- In the beginning of the 20th century, computerization has developed rapidly affected in all aspects of human life. Computer is not only simplified everything, but it has become an instrument which turned into something that is never thought before. In architecture, digital technology is not only impacted on the architectural planning and design aspects but also on the manufactured finished product. This is the study of literature along with interpretation of the author discussing about the phenomenon of the digital architecture development related to the theory, philosophical study, its evolution and development, as well as a deeper analysis to a few studies on the digital technology especially in the realm of architecture.
Penelitian ini didasarkan atas isu banyaknya ketidakoptimalan (kegagalan) desain arsitektur, termasuk desain biowall, akibat proses desain yang dilakukan secara segmented. Proses desain segmented tersebut dilakukan secara parsial tanpa mempertimbangkan sistem transdisipliner yang menyeluruh dan tidak mengintegrasikan teknologi komputasi. fakta tersebut cukup memprihatinkan, mengingat fenomena yang terjadi pada saat ini adalah bahwa dalam dunia teknologi arsitektur digital sudah memasuki generasi kelima dalam sejarah perkembangan software, dimana software-software walaupun dibuat secara source lain untuk kebutuhan lintas disiplin ilmu, bisa terkoneksi langsung dan digunakan untuk satu kebutuhan. Terkait dengan biowall, fenomena ini tentu bisa dimanfaatkan oleh arsitek untuk keperluan desain dan penelitian yang lebih global dan kompleks. Namun realita tren yang terjadi saat ini adalah bahwa biowall hanya dipandang sebagai bagian dari konsep green building saja, belum sampai pada pemahaman plectic architecture yang mengusung konsep kesederhanaan dan kerumitan. Penelitian dengan metode studi literatur dengan analisis deskriptif evaluatif ini, bertujuan untuk menguraikan seluas-luasnya isu terkait biowall sebagai plectic architecture dalam kajian ranah filosofis berdasarkan ontologi, epistemologi dan aksiologinya. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara ontologi, biowall sebagai plectic architecture merupakan konsep vegetasi vertikal dengan pemahaman pemikiran menyeluruh meliputi pemahaman terkait simplicity dan complexity biowall, penerapan chaos theory pada biowall, penerapan complex adaptive system pada biowall, penerapan second-order cybernetic pada biowall dan penerapan smart material pada biowall. Secara epistemologi bahwa biowall sebagai plectic architecture memungkinkan dilakukan dengan prosedur penelitian transdisipliner berbasis teknolog komputasi. Dan secara aksiologi, biowall dengan konsep plectic architecture diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih kompleks menyangkut banyak aspek bagi kehidupan makhluk hidup, dari sekedar konsep biowall yang sekarang ini berjalan.
Indonesia memiliki banyak arsitektur tradisional yang sampai saat ini keberadaannya masihbertahan di tengah gempuran arus teknologi. Bertahannya arsitektur tradisional tersebut karena kesadaranmasyarakat setempat untuk tetap memelihara ke-local genius-an yang terkandung pada masing-masingarsitektur tradisional tersebut. Disisi lain, arsitektur tradisional selau dikaitkan dengan kesederhananaan,penyatuan dengan alam dan keramahan lingkungan yang dalam istilah ilmiahnya disebut sustainablearchitecture. Kampung Naga yang terletak di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, KabupatenTasikmalaya, Jawa Barat memiliki local genius. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalamhubungan keterkaitan ke-local genius-an dengan sustainable architecture pada perkampungan KampungNaga. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif dengan data yang didapatkandari observasi langsung pada perkampungan Kampung Naga, wawancara dengan beberapa respondenpenghuni perkambungan Kampung Naga dan studi literatur terkait local genius dan sustainablearchitecture. Hasil kajian akhir menunjukkan adanya hubungan yang selaras antara local genius dansustainable architecture pada perkampungan Kampung Naga.Hidup selaras dengan alam adalah carabertahan masyarakat Kampung Naga terhadap permasalahan yang ada. Kesederhanaan, kebersamaan danmenghormati leluhur, sebagai local genius masyarakat Kampung Naga, dijadikan sebagai dasar danlandasan dalam bermasyarakat, baik dalam hubungan antar manusia, manusia dengan alam, maupunmanusia dengan Sang Penciptanya.Keyword : Local genius, Kampung Naga, Sustainabe architecture
Sistem perhitungan pencahayaan penting untuk mengetahui jumlah dan tipe armatur, tingkat efektifitas kuat penerangan pada bidang kerja, serta untuk mengetahui besarnya pemakaian energi listrik pada suatu ruangan. Sistem perhitungan pencahayaan bisa dilakukan secara manual atau dengan simulasi menggunakan software pencahayaan. Kedua metode tersebut, menjadi alternatif pilihan bagi arsitek dalam mendapatkan formula pencahayaan buatan untuk desainnya. Namun permasalahannya adalah bagaimanakah perbandingan ketepatan kedua metode tersebut? Bagaimanakah hasil kedua metode tersebut terhadap standar yang berlaku? Dan bagaimanakah kualitas hasil perhitungan kedua metode tersebut? Untuk itulah, penelitian ini berusaha membandingkan metode perhitungan pencahayaan secara manual dan secara simulasi agar hasilnya bisa digunakan sebagai acuan arsitek dalam menentukan sistem perhitungan pencahayaan yang tepat pada desainnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan metode komparatif dan menggunakan booth sebagai media uji. Software simulasi yang dipilih adalah Relux Desktop versi 2020.2.3.0, dengan pertimbangan sudah lama release, mudah pengoperasionalannya dan banyak digunakan oleh praktisi. Hasil akhir menunjukkan bahwa luaran perhitungan sistem pencahayaan secara simulasi (1) lebih akurat dengan deviasi maximal 4%, (2) rerata besar kuat penerangan pada bidang kerja dan pemakaian energi listrik lebih rendah terhadap standar yang berlaku dan (3) kualitas luaran lebih lengkap berupa kalkulasi, gambar perspektif sebaran cahaya dan gambar kontur sebaran pencahayaan sesuai titik lampu. BOOTH LIGHTING COMPARISON WITH MANUAL AND RELUX DESKTOP 2020.2.3.0 SIMULATION CALCULATION METHODS The lighting calculation system is essential to determine the number and type of armature, light strength effectiveness, and electrical energy consumption. The lighting calculation system can be done manually or with simulation software. Both methods are alternative architects to obtain artificial lighting formulas. The problem is how to compare the accuracy of the two methods? How do the results of the two methods against the prevailing standards? And how is the quality of the results of the two methods? This study seeks to compare manual and simulation lighting calculation methods so that the results can be used as a reference for architects in determining the appropriate lighting calculation system. This research is an experimental study, with a comparative method and using a booth as a medium. The simulation software uses Relux Desktop version 2020.2.3.0, because it has been released for a long time, is easy to operate, and is widely used by architects. The final results show that the simulation output of the lighting system is (1) more accurate with a maximum deviation of 4%, (2) the average light strength in the work area, and the use of electrical energy is lower than the prevailing standards and (3) the quality of the output is more complete in the form of calculations, perspective drawing of light distribution and contour drawing of lighting distribution according to the position of the light points.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.