Abstract:. Masjid Raya Bandung is the oldest mosque in the city of Bandung which has a very important role in the city structure and the neighborhood of town square. The Masjid Raya Bandung and the square have undergone a transformation many times, until the original building is almost gone. Transformation of the form Masjid Raya Bandung will affect the structure and the face of downtown Bandung. Therefore the purpose of this study is to see how the transformation process that occurs in the building of Masjid Raya Bandung is seen from the reason for the transformation. And see how the impact on the structure of the downtown Bandung and its influence on the quality of its functions and architecture. The method used is qualitative analysis by examining several similar studies. The results of the study reveal that every process of change that occurs in the building of Masjid Raya Bandung is always influenced by agents of control, namely the government as the control holder and the actor namely the architect as the designer. Changes in the form of Masjid Raya Bandung have changed the live configuration of the structure and the face of downtown area of Bandung. Keyword: Transformation, Masjid Raya Bandung, live configuration, city structure Abstrak: Masjid Raya Bandung menjadi salah satu masjid tertua di kota Bandung yang memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan kota dan lingkungan Alun-alun Badung. Masjid Raya Bandung dan alun-alun telah mengalami transformasi berkali kali, hingga bangunan asli hampir sudah tidak ada. Perubahan bentuk Masjid Raya Bandung akan mempengaruhi struktur dan wajah pusat Kota Bandung. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana proses transformasi yang terjadi pada bangunan Masjid Raya Bandung dilihat dari alasan terjadinya transformasi. Serta melihat bagaimana dampaknya terhadap struktur wajah pusat Kota Bandung dan pengaruhnya terhadap kualitas fungsi dan arsitekturnya. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif adalah dengan mengkaji beberapa penelitian sejenis. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa setiap proses perubahan yang terjadi pada bangunan Masjid Raya Bandung selalu dipengaruhi oleh agen konrtrol yakni pemerintah sebagai pemegang kontrol dan aktor yakni arsitek sebagai perancang. Perubahan bentuk Masjid Raya Bandung telah mengubah live configuration struktur dan wajah kawasan pusat kota Bandung.Kata Kunci: Transformasi, Masjid Raya Bandung, Struktur Wajah Kota
This research aims to know the characteristics of the pedestrians along the Braga route and to see the relationship between the characteristics of the pedestrians with the hope of increasing the pedestrians along the Braga Street in Bandung. Data was collected by means of data and analysis by method of analysis of distribution and cluster analysis. The results of this research show that the main facilities expected to be improved for the pedestrians along Braga Street are the availability of park area. It is Happen because Braga Street does not have a special area for parking, the parking area or even the parking area.
The interior elements designed in a specifi c theme are aimed to shape a character, a perception, and an atmosphere of spaces. In Bandung, culinary facilities that carry the theme of the old-style interior design of the Dutch East Indies are quite popular. This study aims to contribute guidance in creating the quality of space by applying the selection of decoration and furniture elements (moveable interior elements) and the arrangement of walls, fl oors, and ceilings (unmoveable interior elements). This study applies a case study as a research method and a direct observation of the Indischetafel Café, while the analysis uses a descriptive analysis method. This study is to examine aspects of interior element arrangement in the Indischetafel Café in bringing the atmosphere of Bandung Tempo Dulu.
Lingkungan permukiman yang baik, biasanya akan menyediakan ruang yang dapat digunakan anak untuk bermain, baik berupa ruang yang direncanakan (seperti playground) maupun yang tidak sengaja terbentuk. Pada beberapa kasus, banyak permukiman yang tidak menyediakan ruang untuk dapat digunakan oleh anak, sehingga anak harus melakukan penjelajahan ruang bermain ke permukiman lain di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi ruang bermain eksploratif yang dipilih oleh anak. Penelitian kualitatif dipilih dengan melakukan pengamatan secara intensif dengan metode partisipatif selama dua tahun pada permukiman berdampingan antara permukiman terencana dan tidak terencana. Lokasi pengamatan berada di kawasan permukiman Kampung Padi, Kompleks Dosen UNPAD Cigadung 1, dan PERUMNAS Sadang Serang, Bandung. Hasil analisis ditemukan adanya ruang yang dipilih anak pada permukiman terencana dan ruang-ruang tidak terduga serta klasifikasi jenis permainan yang dilakukan pada anak. Kesimpulan memperlihatkan bahwa anak-anak lebih menyukai ruang-ruang yang tidak sengaja terbentuk sebagai akibat tidak adanya ruang pada permukiman.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.