Salah satu bentuk pelayanan di rumah sakit adalah pendistribusian berkas rekam medis. Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menegtahui pelaksanaan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan di RS Khusus Paru Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif dengan jumlah populasi seluruh pegawai petugas rekam medis yaitu 5 orang dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling dengan karakteristik seluruh petugas rekam medis. Maka peneliti melakukan analisa data dimulai dari editing, coding, sorting, entry data, cleaning. Hasil penelitian berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas SMA sebanyak 3 orang (60%) minoritas DIII rekam medis sebanyak 1 orang (20%) dan pendidikan S-1 sebanyak 1 orang (20%), berdasarkan lama kerja mayoritas 1-5 tahun sebanyak 4 orang (80%), dan minoritas lama kerja 6-10 tahun sebanyak 1 orang (20%). Sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan dikatakan cukup, lamanya proses pendistirbusian berkas rekam medis dan juga masih sedikitnya petugas rekam medis yang berpendidikan DIII rekam medis dan dapat diharapkan meningkatkan proses pengiriman berkas rekam medis serta ditambahnya petugas yang berpendidikan DIII rekam medis.
Ketidaklengkapan berkas rekam medis rawat inap merupakan masalah yang sangat penting karena berpengaruh terhadap mutu pelayanan kesehatan pada rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Ketidaklengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap terhadap pelaporan Data Morbiditas Pasien rawat Inap (RL4a) di RSU Mitra Medika Medan Tahun 2019. Jenis penelitian ini dengan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 1252 berkas rekam medis rawat inap dengan penentuan sampel sebanyak 100 berkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 berkas rekam medis rawat inap dengan 2 item yang telah ditentukan dalam setiap berkas, pengisian berkas rekam medis secara lengkap terdapat pada item identitas sebanyak 81 berkas (81%) dan tidak lengkap sebanyak 19 berkas (19%). Pada item diagnosa pengisian lengkap sebanyak 77 berkas (77%) dan tidak lengkap sebanyak 23 berkas (23%). Dari hasil persentase tersebut peneliti menyimpulkan jika pengisian berkas rekam medis kurang lengkap, maka pelaporan data morbiditas pasien rawat inap (Rl4a) akan menghasilkan data yang kurang baik.
Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang telah diberikan kepada pasien. Sistem pengelolaan rekam medis terdiri dari beberapa subsistem, yaitu dimulai dari tempat penerimaan pasien (membuat atau menyiapkan berkas rekam medis), dilanjutkan dengan assembling, coding, indexing, dan filling. Dibagian filling penyimpanan dan pengembalian kembali rekam medis dilakukan, penyimpanan berkas rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak filing, mudah mengambil dari tempat penyimpanan, mudah pengambilannya, melindungi berkas rekam medis dari bahaya keruakan fisik, kimiawi dan biologi. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Muhammad Ildrem Medan Tahun 2018.Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu menggambarkan pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis di ruang filing tahun 2018. Dari hasil penelitian Novia Wijiastuti (2014) tentang Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Klijaga masih ada aspek fisik bahwa folder yang rusak masih belum diganti yang baru. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Muhammad Ildrem Medan Tahun 2018 jika dilihat dari aspek fisik terdapat dokumen rekam medis yang sudah rusak seperti formulir robek sehingga identitas dan no rekam medis pasien tidak terbaca serta keamanan ruang penyimpanan yang kurang baik.
Dua tahun sudah negara Indonesia telah mengalami pandemi COVID-19 dampaknya di bidang pendidikan, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran daring namun kenyataannya pendidikan formal di Indonesia sebelumnya lebih didominasi dengan pembelajaran langsung atau tatap muka. Pembelajaran daring yang terjadi secara tiba-tiba berdampak terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis seberapa besar pengaruh pembelajaran daring dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Yayasan Imelda Medan. Sampel yang diambil seluruh siswa kelas III SD Yayasan Imelda Medan sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian angket dan tes secara daring. Uji keabsahan instrumen angket dan tes dilakukan dengan validasi ahli, uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS V.18. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran daring dan motivasi belajar secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Yayasan Imelda Medan sebesar 15,9%. Perlu dukungan oleh semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran guna memenuhi seluruh aspek pembelajaran daring dan motivasi belajar.
HIV/AIDS pada remaja tidak lepas dari perkembangan globalisasi yang menyebabkan perubahan sosial dan gaya hidup negatif mereka saat ini seperti seks pranikah, berganti-ganti pasangan seks, dan penyalahgunaan narkoba. Perlu dilakukan tindakan promosi pencegahan HIV/ASIDS pada remaja dengan menggunakan media leaflet dan audio visual yang memberikan informasi dan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS sehingga mereka memiliki pengetahuan dan sikap yang baik. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan remaja terhadap bahaya HIV/AIDS di SMPN 2 Haltim. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain pretest-posttest design. Dilaksanakan di SMPN Haltim. Sampel penelitian ini adalah 53 siswa kelas IX. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dan hipotesis diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media audio visual (p<0,05) terhadap pengetahuan remaja pasca intervensi. Kesimpulannya media audio visual lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya HIV/AIDS. Disarankan agar orang tua mengontrol secara demokratis anak-anak mereka di rumah atau di luar rumah mereka. Pihak sekolah hendaknya meningkatkan kerjasama dengan orang tua untuk meningkatkan perkembangan akademik siswa, dan tenaga kesehatan di lingkungan sekitar harus meningkatkan program pendidikan kesehatan tentang bahaya HIV/AIDS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.