Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan kepada pasien juga melaksanakan pelayanan yang lain seperti pembuatan surat keterangan medis (SKM), baik yang digunakan untuk keperluan pengobatan lanjutan, untuk pengajuan klaim ke asuransi maupun untuk kepentingan pengadilan. Proses pembuatannya mengacu kepada peraturan yang berlaku, baik dalam hal alur maupun Standar Prosedur Operasional yang dimiliki suatu instansi. Keterlambatan dalam proses pembuatan surat keterangan medis akan menimbulkan dampak ketidakpuasan pasien. Menggambarkan alur pembuatan surat keterangan medis, mengidentifikasi persentase keterlambatan pembuatan surat keterangan medis, mengetahui faktor-faktor keterlambatan pembuatan surat keterangan medis dan upaya petugas untuk mengatasi keterlambatan dalam pembuatan surat keterangan medis di Rumah Sakit Bethesda. Jenis Penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek penelitian adalah petugas Bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan bagian Pelayanan Surat Keterangan Medis, Koordinator Staf Pelaksana Pelayanan Surat Keterangan Medis dan Pelaporan, Kepala Bidang Pelayanan Medik serta Kepala Bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Sampel objek dalam penelitian adalah data rekam medis rawat jalan dan rawat inap yang tercatat dalam buku register permintaan SKM bulan Januari-Juni 2022. Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1504 permintaan pembuatan SKM dengan perincian VR 19 permintaan (tepat waktu = 5,26%, tidak tepat waktu = 94,74%), JR 13 permintaan (tepat waktu = 53,85%, tidak tepat waktu = 46,15%), asuransi 391 permintaan (tepat waktu = 66,24%, tidak tepat waktu = 33,76%), surat keterangan dokter 389 permintaan (tepat waktu = 73,78%, tidak tepat waktu = 26,22%), SKL 97 permintaan (tepat waktu = 74,23%, tidak tepat waktu = 25,77%),pengisian formulir Piutang 82 permintaan (tepat waktu = 84,15%, tidak tepat waktu = 15,85%) dan surat jawaban rujukan 513 permintaan (tepat waktu = 83,24%, tidak tepat waktu = 16,76%). Dari data tersebut, diperoleh informasi SKM yang tidak tepat waktu penyelesaiannya, yang tertinggi adalah permintaan VR sebesar 94,74% dan yang terendah adalah pengisian formulir Piutang sebesar 15,85%. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembuatan surat keterangan medis adalah faktor man dan method. Dampak dari keterlambatan pembuatan adalah kompain dan ketidakpuasan pasien.