Aims: This study aims to determine the level of drug adherence in patients with pulmonary tuberculosis at the Cilamaya Kulon Primary Health Center area, Karawang Regency, West Java, Indonesia. Study Design: The measurement of adherence level was carried out using the MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) instrument. Place and Duration of Study: This study was conducted at Cilamaya Kulon Primary Health Center area, specifically in Bayur Lor and Pasirukem Primary Health Centers, Karawang Regency, West Java, Indonesia, from July to September 2021. Methodology: A cross-sectional design with a purposive sampling data collection method was used. Furthermore, the subjects were pulmonary TB patients from the Bayur Lor and Pasirukem Primary Health Centers, Karawang Regency. The instrument used was the MMAS questionnaire sheet, and data analysis was performed using SPSS (version 22.0) and continued with statistical tests using the chi-square test. Results: The results showed there was no significant relationship (p>0.05) between age, gender, educational status, employment status, income level, smoking status, duration of treatment, drugs side effects, medication supervision, and patient motivation for drugs adherence in the Cilamaya Kulon Primary Health Center area. Furthermore, the level of medication adherence of pulmonary TB patients at this Primary Health Center area was high with a value of 84.13%. Conclusion: Adherence to medication in pulmonary TB patients was not influenced by age, gender, educational status, employment status, income level, smoking status, duration of treatment, drug side effects, medication supervision, and patient motivation. Therefore, the adherence level is included in the high category.
Demam typoid adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi, khususnya di negara berkembang. Dalam proses pengobatan penyakit demam typoid dibutuhkan antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko kejadian efek samping dan resistensi antibiotika. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan antibiotika dan menganalisis rasionalitas penggunaan antibiotika pada pasien demam typoid rawat inap di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon periode 2018. Tinjauan Pustaka Penggunaan antibiotika disini di batasi pada tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat retrospektif. Data yang diambil berasal dari rekam medik pasien demam typoid 49 pasien. Hasil penelitian menunjukan antibiotika yang sering digunakan adalah golongan sepalosporin, yaitu ceftriaxon sebanyak 55%. Dan untuk rasionalitas pengobatan adalah tepat diagnosa 100%, tepat indikasi 100% tepat obat 100% dan tepat dosis 84%.
Kesehatan merupakan investasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan untuk pengobatan seperti antibakteri dan antiseptik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu formulasi gel ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.) sebagai gel antiseptik tangan dan untuk mengetahui pengaruh variasi formulasi gel terhadap aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan hasil penelitian, uji karakteristik mutu gel antiseptik semua variasi konsentrasi formulasi gel antiseptik tangan ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.), pada uji organoleptis dengan mengamati bentuk, warna dan bau, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji pH memberikan karakteristik mutu gel antiseptik yang baik kecuali pada uji viskositas tidak ada formulasi yang memenuhi syarat pada uji viskositas tersebut. Pada variasi konsentrasi ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%, menghasilkan rata - rata diameter zona hambat masing - masing sebesar 3,4 mm, 3,5 mm dan 4,1 mm kemampuan penghambatan pada ketiga formulasi gel ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.) sebagai sediaan gel antiseptik menunjukkan kategori penghambatan yang tidak peka. Hasil uji one way ANOVA diperoleh nilai signifikasi yaitu (0,676>0,05) tidak terdapat pengaruh variasi formulasi gel ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L.) sebagai sediaan antiseptik terhadap aktivitas antibateri pada bakteri Staphylococcus epidermidis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.