This study investigated the efficiency of two sperm preparation methods, namely, density gradient centrifugation and the swim-up method, in selecting spermatozoa based on the DNA fragmentation index and the apoptosis levels. Fifteen semen samples from infertile couples underwent sperm preparation in this study. The Makler ® counting chamber and Eosin Y staining were used to analyse the sperm concentration, motility and viability. The sperm chromatin dispersion assay was used to determine the sperm DNA fragmentation index, while western blotting was used to determine the apoptosis levels. This study showed that Swim Up (SU) and Density Gradient Centrifugation (DGC) methods were able to select sperm with lower DFIs compared to sperm from whole semen. The SU method selected for sperm in both the "moderate" and "severe" DFI categories that have low DFIs better than the DGC method. Western blotting for the expression of caspase 3 in sperm showed a band of ∼35 kDa and this band's intensity was lower in post-SU sperm compared to post-DGC sperm. Both methods selected for sperm with low caspase 3 expression, although the SU method selected for sperm with low activity of caspase 3 better than the DGC method. In addition to selecting for sperm with better progressive motility and viability, the SU and DGC methods also selected for sperm with low sperm DFIs and apoptosis levels.
Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali terjadi yang menandakan seorang perempuan sudah memasuki masa pubertas. Namun, belakangan ini terjadi pergeseran usia menarche ke arah yang lebih muda. Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang diyakini memiliki peranan terhadap pergeseran usia menarche. Tujuan studi ini menganalisis hubungan antara IMT dengan menarche dini dengan menggunakan metode potong lintang. Responden sebanyak 151 siswi dengan usia antara 12-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2019 di SMP Negeri 1 Sumber Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data meliputi pengukuran antropometri untuk mengetahui IMT dan pengisian kusioner untuk mengetahui usia menarche. Hasil studi menunjukkan bahwa 129 (85,4%) siswi memiliki IMT dengan kategori dibawah overweight dan 22 (14,6%) siswi memiliki IMT dengan kategori overweight dan 8 (5,3%) diantaranya mengalami menarche dini. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan antara IMT dengan usia menarche (p-value = 0,001, r = 6,800) di SMP Negeri 1 Sumber. Kesimpulan dari studi ini adalah semakin tinggi IMT seseorang maka semakin dini usia menarche. Salah satu cara untuk menormalkan IMT yaitu dengan meningkatkan aktifitas fisik.
Increasing the welfare of the community has an impact on lifestyle changes such as low physical activity, high carbohydrate, and low diet. Along with these conditions, the incidence of non-communicable diseases (PTM / Non-Communicable Diseases / NCD) also increases. PTM includes cardiovascular disease, diabetes mellitus, lung disease, and cancer. WHO reports that each year PTM causes 35 million deaths worldwide, and many of these deaths occur in low-to-middle income economies. Obesity is one of the risk factors for PTM. Many residents of Tomang village are known to suffer from diabetes. Based on the above conditions, the Faculty of Medicine intends to carry out anthropometric and biochemical profiles to get a picture of the nutritional status and PTM in Tomang village. The invitation was distributed by cadres from Tomang Urban Village. On the day of implementation, participants registered and then filed out the questionnaire. Furthermore, participants were directed to anthropometric examination and continued with biochemical examination. This dedication activity involved the Tarumanagara University Faculty of Medicine students. From eighty-three residents, only 10.8% of residents had high blood pressure (hypertension), high blood sugar (GDS) (> 200 mg / dL) 4.8%, high cholesterol (> 200 mg / dL) 16 , 9%, and high uric acid (male> 7 mg / dL; female> 6 mg / dL) 25.3%. Based on the calculation of the Body Mass Index (BMI), it was found that more than sixty percent of the population had more nutritional status to fat. Continuous efforts are needed in the form of outreach to continue to increase community awareness and knowledge of PTMABSTRAK:Peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak terhadap perubahan gaya hidup seperti aktifitas fisik yang rendah, pola makan tinggi energi dan rendah serta. Seiring dengan keadaan tersebut, insiden penyakit tidak menular (PTM/Non-Communicable Diseases/NCD) ikut meningkat. PTM mencakup penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, penyakit paru dan kanker. WHO melaporkan setiap tahunnya PTM menyebabkan 35 juta kematian di seluruh dunia, dan kematian ini banyak terjadi di negara berpendapatan ekonomi rendah hingga sedang. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya PTM. Banyak warga kelurahan Tomang diketahui menderita Diabetes. Berdasarkan kondisi diatas, Fakultas Kedokteran hendak melaksanakan pemeriksaan antropometri dan profil biokimia untuk mendapatkan gambaran mengenai status gizi dan PTM di kelurahan Tomang. Penyebaran undangan dilakukan oleh para kader dari Kelurahan Tomang. Pada hari pelaksanaan, peserta melakukan registrasi dan kemudian mengisi kuesioner. Selanjutnya peserta diarahkan untuk pemeriksaan antropometri, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Dari delapan puluh tiga warga, didapatkan hanya 10,8% warga yang tekanan darahnya tinggi (hipertensi), gula darah sewaktu (GDS) tinggi (>200 mg/dL) 4,8%, kolesterol tinggi (>200 mg/dL) 16,9%, dan asam urat tinggi (laki-laki >7 mg/dL; perempuan >6 mg/dL) 25,3%. Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), didapatkan lebih dari enampuluh persen warga memiliki status gizi lebih hingga gemuk. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam bentuk penyuluhan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengetahun masyarakat akan PTM
Penting bagi setiap mahasiswa untuk mempunyai kualitas tidur baik agar dapat melakukan studi dan aktivitas sehari-hari dengan lancar. Namun, mahasiswa kedokteran rentan mengalami kualitas tidur yang buruk sehingga bisa berdampak negatif terhadap faktor kesehatan fisik dan psikososial mereka. Kualitas tidur yang tidak baik bisa berpengaruh pada kesehatan perempuan, yaitu pada siklus menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Metode penelitian ini menggunakan disain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel yang diperoleh sebanyak 194 mahasiswi Fakultas Kedokteran. Kualitas tidur dan siklus menstruasi responden diukur menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner Pola Menstruasi. Hasil penelitian didapatkan dari 46 orang yang memiliki kualitas tidur baik, 28,5% memiliki siklus menstruasi normal dan 15,5% tidak normal. Sebaliknya, dari 148 orang yang memiliki kualitas tidur buruk, 71,5% memiliki siklus menstruasi normal dan 84,5% tidak normal. Uji statistik Chi-Square didapatkan p-value 0,041 sehingga disimpulkan terdapat hubungan bermakna antara kualitas tidur terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.