The purpose of this research is to describe implement the Iqro’ method which learning to read the Qur’an at TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta, to explain the systematic, and advantage the Iqro’ method. The research uses the type of qualitative research by describing the data that has been collected as research and field research as a place of research. The results of this research are the implementation of the Iqro’ method which learning to read the Qur’an at TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta based on the main principles of classical and private. Other principles such as, directly introduce the sound of hijaiyah, for kindergarten age are allowed to read, CBSA system and teaching have a purpose. Systematic Iqro’ method which learning to read the Qur'an through stage start from volumes 1-6. Iqro’ method is arranged from concrete to abstract, start from easy to difficult, and start from simple to complex. The Iqro’ method has an advantage, that has been applied throughout Indonesia and some ASEAN countries, flexible, the books are easy to obtain and affordable, use the CBSA system, can finish Iqro’ with a short time, practical, systematic, and varied.Keywords: Iqro’ method, Learning to Read the Qur'an
The environment is something that is very influential in life, but cannot be avoided from the term pollution. The problem is a top priority for local residents, so the tips needed are environmental preservation to maintain a beautiful environment and the balance of the ecosystem. The purpose of this study is to describe the origin of the formation Bendung Lepen Gajah Wong, the role of youth in the construction of Bendung Lepen Gajah Wong, and the function of Bendung Lepen Gajah Wong in the lives of local residents. The qualitative method is appropriately used in this program by conducting interviews, observations, and documentation to obtain relevant data or information. The results of this program indicate that 1) before Bendung Lepen Gajah Wong was built, it was a river that was used for irrigation channels which was filled with waste and garbage so as to pollute the environment. 2) Seeing the condition of the environment which is filled with garbage, there arises the awareness of the young people around to preserve the environment by cleaning up trash around the river and Bendung Lepen Gajah Wong. 3) Bendung Lepen Gajah Wong weir currently functions as an irrigation channel in irrigating rice fields, as a tourist attraction as well as an educational facility for visitors, especially for children, and as a counterweight to the ecosystem.
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi semua kalangan khususnya pada peserta didik Sekolah Dasar. Berdasarkan kurikulum 2013, pembelajaran mengacu pada siswa. Keaktifan siswa dalam pembelajaran sangatlah penting, namun berdasarkan fakta partisipasi peserta didik cenderung masih rendah. Mengamati keadaan tersebut, peneliti mengangkat model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri Demangan berjumlah 25 peserta didik dan 1 guru kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrument penelitian terdiri dari lembar observasi, perangkat pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), kisi-kisi soal post test dan lembar soal post test. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa test disetiap akhir siklus dan non test yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data berupa analisis data kualitatif tentang bagaimana aktivitas peserta didik dan guru dan analisis kuantitatif yaitu tentang hasil belajar yang dicapai peserta didik disetiap akhir siklus. Pelaksanaan tindakan peneltian dilaksanakan dalam 5 tahapan yaitu orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing pengalaman individual/kelompok, mengembangkan dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning aktivitas peserta didik selama pembelajaran mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan aktivitas peserta didik pada siklus 1 pertemuan 1 menunjukkan rata-rata 75% dengan kategori tinggi. Pada pertemuan kedua mengalami penurunan 2% menjadi 73% dengan kategori yang sama yaitu tinggi. Kemudian kembali meningkat pada siklus 2 pertemuan 1 dengan rata-rata 84% pada kategori sangat tinggi dan mengalami peningkatan kembali menjadi 89%. Hal tersebut menunjukkan adanya eskalasi partisipasi peserta didik Kelas IV SD Negeri Demangan dalam pembelajaran IPA .
Pendidikan sangat penting bagi semua kalangan khususnya pada anak usia SD, namun saat ini virus covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia sehingga pelaksanaan belajar mengajar terhambat. Di awal masa pandemi covid-19, pembelajaran tatap muka pun ditiadakan, sehingga pelaksanaan pembelajaran mengalami transformasi menjadi pembelajaran online. Seiring berjalannya waktu, Indonesia memasuki era New Normal. Melihat kondisi tersebut, guna memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran Blended Learning menjadi strategi alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya pada Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan pemilihan Strategi Blended Learning dalam pembelajaran dengan pemahaman anak usia Sekolah Dasar di masa pandemi covid-19. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara secara mendalam dan observasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: 1.) motivasi belajar anak usia sekolah dasar menurun di awal masa pandemi covid-1, 2.) Implementasi Strategi Blended Learning membuat anak lebih semangat dalam belajar, 3) Strategi Blended Learning membantu anak dalam memecahkan masalah yang belum dipahami. Dapat disimpulkan bahwa strategi yang diterapkan dalam pembelajaran akan berpengaruh pada pemahaman anak walaupun belum efektif sepenuhnya.
This study aims to describe online learning in science courses for deaf students and the role of peers in science learning in online learning in the inclusion class of the Bachelor Of Education For Islamic Elementary School Teachers Programme. The problem in this study is that there are obstacles experienced by deaf students due to the transformation of the implementation of learning during the covid-19 pandemic. This study uses qualitative methods with data collection techniques in the form of interviews and observations. The results showed that 1) learning during the covid-19 pandemic was carried out online by utilizing several applications that could help deaf students participate in learning, 2) deaf students in science learning could understand the material through material files that had been shared and accompanied by friends. peers and deaf assistants who serve as sign language translators and notetakers, 3) assignments in science learning for all students, both normal and deaf students in the form of papers, video presentations, and practicums accompanied by the role of peers and deaf assistants, 4) if the learning takes place synchronously deaf students do not have assistants, deaf students understand the material independently and are assisted by the google transcript application which functions to convert oral to written, 5) collaboration between lecturers, deaf assistants, and peers is an important element in the implementation of inclusive science learning. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran daring pada mata kuliah IPA bagi mahasiswa tuli dan peran teman sebaya dalam pembelajaran IPA pada pembelajaran daring di kelas inklusi Prodi PGMI. Masalah dalam penelitian ini yaitu terdapat kendala yang dialami mahasiswa tuli dikarenakan adanya transformasi pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembelajaran selama masa pandemi covid-19, dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan beberapa aplikasi yang dapat membantu mahasiswa tuli agar dapat mengikuti pembelajaran, 2) mahasiswa tuli dalam pembelajaran IPA dapat memahami materi melalui file materi yang telah dibagikan dan didampingi teman sebaya serta pendamping tuli yang bertugas sebagai penerjemah bahasa isyarat dan notaker, 3) penugasan pada pembelajaran IPA bagi semua mahasiswa baik mahasiswa normal maupun tuli berupa makalah, video presentasi, dan praktikum dengan disertai peran teman sebaya dan pendamping tuli, 4) Jika pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara sinkronus mahasiswa tuli tidak ada pendamping, mahasiswa tuli memahami materi secara mandiri dan dibantu aplikasi google transkip yang berfungsi untuk mengkonversi lisan menjadi tulisan, 5) kolaborasi antara dosen, pendamping tuli, dan teman sebaya menjadi unsur penting dalam pelaksanaan pembelajaran IPA yang inklusif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.