Nowadays, many teenagers are faced with various challenges related to sexuality, such as the case of adolescent pregnancy enhancement, and high levels of sexually transmitted diseases (IMS) such as HIV/AIDS. This is hard for the teenagers to avoid because of several factors, such as the development of a child who is looking for a personal identity and always wants to try new things in their environment. The purpose of this research is to know the influence of adolescents ' health education through video media to change students ' knowledge of adolescent free sex impact in one of the high schools in Jogyakarta. This type of research is pre-experimented with a research plan of one group Pretests postest. The number of respondents was 97 students using total sampling technique. Bivariate analysis of the statistics of Wilcoxon, with an error rate of 5% (0.05). Most of the knowledge of respondents was pre Test 69 (71.1%), and post Test 61 (92.4%). The average level of knowledge of respondents pre test mean = 77.53 and the knowledge level respondent post test mean = 89.77 with the significance value of knowledge variable 0.000 (P value < 0.05) (α). There is a health education influence through video media to student knowledge about the impact of adolescent free sex age.
Pendahuluan : Kanker serviks merupakan kanker kedua di dunia yang paling banyak dideritawanita setelah kanker payudara terutama di Negara Berkembang seperti Indonesia. Faktor yangmembuat telambatnya deteksi dini yang dilakukan oleh wanita karena kurangnya pengetahuantentang kanker serviks, misalnya untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan (vagina)sangatlah penting dilakukan khususnya untuk wanita dan bagaimana cara mendeteksi dini agarwanita tidak terkena kanker serviks.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan Pre dan Post Penyuluhan KesehatanTentang Kanker Serviks Pada Wanita Di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan SlemanDaerah Istimewa YogyakartaMetode : Metode yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan pendekatan “One GroupsPretest-Posttest Design”. Jumlah sampel yaitu 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian iniyaitu menggunakan teknik sampling Accidental Sampling.Hasil : Sebagian besar (45,71%) pre test pengetahuan kanker serviks dan deteksi dini dalamkategori kurang dan setelah diberi penyuluhan sebagian besar (71,43%) dalam kategori baik.Diketahui p_value 0,000 < 0,05.Kesimpulan : Ada perbedaan antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum diberipenyuluhan dan setelah diberi penyuluhan.
Rentannya kasus kekerasan seksual mewarnai Kabupaten Gunungkidul sepanjang awal tahun 2020. Berdasarkan data dari DP3AKBPMD (Dinas Pemberdayaan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, total 145 kasus dilaporkan pada tahu 2020. Factor pemicu terjadinya kekerasan seksual pada umumnya budaya patriarkhi, tidak ada pemahaman terhadap undang – Undang perlindungan anak dan hak anak, posisi anak dalam keluarga yang direndahkan dan anak tidak mengetahui tentang kekerasan seksual sera pengaruh kemajuan informasi dan tehnologi. Dampak secara umum korban adalah anak mudah curiga atau takut bertemu dengan orang asing yang belum dikenalnya, anak menjadi tertutup, bicara pelan, apatis atau anak bisa mengalami gangguan fisik seperti gejala keputihan atau keluar cairan berbau, bahkan anak merasa malu atau minder, anak mudah marah dan mengalami Stockholm syndrome.Tujuan: untuk kelompok intervensi yang mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling biasa, juga untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup remaja putri yang telah dilakukan REBT di kabupaten Gunungkidul. Metode Penelitian : yang digunakan kuanlitatif menggunakan pretest-posttest control group design sementara untuk penelitian kualitatif menggunakan strategi case study. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan secara acak dengan blok permutasi, sedangkan untuk sampel kualitatif menggunakan tehnik indep interviuw. Kelompok intervensi mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling. Subjek penelitian adalah remaja putri korban kekerasan seksual di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 4 informan yang berasal dari DP3AKBPMB. Hasil : Penelitian REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) guna pemulihan diri korban kekerasan seksual terhadap kualitas hidup remaja putri di Kabupaten Gunungkidul. Informan kunci dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami kekerasan seksual sejumlah 4 orang (A1 – A4). Informan utama dalam penelitian ini adalah keluarga atau anggota keluarga remaja putri korban kekerasan seksual sejumlah 4 orang (B1 – B4). Informan pendukung dalam penelitian ini adalah seorang psikolog klinis yang memberikan layanan konseling pada korban kekerasan seksual remaja putri sejumlah 1 orang (C1). Kesimpulan : Pada kasus kekerasan seksual pada remaja ini menimbulkan trauma psikologis pada korban, sehingga perlu pendampingan penyedia layanan serta peningkatan kesadaran keluarga dan masyarakat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.