Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh latihan handstand diluruskan dengan bangku terhadap peningkatan keterampilan handstand dalam senam lantai pada siswa SMA Negeri 1 Langkap Lancar. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen dengan “One Group Pre Test Post Test Design”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Langkap Lancar yang berjumlah 55 orang, dari populasi tersebut yang dijadikan sampel sebanyak 17 orang dengan teknik purposive sampling, yaitu siswa yang memiliki penguasaan cukup dalam keterampilan handstand. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes hasil pembelajaran hands stand berdasarkan format penilaian KTSP. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian yang penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai langkah akhir dari penelitian sebagi berikut; Latihan Handstand diluruskan dengan bangku memiliki nilai t-hitung sebesar 4,65 lebih besar daripada t-tabel 1,70 dalam taraf nyata 0,95 dengan dk= 18 atau dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan Handstand diluruskan dengan bangku terhadap hasil peningkatan handstand dalam senam lantai pada siswa SMA Negeri 1 Langkap Lancar. Guna mengembangkan kemampuan yang lebih luas serta hasil dalam proses pembelajaran di sekolah yang lebih baik. Penulis menyarankan kepada para pelatih/guru-guru penjaskes, untuk memperhatikan dan memberikan program latihan untuk pengembangan kondisi fisik dalam proses kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga tujuan dari belajar penjaskes akan tercapai.This study aims to determine the effect of the handstand exercise straightened with a bench on the improvement of handstand skills in floor exercise among students of SMA Negeri 1 Langkap Lancar. In accordance with the research objectives above, the authors used an experimental method with "One Group Pre Test Post Test Design". The population and sample of this study were male students of class XI SMA Negeri 1 Langkap Lancar, amounting to 55 people, from that population 17 people were sampled by purposive sampling technique, namely students who had sufficient mastery of handstand skills. The research instrument used as a data collector was a hands-stand test results based on the KTSP assessment format. Based on the results of processing and data analysis from the research the author did, the authors can draw some conclusions as the final step of the research as follows; Handstand exercise straightened with a bench has a t-count value of 4.65, greater than t-table 1.70 in the real level of 0.95 with dk = 18 or it can be stated that there is a significant effect of using a straightened handstand with a bench on the results of improvement handstand in floor exercise for students of SMA Negeri 1 Langkap Lancar. In order to develop broader abilities and results in the learning process in better schools. The author suggests the trainers / physical education teachers to pay attention and provide training programs for the development of physical conditions in the process of learning activities properly so that the objectives of learning physical education will be achieved.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh isu anak yang cenderung memilih aktifitas permainan yang pasif dan kurang menguasai gerak dasar sebagai bekal untuk bersosialisasi. Melalui program FMS anak diperkenalkan gerak dasar (lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif). Penguasaan gerak dasar (FMS) yang baik, anak mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Metode (True Eksperimen). Desain (Randomized posttest only control group designs). Populasi adalah seluruh siswa SDN 4 Sindangrasa, sampel 64 orang siswa 32 orang kelompok A dan 32 orang kelompok B. Hasil penelitian menunjukan nilai thit 3,658 dengan probabilitas (p) Sig. 0,001<0,05 maka Ho ditolak, artinya bahwa “Terdapat pengaruh program FMS terhadap pengembangan proses sosial (asosiatif) siswa SD”. Diketahui nilai thit 1,010 dengan probabilitas (p) Sig. 0,275 > 0,05 maka Ho diterima, artinya bahwa “Tidak terdapat pengaruh program FMS terhadap pengembangan proses sosial (disosiatif) Siswa SD”. Program FMS mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan proses sosial (Asosiatif) siswa SD. Program FMS tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan proses sosial (disosiatif) siswa SD.This research was motivated by the issue of children who tend to choose passive play activities and did not master basic movements as a provision for socializing. Through the FMS program, children were introduced to basic movements (locomotor, non-locomotor and manipulative). Good mastery of basic movements (FMS), children were able to interact and socialize with the surrounding environment. Method (True Experiment). Design (Randomized posttest only control group designs). The population was all students of SDN 4 Sindangrasa, a sample of 64 students 32 group A and 32 group B. The results showed a thit value of 3.658 with probability (p) Sig. 0.001 <0.05, so Ho is rejected, meaning that "there was an influence of the FMS program on the development of the social (associative) process of elementary students". It was known that the tit value was 1.010 with probability (p) Sig. 0.275> 0.05 then Ho was accepted, meaning that "there was no influence of the FMS program on the development of the social (dissociative) process of elementary students". The FMS program was able to have a significant influence on the development of the social process (associative) of elementary students. The FMS program does not have a significant influence on the development of the social (dissociative) process of elementary students.
The purpose of this research was how much the program results in the double-leg tuck jump and knee tuck jump groups on positive changes in leg power. The experimental method was used in this research. The population of this research was at SMP Negeri 8 Tasikmalaya City with the number of students being used as research, namely 20 students. The instrument test used was the vertical jump test. The results of statistical data analysis are as follows: 1. There was a positive change from the double-leg tuck group to leg power. 2. There was a positive change from the knee tuck jump group to leg power. 3. The difference was very large in the double-leg tuck jump and knee tuck jump groups as a result of the vertical jump test. The conclusion is that the double-leg tuck jump and knee tuck jump groups have a positive impact. Suggestion: It was hoped that there will be further plyometric research as one of the recommendations in providing coaching and training for the power of the two limbs.Tujuan penelitian ini seberapa besar hasil program kelompok double-leg tuck jump dan knee tuck jump pada perubahan positif pada power tungkai. Metode eksperimen digunakan pada penelitian ini. Populasi penelitian ini di SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya dengan jumlah yang dijadikan penelitian yaitu 20 orang siswa. Tes awal dan tes akhir yang dipergunakan yaitu vertical jump test. Hasil analisis data statistika adalah sebagai berikut: 1. Adanya perubahan secara positif dari kelompok double-leg tuck terhadap power tungkai. 2. Adanya perubahan secara positif dari kelompok knee tuck jump terhadap power tungkai. 3. Perbedaan terlihat sangat besar kelompok double-leg tuck jump dan knee tuck jump hasil dari tes vertical jump. Kesimpulannya bahwa kelompok double-leg tuck jump dan knee tuck jump memiliki dampak yang positif pada hasil tes power tungkai. Saran: Diharapkan adanya penelitian pliometrik lanjutan sebagai salah satu rekomendasi dalam memberikan pembinaan dan pelatihan daya ledak otot bagian ke-dua tungkai.
Olahraga merupakan bagian dari aktivitas manusia sehari-hari yang berguna untuk membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Olahraga memiliki 4 tujuan yaitu : (1) rekreasi (2) pendidikan (3) kesehatan (4) prestasi. Salah satu olahraga rekreasi dan prestasi yang dapat dijadikan sebagai alternatif baru bagi masyarakat untuk berolahraga adalah Arung Jeram. Arung jeram merupakan salah satu olahraga menyenangkan, kita bisa merasakan derasnya aliran sungai, melewati jeram dan bebatuan besar dan berenang menyusuri sungai tanpa takut tenggelam karena ada seorang pemandu yang selalu mengawasi kita, arung jeram juga dapat menghilangkan penat dan stres setelah masyarakat di sibukkan oleh pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kerjasama tim atlet arung jeram kabupaten ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 14 orang dari atlet Arung Jeram Kabupaten Ciamis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik sampling jenuh atau total sampling yaitu dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuisioner (angket) yang di adaptasi dari Saepuloh (2016) yang terdiri dari 35 sub indicator.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.