Crowdfunding merupakan solusi bagi pelaku usaha untuk memperoleh modal yang cukup untuk mengembangkan atau menjalankan usahanya. Crowdfunding sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya berbasis ekuitas. Dana yang disimpan dalam crowdfunding berbasis ekuitas akan menjadi persentase kepemilikan unit usaha yang dikelola oleh UMKM sehingga dapat memberikan pendanaan jangka panjang. Di satu sisi, pemilik ekuitas dapat menerima pengembalian yang lebih tinggi dan dapat mengendalikan UMKM melalui kepemilikan ekuitas. Namun, mewujudkan platform crowdfunding berbasis ekuitas untuk UMKM membutuhkan beberapa studi yang lebih mendalam. Pengembangan model crowdfunding diwujudkan melalui beberapa hal, mulai dari peningkatan literasi bagi para pengelola UMKM dan calon investor, melakukan pemetaan terkait solusi pendanaan eksternal agar sesuai dengan bentuk usahanya, studi kelayakan terkait pelaksanaan suatu kerangka crowdfunding terkait dengan standar operasional dan hal teknis lain, serta langkah terakhir ialah rancangan platform crowdfunding yang diharapkan dapat menyederhanakan proses crowdfunding.
Purpose This paper aims to investigate the effect of business incubation metrics based on an adaptation of the lean start-up (LS) framework on start-up survival after incubation. This study also analyzes the obstacles in implementing the LS framework as incubation metrics. Design/methodology/approach This study uses mixed methods. Quantitative research using multiple linear regression was applied to the data of 30 start-ups incubated at Bandung Techno Park for the 2014–2017 period and survival tracking data after the incubation. A qualitative approach to complete the explanatory work was conducted through in-depth interviews with 12 respondents, including start-up graduates from the incubation program, program managers and mentors. Findings This study confirms that several LS incubation metrics significantly affect start-up sustainability after incubation. In addition, this study also explains several problems in applying the LS discipline that needs attention to increase incubation success. Research limitations/implications Research was conducted only at one technology business incubator (TBI) model that focuses on digital start-ups in the emerging ecosystem. Research results can be biased in different situations and ecosystems. Practical implications The explanation of the relationship of LS-based incubation metrics to the survival of start-ups, as well as the challenges of their implementation, can be a reference for TBI management to consider and prioritize intervention strategies, thereby improving TBI’s business processes and increasing the success rate of incubated start-ups. Social implications The creation of university start-ups and spin-offs has become a key performance indicator mandatory for technology universities in Indonesia. The existence of TBI institutions in universities as channels of technology commercialization is essential. The incubator’s success in creating a new technology-based company will have a significant social impact on the surrounding environment. Originality/value Although the LS method is popular in start-up communities and among practitioners, it is rarely used in the incubation process at universities. These results can be considered for university TBIs to explore LS as an incubation management tool to increase the success rate of incubated start-ups.
Perkembangan teknologi saat ini yang semakin maju dan bertumbuh sangat cepat membuat masyarakat selalu ingin mendapat hal secara instan namun tujuan dapat tercapai dengan baik. Hal ini lah yang akhirnya membuat banyak bermunculan jasa layanan pesan antar makanan secara online atau yang kita sebut dengan Online Food Delivery (OFD). Salah satunya adalah aplikasi Mcdonald's. Aplikasi Mcdonald's membantu pengguna dalam memesan makanan dari mana dan kapan saja dengan banyak promo yang menarik. Namun, ternyata banyak keluhan yang muncul terhadap penggunaan aplikasi Mcdonald's. Maka dari itu, perlu untuk dilakukan peningkatan kualitas layanan pada penggunaan aplikasi Mcdonald's dengan menggunakan atribut Usability pada ISO/IEC 9126 dan Nielsen Model. Didapatkan sebanyak 32 atribut pernyataan berdasarkan Usability. Dalam mengukur tingkat kualitas pelayanan aplikasi terhadap pengguna dapat menggunakan metode E-Servqual. Kemudian mengidentifikasi atribut yang prioritas untuk ditingkatkan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan didapatkan 7 atribut yang perlu untuk ditingkatkan. Setelah itu, atributatribut yang prioritas untuk ditingkatkan akan diproses lebih lanjut dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan 7 atribut prioritas tersebut, yang kemudian selanjutnya merancang peningkatan kualitas pelayanan aplikasi kedalam 5 prioritas respon teknis yaitu "Pengembangan sistem aplikasi Mcdonald's", "Penambahan notifikasi peringatan/ status pesanan", "Penambahan panduan informasi pada aplikasi Mcdonald's", "Pengembangan design interface pada aplikasi Mcdonald's", dan "Penambahan fitur search pada tampilan awal aplikasi". Sehingga berdasarkan hasil tersebut didapatkan rancangan perbaikan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi Mcdonald's.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.