Kabupaten Pulang Pisau merupakan Kabupaten dengan pertumbuhan penduduk yang sedang, dimana permintaan akan kebutuhan air bersih juga akan tumbuh dan juga terus bertambah. Dan masih ada sebagian penduduk yang mengunakan air sungai langsung untuk keperluan sehari-hari karena sebagian wilayah belum terlayani air bersih PDAM dengan baik. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih di Kabupaten Pulang Pisau pada Tahun 2017, 2021, 2026, 2031 dan 2036 guna melayani kebutuhan masyarakat untuk masa yang akan datang. Dan juga untuk mengetahui kualitas air bersih pada intake. Serta membandingkan kebutuhan air dengan kapasitas intakenya. Di dalam penelitian ini, perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan metode statistik dimana dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk masa lampau untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang, yaitu Aritmatik, Geometrik, Regresi Linier, Eksponensial, dan Logaritmik. Untuk kualitas air bersih dilakukan peninjauan lapangan dengan parameter uji seperti suhu (25 oC ±3), daya konduksi elektrik, jumlah zat padat terlarut (0,5), pH (6,5-8,5), kekeruhan (5 NTU), salinitas, dan pengukuran oksigen terlarut. Metode dalam peneltian ini yaitu menggunakan metode Aritmatik karena nilai korelasinya bisa dikatakan sempurna dibandingkan metode lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah debit air bersih yang dibutuhkan Kabupaten Pulang Pisau dengan hasil berturut-turut sebagai berikut 2017; 2021; 2026; 2030; 2036 sebesar 179,574 L/dt, 254,030 L/dt, 351,857 L/dt, 454,970 L/dt, 563,368 L/dt. Kapasitas Intake PDAM Pulang Pisau 2017 hanya sebesar 60 L/dt sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih Kabupaten Pulang Pisau. Dalam aspek kualitas air, Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Pulang Pisau sudah memenuhi standar, sehingga penggunaan air tersebut aman bagi penduduk Kabupaten Pulang Pisau. Kata kunci: kebutuhan air bersih, kualitas air, proyeksi penduduk. Pulang Pisau is a District with moderate population growth, where the demand for clean water needs will grow and continue to grow. And still there are some people who use the river water directly for daily use because some areas unserved by either water taps. The purpose of this study was to determine the amount of water needs in the District Pulang Pisau in the Year 2017, 2021, 2026, 2031 and 2036 in order to serve the needs of the community for the future and also to determine the water quality at the intake, as well as comparing water demand with intake capacity. In this study, the calculation of population projections using statistical methods in which to pay attention to the rate of population growth of the past to estimate the number of people in the future. There are several methods that can be used to analyze the population growth in the future, namely Arithmetic, Geometric, Linear Regression, Exponential, and Logarithmic. For water quality conducted field survey to test parameters such as temperature (25 °C ±3), electrical conductivity, the amount of dissolved solids (0.5), pH (6.5to8.5), turbidity (5 NTU), salinity, and dissolved oxygen measurements. The method in this research is using Arithmetic method because the correlation can be said to be excellent compared to other methods. Results from this study is the clean water discharge is needed Pulang knife with consecutive results as follows in 2017; 2021; 2026; 2030; 2036 amounted to 179,574 L/sec, 254,030 L/sec, 351,857 L sec, 454,970 L/sec, 563,368 L/sec. Intake capacity District Pulang Pisau 2017 amounted to 60 L/sec so it can not meet the needs of clean water District Pulang Pisau. In the aspect of water quality, source of raw water used PDAM Pulang Pisau already meet the standards, so the use of the water is safe for the residents of the District Pulang Pisau. Keywords: projections population, the need for clean water, water quality.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kewirausahaan berupa sosialisasi koperasi syariah 212 di Kota Banjarbaru dibantu oleh 6 orang mahasiswa Teknik Sipil. Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 212 Mart adalah merek minimarket Koperasi Syariah 212. 212 Mart menjual barang kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti bahan pokok, perlengkapan rumah tangga, alat tulis, dll. Berbeda dengan minimarket pada umumnya, 212 Mart tidak menjual rokok, minuman keras, alat kontrasepsi dan produk yang tidak halal. Dalam menjalankan bisnisnya, 212 Mart memberikan lapak kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat menjual produknya. 212 Mart buka mulai pukul 8 dan tutup pada pukul 21 setiap hari. Setiap waktu shalat, 212 Mart menutup gerai tokonya selama lebih kurang 15 menit. Hasil sosialisasi anggota Koperasi Syariah 212 Amanah Idaman Banjarbaru bertambah 90 orang, semula 44 orang anggota di bulan Februari 2019 hingga 7 Juli 2020 sudah mencapai 134 orang. Dengan simpanan total mencapai 300 juta lebih. Hal ini menunjukkan hanya sebagian masyarakat yang tahu bahwa koperasi adalah usaha berjamaah dengan modal kecil untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
To fulfilling the demands of irrigation water in the region SWS Barito mostly farming community life is indispensable. Due to the presence of water balance studies in Sub SWS Barito is the basis for preparing the development strategy of water resources, particularly water management in irrigation area as one sub DAS Pitap Barito River. The method used to perform the analysis of the availability of water by using methods Mock and irrigation water needs analysis to see the balance of water in the water supply for paddy in Pitap Irrigation Area. Balance of water in the dam Pitap still insufficient to meet the water demands Pitap irrigation area of 4000 ha.
The implementation of water resource management faces some variety of complex problems in line with the increasing number of populations, accompanied by rapid social and economic growth. On the other hand, population growth makes the increasing need of water for various purposes and on the other hand it also creates exploitation of water resource. Water need is increasing along with the population growth as well as the increasing people’s living standard and economic growth. The high population growth rate will also be followed by urban water need hence a study of urban water quality is needed in the regency / city in South Kalimantan Province. The water turbidity in PDAM intake in rainy season is higher than in dry season. Water quality during dry season and rainy season can make good result after the water treatment in PDAM, compared to water sample from the intake tested mainly on turbidity and salinity component.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.