Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan. Hingga saat ini, penyampaian data terkait kesehatan umumnya terbatas dalam bentuk tabel, grafik, dan deskripsi. Oleh karena itu perlu adanya inovasi untuk menampilkan data kesehatan secara lebih menarik, efektif, dan membagikannya secara lebih luas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mevisualisasikan data fasilitas kesehatan dengan media web, dan (2) menganalisis ketersediaan fasilitas kesehatan di Boyolali. Data bersumber dari profil kesehatan Boyolali tahun 2020. Tampilan data fasilitas kesehatan dilakukan menggunakan fitur yang ada di aplikasi ArcGIS StoryMaps, sedangkan analisis ketersediaan fasilitas dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan spasial. Dari data yang digunakan, dihasilkan tampilan web (https://arcg.is/1mC1z50) berisi grafik dan empat peta untuk sebaran rumah sakit, sebaran puskesmas, keterjangkauan fasilitas, dan sebaran kasus Covid-19. Analisis menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan lebih banyak berada di Kecamatan Boyolali dengan keterjangkauan fasilitas yang masih kurang di wilayah barat dan utara Kabupaten Boyolali. Hasil ini diharapkan dapat membantu pemerintah lokal dalam merencanakan pembangunan fasilitas kesehatannya.

Perkembangan teknologi melahirkan revolusi industri 4.0 memberikan dampak signifikan di dunia pendidikan. Keterbatasan alat dan media pembelajaran berbasis teknologi di SMA menyebabkan pengetahuan dan keterampilan siswa menguasai perkembangan teknologi terbarukan masih dinilai cukup terbatas. Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu cabang studi geografi yang memanfaatkan teknologi berbasis komputer untuk dapat mengidentifikasi, memvisualisasi, dan menganalisis data kenampakan permukaan bumi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sekolah inkluasi SMA Muhammadiyah 6 Surakarta di bidang penginderaan jauh dan SIG serta mengetahui teknik pembelajaran yang tepat untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Mitra kegiatan adalah SMA Muhammadiyah 6 Surakarta yang merupakan salah satu sekolah inklusi di Surakarta. Tahapan peningkatan kapasitas siswa dilakukan dengan cara lokakarya dengan urutan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya kapasitas pengetahuan dan keterampilan siswa dibuktikan dengan metode pre-test dan post-test dalam hal pembelajaran kontekstual, keterampilan, integritas diri dan komunikasi, serta minat belajar.

Health is one of the basic needs needed by everyone. Therefore, the government and community development should prioritize improving public health services. Hospitals in an area have an important role in community social services, especially health services. This research was conducted to assess hospitals' distribution and availability and analyze the quality and health services in Metro City. The 2SFCA method was used to determine the level of accessibility in Metro City. The accessibility value could assess the distribution and fulfillment of existing hospitals in Metro City and analyze the quality and health services there. The distribution of hospitals in Metro City showed that, on average, the hospitals are spread over areas with a high population density. The level of need and fulfillment of hospital facilities in Metro City is appropriate because hospitals are directly proportional to the number of residents. The 2SFCA results also showed a tendency for accessibility between hospitals and cities where accessibility is high in areas around hospitals, such as the Central Metro Area. However, in some cases, an area that has a good level of accessibility does not necessarily get good health services. Inadequate accessibility indicated that the fulfillment of hospitals in Metro City has not been fulfilled and is spread evenly in each region. With high accessibility and fulfillment, people can access health services better.

Population growth will encourage the development of economic development in a region. The trade sector, which continues to develop with the growth of trading facilities in traditional and modern markets, will create a pattern of distribution of trading points. Surakarta has 44 traditional markets and 88 modern markets as trading facilities. The market locations are spread across five districts. This study examines the spatial distribution pattern of traditional markets to modern markets in Surakarta City, using the Average Nearest Neighbor (ANN) analysis method with the help of ArcMap 10.8 software as a data processing tool. The results obtained in this study are that the pattern of distribution of traditional markets throughout Surakarta was included in the random pattern category, with a value of Nearest Neighbor Ratio = 1.020146. Meanwhile, the distribution pattern of the modern market was included in the clustered pattern category, with the Nearest Neighbor Ratio = 0.789121. Banjarsari sub-district was the area with the most trading facilities. The highest population and total area among other sub-districts in Surakarta City drove this.