Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi organ pencernaan makanan pada manusia, ini disebebkan oleh berbagai faktor, diantaranya guru masih menggunakan model atau metode yang konvensional serta dominasi guru dalam proses pembelajaran sehingga menyebabkan proses pembelajaran menjadi pasif dan membosankan, juga menyebabkan kurangnya kreativitas belajar siswa. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana kreativitas belajar siswa dengan menerapkan model Sinektik (synectics) pada mata pelajaran IPA kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Hijriyah II Palembang, bagaimana kreativitas belajar siswa yang tidak menerapkan model Sinektik (synectics) dan bagaimana perbedaan kreativitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Sinektik (synectics) dan yang tidak menggunakan model Sinektik (synectics). Sinektik (synectics) adalah model pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kreativitas siswa.Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada suatu penelitian yang benar-benar dilakukan. Sampel dalam penelitian ini penulis mengambil 2 kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas V.A sebagai kelompok eksperimen, dan kelas V.D sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berjumlah 29 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Untuk teknik analisa data dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa uji tes “t” dan TSR.Berdasarkan analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa kelas V.A (kelas eksperimen) yang menerapkan model pembelajaran Sinektik (Synectics) tergolong tinggi dengan presentase 28%, tergolong sedang dengan presentase 48% dan tergolong rendah dengan presentase 24%. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil posttest. Sedangkan kreativitas belajar siswa kelas V.D (kelas kontrol) yang tidak menerapkan model Sinektik (Synectics) yang tergolong tinggi dengan presentase 21%, tergolong sedang sebanyak 62% dan yang tergolong rendah sebanyak 17%. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kreativitas belajar siswa yang signifikan yang diajar dengan menerapkan model Sinektik (Synectics) dan yang tidak menggunakan model Sinektik (Synectics), dapat dilihat dari hasil uji “t” hitung yang besarnya diperoleh dalam perhitungan (to = 9,79) sedangkan besarnya t yang tercantum pada tabel t (tt 5% = 2,00 dan tt 1% = 2,65). Maka hipotesis nihil (Ho) yang diajukan ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan kreativitas belajar siswa kelas V yang menerapkan model Sinektik (Synectics) dan yang tidak menggunakan model pembelajaran Sinektik (Synectics).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.