Diabetic ulcers are open sores on the skin layer to the dermis caused by hyperglycemia and neuropathy. Infection is a barrier to the wound healing process, the incidence of infection in wounds with modern treatments of hydrocolloid and hydrogel type dressings is still high. Ozone has high antibactericidal and antimicrobial properties, is able to penetrate bacterial capsid walls and is expected to kill bacteria on the wound surface.To find the right way to cure diabetic ulcers using a combination of modern methods of dressing and ozonetherapy bagging.Experimental, non-equivalent control group design pre test, post test, population and infinite sample of 25 respondents. Modern dressing used has antibacterial properties and ozone concentration of 60-100ug / ml for 15 minutes using a limb bag was carried out until the 13th day with five times the measurement of the number of bacterial colonies using themethod swab and colonicounter. Data processing using a computer system with the General Linear Model. There was an average difference in the number of bacterial colonies between groups (505.73 ± 172.069 vs 322.21 ± 132.778, p = 0.0061).A combination of modern dressing and ozonetherapy bagging can reduce the number of bacterial colonies and speed up the healing process of the inflammatory phase II diabetic ulcer so that it can be applied in nursing care for diabetic ulcer patients.
ABSTRAKKondisi fisik rumah di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo berdempetan, sehingga mempengaruhi kualitas ruang pada rumah, yaitu sirkulasi udara dan pencahayaan yang didapat kurang dari 50 lux pada luas ventilasi yang berukuran kurang dari 10%. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kejadian penyakit TBC Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol (perbandingan 1 : 1). Sampel kasus 60 rumah dan sampel kontrol 60 rumah yang diambil secara acak dengan simple random sampling. Data dianalisis melalui uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (ά = 0.05).Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pencahayaan (p-value= 0,009), kelembapan (p-value= 0,001), suhu (p-value 0,007), Ventilasi (p-value= 0,004), Kepadatan Hunian (p-value = 0,019) ,Lantai (p-value = 0,039) Lubang Asap Dapur (p-value = 0,001), kondisi fisik rumah ( p-value = 0,030) dengan penyakit TBC Paru. Hal ini diperhatikan dengan kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/ /SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan dan rumah tinggal.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit TBC Paru. diharapkan bagi masyarakat untuk peduli terhadap kondisi lingkungan rumah seperti membersihkan sarang laba – laba, membersihkan debu yang ada di dalam dan sekitar rumah secara rutin, memasang genteng kaca, membuka jendela setiap pagi.berperan aktif dalam menemukan dan melapor bila terdapat pasien TBC Paru, menjaga kebersihan diri, menerapkan etika batuk, dan menggunakan masker apabila batuk dan pilek. Bagi Puskesmas untuk melakukan pemberian genteng kaca terhadap Penderita TBC Paru dan pemberian status ventilasi aktif di setiap rumah Penderita TBC Paru dan Non Penderita TBC Paru. Keywords: Kondisi Fisik Rumah, Penyakit TBC Paru
The presence of organic trash heap especially durian peels was very abundance when harvesttime. To decreasing trash from durian peels it could be used as biocharcoal briquette. The making ofbiocharcoal briquette by using starch glue addition and water as source to increasing kalor value. Thisresearch purpose to recognize how much kalor value increase in durian peel.This research as research type is Quasi Experiment Design with One Group Pre-Post TestDesign research, namely this design only using one subject group and also make measurement beforeand after provide treatment on subject.The analysis result of tapioca flour addition indicating that give different concentration on heatvalue increase in durian peels. Based on the yield result had be done state that dry durian peel obtainedas many 3863,33 kal/g. While, heat value in durian peel already processed become biocharcoal briquettewith tapioca flour addition 1% gained average result 4047,46 kallg, tapioca flour addition 2% gainedaverage result 4225,25 kal/g, and tapioca flour addition 3% gained average result 4546,11 kal/g.There improvement on heat value of dry durian peel and had already processed becomebiocharcoal briquette. The increase of heat value (kal/g) gained different result according to tapioca flouraddition and water 100 mililiter that are 1%, 2%, and 3%. Suggested that must be done further research tomake biocharcoal briquette is not only durian peel but also other organic trash heap to rise up kalor value(kal/g) and help to reduce organic trash heap then could be advantage for the people mainly durianmerchants.
Healthy homes can be viewed from its basic sanitary conditions, construction, and the proper behavior of their occupanb. The facts indicated that there are homes that do not have latrines, waste disposal facility, open sewerage system, windows are rarely opened, increasing the risk of disease infection and health problems to the community. The purpose of this study was to assess and determine the sanitary conditions and the behavior of occupants in Sawahpulo RW 11 at Ujung village, Semampir SuMistri@ Surabaya.Employing a descrifiive method, large sample of 92 houses were selected using a proportional random sampling. Data collection were carried out using interviews and observation sheets. Respondents in this study were housewives, that have been collected and subseguently tabulated, and discussed with reference to the Minister Regulation 829 / Menkes / SK I W / 1999 on Health Requirements for Residentialarea Resutts of the study on 92 homes showed that, 39 homes {42.3o/o) were in violation of basic sanitation facilities . Home components of 75 houses homes were not eligible (81.6010). In terms of occupant density, 35 homes (38o/o) were in violation of the standard. Regarding behavior of occupants, 90
Penyakit ISPA menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus 284 menurut data dari Puskesmas Kadur pada tahun 2016. Hasil dari survey pendahuluan di 70 rumah pasien penyakit ISPA yaitu 28% rumah yang lantai rumahnya belum memenuhi persyaratan rumah sehat, dan 78% rumah yang jarang membuka jendela sehingga tidak ada cahaya matahari masuk ke dalam rumah, dan masih ada 57% rumah yang pencahayaannya belum memenuhi persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ventilasi, pencahayaan alami, lantai rumah, suhu udara, dan kelembaban udara dengan kejadian penyakit ISPA.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi di penelitian ini adalah semua rumah penduduk yang terdapat pasien penyakit ISPA yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kadur Kabupaten Pamekasan dengan sampel 72 rumah penduduk diambil dengan metode simple random sampling. Analisis data dengan metode chi square untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terkait. Dan dilanjutkan ke analisis koefisien kontingensi untuk mengetahui besarnya keeratan hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit ISPA.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang lemah antara intensitas pencahayaan (p = 0.012, C = 0.12) dengan kejadian penyakit ISPA, sedangkan luas ventilasi, suhu udara, dan kelembaban udara tidak ada hubungan dengan kejadian penyakit ISPA.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan kejadian penyakit ISPA dan tidak ada hubungan antara luas ventilasi, lantai rumah, suhu udara, dan kelembaban udara dengan kejadian penyakit ISPA. Sedangkan saran bagi petugas kesehatan yaitu dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit ISPA, bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan dan melakukan upaya penyehatan rumah untuk menekan terjadinya penyakit ISPA, dan bagi peneliti lain yaitu dapat melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda. Kata kunci : kondisi fisik rumah, ISPA.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.