Pendahuluan: Kanker serviks adalah sejenis kanker yang muncul pada leher rahim wanita, adapun deteksi kanker serviks dapat di lakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung dengan mata telanjang. Rendahnya cakupan IVA merupakan salah satu alasan berkembangnya kanker serviks. Hal ini berdasarkan fakta lebih dari 50% perempuang yang terdiagnosis kanker tidak pernah menjalani deteksi dini sebelum.nya. Untuk itu dianjurkan test IVA bagi semua perempuan berusia 30-50 tahun dan perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual. Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat untuk melakukan pemeriksaan IVA yaitu terdiri dari umur, kepribadian, pendidikan, lingkungan, sosial budaya, informasi, pengaalaman, motifasi, dan pengetahuan . Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dalam pemeriksaan IVA di Dusun Karanglo Desa Sukonatar Wilayah Kerja Puskesmas Kebaman Kabupaten Banyuwangi.. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan desain correlational dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita usia subur (usia 30 - 50 tahun) sesuai Permenkes No. 34 tahun 2015 sebanyak 210 orang di Dusun Karanglo Desa Sukonatar dengan jumlah sampel 68 orang. Tehnik sampling mempergunakan Systematic random sampling. Alat untuk proses pengumpulan data adalah lembar kuesioner, selanjutnya dianalisa dengan uji statistik Rank Spearman. Keputusan diambil dengan membandingkan nilai p value < 0.05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar dari responden yaitu dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang sebanyak 37 orang (54,41%). Sedangkan Hamper seluruh responden tidak melakukan peme riksaan IVA yaitu sejumlah 65 orang (95,6%). Berdasarkan hasil uji Rank Spearman, diketahui bahwa Adanya hubungan tingkat pengetahuan WUS dengan deteksi dini kanker leher rahim metode IVA di Dusun Karanglo Desa Sukonatar wilayah kerja Puskesmas Kebaman tahun 2022 karena nilai p value < 0.05 yaitu 0.001. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa keikutsertaan IVA paling banyak dijumpai pada ibu yang berpengetahuan cukup dan baik, sedangkan ketidakikutsertaan IVA paling banyak dijumpai pada ibu yang berpengetahuan kurang. Hal ini berarti semakin baik pengetahuan ibu tentang pemeriksaan IVA maka semakin tinggi pula kecenderungan ibu untuk ikut serta dalam pemeriksaan IVA. Pada ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA dapat berpengaruh terhadap keikutsertaannya dalam pemeriksaan IVA.. Harapan peneliti kepada bidan di Puskesmas Kebaman agar lebih sering melakukan penyuluhan minimal 2 kali dalam satu bulan dengan cara penyuluhan media film, leaflet mengingat cara ini lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan seseorang maupun penyuluhan yang bersifat non-formal seperti pada saat pengajian, arisan, dll sehingga dapat menjangkau masyarakat yang belum pernah atau jarang ke puskesmas karena masih banyak WUS yang belum melakukan pemeriksaan IVA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.