Learning media is one component in the learning system that has relevance to other learning components. In the learning process, PAI and Budi Pekerti teachers are expected to be able to use various forms of instructional media. For that teachers PAI and Budi Pekerti must have media literacy in the form of the ability to know the various forms of learning media and understand the way, usability, function and purpose of use in the learning process. The purpose of writing this paper, namely: (1) describe the implementation of media literacy in the learning process of Islamic religious education and character; and (2) to describe the form of printed, electronic and digital media that can be used in the learning process of Islamic education and character. Therefore, PAI and Budi Pekerti teachers should have media literacy to make learning process more effective and efficient in delivering learners to achieve the planned learning objectives. AbstrakMedia pembelajaran merupakan salah satu komponen di dalam sistem pembelajaran yang memiliki keterkaitan dengan komponen pembelajaran lainnya. Dalam proses pembelajaran, guru PAI dan Budi Pekerti diharapkan mampu menggunakan berbagai bentuk media pembelajaran. Untuk itu guru PAI dan Budi Pekerti harus memiliki literasi media berupa kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media pembelajaran dan memahami cara, kegunaan, fungsi dan tujuan penggunaannya dalam proses pembelajaran. Tujuan penulisan makalah ini, yaitu: (1) mendeskripsikan implementasi literasi media dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti; dan (2) mendeskripsikan bentuk media pembelajaran berbasis cetak, elektronik dan digital yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti. Untuk itu, guru PAI dan Budi Pekerti harus memiliki literasi media agar proses pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif dan efisien dalam mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Literasi Media Pembelajaran: Cetak, Elektronik, Digital.
Saat ini persoalan karakter remaja di Indonesia menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara mengenai persoalan karakter remaja di berbagai forum seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi, masalah karakter remaja yang dibicarakan itu adalah pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif dan kuratif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas remaja dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah karakter bangsa. Sedangkan yang bersifat kuratif adalah pendidikan dianggap dapat memperbaiki masalah karakter yang telah terjadi pada para remaja. Inovasi pola kemitraan peran orang tua di lingkungan keluarga dengan peran guru di lingkungan sekolah dalam pendidikan karakter bagi remaja diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi saat ini dan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul dimasa yang akan datang. Karena masalah besar hanya mungkin dapat diatasi secara bersama-sama dan dengan koordinasi yang bagus.
The development of science and technology increasingly encourage renewal efforts in the utilization of technology results in teaching and learning process. One of the technology that can be used in teaching and learning process is education media. Educational media used must be adapted to the development and demands of the times. Support the right educational media used in teaching and learning process will facilitate the achievement of learning objectives can be. Therefore, the education media will affect the absence of a complete and appropriate learning information target, and affect the outcome of the learning process. At the beginning of the spread of Islam has been known teaching and learning activities, when the media has been there and education has been applied by the Prophet Muhammad SAW in teaching science and Islamic law to the friends. Some educational media clusters expressed in the Qur'an and al-Hadith, among others: Audio education media contained in al-Qur'an letter al-'Alaq (96) verse 1; Al-Isra '(17) verse 14; Al-Ankabut (29) verse 45; Al-Muzammil (73) verse 20. In addition, in the hadith there are several terms used to indicate the use of visual media in learning, such as drawings, gravel and fingers. Keyword: Media, Education, Islam, Al-Qur’an
Dalam Islam, keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dilihat dari pandangan individu maupun menurut pandangan masyarakat. Menurut pandangan individu, keluarga merupakan simbol bagi ciri-ciri yang mulia seperti keimanan yang teguh kepada Allah , pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta pada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain dari nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya kepada dirinya. Menurut pandangan masyarakat, keluarga merupakan institusi sosial yang terpenting dan merupakan unit sosial yang utama. Melalui individu-individu dalam masyarakat dipersiapkan nilai-nilai kebudayaan, kebiasaan dan tradisinya, dipelihara kelanjutannya, dan melalui keluarga juga kebudayaan dipindahkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Untuk menghadapi tantangan di masa datang, organisasi pendidikan Islam diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, yang tidak saja tinggi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologinya (iptek), tetapi juga harus dilandasi iman dan taqwa kepada Allah , cinta tanah air, dan berbudi pekerti luhur (berkarakter), toleran, dan bahkan dari pendidikan Islam yang dapat melahirkan manusia yang mampu menghargai keanekaragaman budaya antar bangsa di dunia (cross-cultural education). Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tersebut dituntut adanya budaya (kultur akademis) dari organisasi pendidikan Islam sehingga mampu mengembangkan dirinya menjadi organisasi yang sehat dengan ciri-ciri: organisasi yang efektif mengantarkan kepada tujuan; struktur organisasi yang kokoh; orang-orang yang ada pada struktur memiliki kompetensi akademik, pemahaman yang benar, pengalaman dan keterampilan, keperibadian dan sikap yang benar yang menyebabkan organisasi maju; pemimpin memiliki kompetensi akademik, pemahaman, pengalaman, keterampilan, serta kepemimpinan yang mampu memimpin, mengelola dan mensinergikan semua sumberdaya untuk kemajuan organisasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.