Bio-fabric merupakan material yang berasal dari hasil metabolit makhluk hidup, seperti jamur dan bakteri. Karakteristik bio-fabric bergantung pada biomassa pembentuknya. Bio-fabric yang berasal dari bakteri genus Acetobacter memberikan kenampakan seperti kulit hewan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai material pengganti kulit hewan. Kulit hewan merupakan material yang masih digemari penikmat fashion untuk dijadikan sebagai bahan pelengkap busana (garniture), tetapi penggunaannya memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan pelestarian hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan imitasi material kulit yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan selulosa bakterial yang ditumbuhkan dengan bakteri Acetobacter. Penggunaan substrat yang berbeda sebagai medium tumbuh memberikan karakteristik selulosa bakterial yang berbeda, maka pada penelitian ini digunakan campuran limbah agrikultur (buah nanas dan mangga) dengan teh pada variasi perbandingan 1:1, 1:5, 1:10, 5:1, dan 10:1 (w/w) untuk mendapatkan selulosa bakterial dengan karakteristik terbaik. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa kultur media yang memberikan yield paling baik pada medium limbah mangga adalah pada perbandingan limbah mangga : teh 1:5 dengan yield 1,35 g/g, sementara untuk medium dari limbah nanas adalah pada perbandingan limbah nanas : teh 1:10 dengan yield 1,194 g/g. Berdasarkan hasil uji karakteristik, selulosa bakterial yang ditumbuhkan dengan limbah nanas : teh 1:10 memberikan nilai ketebalan dan kekuatan tarik terbaik, yakni masing-masing sebesar 0,52 mm dan 6890 g. Selulosa bakterial ini kemudian dijahit menjadi garniture pada busana ready to wear.
Dalam dunia industri saat ini, mesin-mesin otomatis telah banyak digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas industri tersebut. PT TWI merupakan salah satu industri yang telah menggunakan mesin-mesin otomatis dalam proses produksinya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bagian Cutting PT TWI, diketahui terdapat mesin potong otomatis Gerber, namun dalam penggunaannya tidak maksimal sehingga menyebabkan tingginya waktu idle mesin tersebut. Terdapat beberapa proses pengerjaan yang seharusnya dapat dilakukan secara bersamaan atau bahkan dihilangkan, namun pada kenyataannya tidak dilakukan. Untuk itu, diterapkan perbaikan dengan cara menghilangkan beberapa proses dan menggabungkan atau melakukan beberapa proses secara bersamaan, terutama pada proses-proses yang menyebabkan waktu idle menjadi tinggi. Hasil dari perbaikan ini didapatkan waktu idle mesin potong yang lebih rendah, yaitu 3.827,24 detik atau 63,79 menit, yang awalnya sebesar 4.821,9 detik atau 80,37 menit. Meskipun tidak dapat menghilangkan waktu idle mesin secara keseluruhan, namun waktu idle dapat diturunkan cukup besar, yaitu sebesar 994,66 detik atau 16,58 menit.
Indonesia memiliki kekayaan ragam kain tenun tradisional dari masing-masing daerah. Salah satu daerah yang menghasilkan kain tenun tradisional yaitu kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kain tenun yang diproduksi di desa Troso Kabupaten Jepara disebut dengan kain tenun Troso. Dalam upaya memperkenalkan kain tenun Troso, maka disusun rencana penelitian ini yang bertujuan untuk memberikan alternatif baru penggunaan kain tradisional tenun ikat troso dan aplikasi teknik ikat mengikat atau lebih dikenal dengan makrame yang pembuatannya dilakukan secara manual sebagai nilai tambah dalam pembuatan busana. Hasil dari penelitian ini berupa busana ready to wear yang terinspirasi dari Trend Forecasting Fashion tahun 2019-2020 Singularity yang diterbitkan oleh Bekraf dengan tema Svarga. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur dan studi lapangan dalam proses eksperimen pembuatan produk. Kain tenun Troso dan kain tambahan yang akan digunakan memerlukan sifat yang menghasilkan kenyamanan serta kekuatan yang baik bagi penggunanya. Hal tersebut mendasari perlunya dilakukan pengujian untuk kain tenun troso dan kain pendukung. Selain itu aplikasi makrame yang diterapkan akan diproduksi dengan teknik pencelupan zat warna untuk memperoleh hasil gradasi warna. Produk tekstil atau fashion tersebut kemudian dinilai secara ekonomi di masyarakat dengan menggunakan metode kuantitatif berupa kuisioner.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.