The destructive earthquakes occurred in Sumatra are dominated by medium earthquakes, which generally come from the Sumatra fault and to have a direct impact on the land, buildings and around residential buildings. These earthquakes can be classified into high-frequency earthquakes with low-vibration periods. The hazards caused by the earthquake are mostly from damage and collapse of the residential buildings. This study is a literature review that aimed to observe the characteristics of rocks and ground in Sumatra areas based on b-value that obtained using seismicity estimation is related to the resistance of the earthquake on residential buildings. The b-values obtained from some previous researches so that they could be concluded, and then analyzed the type and condition of the local ground and then evaluated its effect on the surrounding buildings. Based on the outcomes, the estimation of b-value seismic parameters in Sumatra was found 0.34 to 0.5. It means that the type of ground in areas of Sumatra has a hard rock layer. Physically, it has highfrequency earthquake waves; low vibration periods, spreading efficiently on hard layer and having a direct impact on local buildings consequently the risk of collapse building will be higher.
Perencanaan gedung bertingkat harus dibangun sesuai dengan standar ketahanan gempa, agar tidak menyebabkan jatuhnya korban jiw terhadap manusia yang ada di dalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan gaya geser beban lateral terhadap gedung RS H. Hanafie yang terdapat di Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi. Metode yang digunakan adalah metode analisis statik ekivalen dengan hasil penelitian diperoleh gaya geser arah X=3,85 kN dan arah Y=57,23 kN pada periode 1 detik.
Pasie Nan Tigo Village, Koto Tangah District, is a fairly densely populated area and is located on the coast of the city of Padang. The location has a fairly high risk and level of vulnerability to a tsunami disaster. It is necessary to conduct socialization on earthquake and tsunami disaster mitigation in order to increase the capacity of residents to face the bad possibilities of disasters that may occur in the future. In addition to conducting socialization, the implementation team also conducted a survey to the location to assess several buildings that meet the requirements as an alternative evacuation protection building (ESB) for local residents, including Rusunawa Pasie nan Tigo, UMSB Lecture Building and Ruko Mekar Baru located in the village. With the implementation of this socialization activity, it is hoped that the high level of preparedness and ability of residents in efforts to mitigate earthquake and tsunami disasters can reduce the number of disaster victims in the future.
Pada umumnya, proyek-proyek pemerintah di kota Padang dilaksanakan oleh kontraktor non-lokal atau kontraktor yang bukan berdomisili di Kota Padang sehingga banyaknya kontraktor lokal yang gagal dalam proses e-tendering. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis vaiabel-variabel kegagalan kontraktor lokal dalam mengikuti proses e-tendering dalam perspektif Pokja-ULP kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, melalui pengumpulan dokumentasi dan survey kuisioner kepada responden dari Pokja ULP kota Padang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis Relative Importance Index (RII), maka didapatkan beberapa kegagalan-kegagalan kontraktor lokal dalam evaluasi penawaran antara lain ; NPWP perusahaan atau pelunasan pajak selama beberapa tahun terakhir (X.1.3), Surat perjanjian kerja sama (SIKA)(X.2.3), Analisis teknis pekerjaan tidak lengkap (X.2.10), Lingkup kerja (scope of work) tidak lengkap (X.3.3), Surat referensi pengalaman kerja tidak dilampirkan (X.3.10) dan tingginya alokasi biaya overhead proyek yang dimasukkan ke dalam harga penawaran (X.4.3). Dengan mempertimbangkan hal ini, maka diharapkan kontraktor lokal untuk dapat melengkapi dokumen-dokumen terkait administrasi, kualifikasi, analisis teknis pekerjaan serta strategi harga penawaran untuk dapat memenangkan tender.
Gempa Padang pada September 2009 silam telah memberi pelajaran berharga bagi kita akan pentingnya meningkatkan kapasitas bangunan terhadap gempa. Kemungkinan terjadinya gempa di Minangkabau memang tidak bisa dihindari, namun upaya untuk mengurangi risiko runtuhnya bangunan bisa terus ditingkatkan, agar jumlah korban dan rusaknya bangunan dapat diminimalisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kapasitas bangunan yang ramah gempa adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal melalui perencanaan bangunan yang dilakukan berdasarkan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Bangunan tradisional Rumah Gadang di Minangkabau dibangun dengan penerapan pondasi umpak, yang dalam perencanaannya mempertimbangkan perilaku bangunan dan kejadian gempa di masa lalu. Penelitian ini diarahkan untuk melakukan review bagaimana pengaruh pondasi umpak dalam upaya mengurangi risiko gempa di daerah Minangkabau Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif berdasarkan Skala Mercalli sebagai ukuran besaran gempa di masa lalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan pondasi umpak yang telah digunakan dapat terus dikembangkan seiring dengan kondisi yang ada di masa sekarang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.