Many disease information problems are caused by a lack of knowledge and public misunderstanding of health information. Health communication includes disseminating health information to the public to achieve healthy living behaviours, creating awareness, changing attitudes and providing motivation for individuals to adopt recommended healthy behaviours to be the main objectives of health communication. This study aims to analyze the use of visual narratives in health promotion during a pandemic that focuses on non-technical aspects. In addition, knowing the health promotion strategy includes visuals, communication, and media. The research method used is qualitative. This research tries to understand phenomena in their natural setting and context, namely that researchers do not try to manipulate the observed phenomena. The data collection method in this study is observation and literature study. In this research procedure, the first stage is planning, the second stage is field data study and data analysis, and the third stage is drawing conclusions. The results showed that the Ministry of Health, through the Directorate of Health Promotion and Community Empowerment, has prepared integrated promotional facilities, including publication, print, and audiovisual media. This promotional tool is a website that can be accessed to view and download promotional media. Visual narratives are selected very comprehensively based on field data obtained from regions in Indonesia. The ignorance of health promotion workers causes the error in the use of narratives in the health promotion media in making promotional means for information of a local nature. Due to the lack of knowledge of the health promotion team in the region in choosing the right narrative for the promotional media used.
Infodemi adalah kabar bohong terkait pandemi Covid-19. Informasi berbahaya ini menyebar cepat melebihi penyebaran virus Covid-19 dan mengganggu dalam penanganan pandemi. Infodemi Covid-19 menyebar melalui internet dan media sosial ke seluruh pelosok Indonesia termasuk wilayah Pedukuhan Gondanglegi, Yogyakarta melalui internet dan media sosial. Di pedukuhan ini, masyarakat menggunakan infodemi sebagai percakapan dalam media sosial WhatsApp. Pelibatan hoaks tersebut disebabkan karena kemampuan mendeteksi hoaks masyarakat di Pedukuhan Gondanglegi masih rendah. Berdasar masalah pokok tersebut, penulis menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan masyarakat guna meningkatkan kemampuan masyarakat mendeteksi hoaks. Semua kegiatan berbasis online, mengikuti peraturan pemerintah, menghindari penghentian penyebaran Covid-19. Peserta penyuluhan ini berasal dari masyarakat Pedukuhan Gondanglegi. Sebelum kegiatan dimulai, peserta mengisi pre-test dilanjutkan dengan post-test setelah program selesai. Uji statistik menggunakan paired sample T-test setelah uji normalitas Shapiro Wilk menghasilkan nilai signifikansi 0,00. Angka ini menunjukkan bahwa literasi digital mempengaruhi kemampuan mendeteksi hoaks secara signifikan pada peserta pengabdian pada masyarakat. Aktivis literasi digital dapat menduplikasi metode pelatihan dalam literasi digital ini di daerah lain.
Barthes untuk mengungkap perihal mitos atau wacana yang berusaha dibangun oleh film tersebut melalui tanda-tanda kebudayaan. Dalam hal ini, film dianggap sebagai produk budaya karena memproduksi dan mereproduksi tanda maupun wacana kebudayaan. Selain itu juga, film dianggap sebagai alat komunikasi publik dalam menyampaikan pesan melalui tanda-tanda kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitataif yang berusaha mengungkap makna dalam fenomena kebudayaan, serta memahami pengalaman dan pemikiran manusia. Selain itu, penelitian ini menggunakan sudut pandang konstruktivisme budaya, yang menganggap bahwa budaya merupakan bentukan secara sosial dan politik. Maka dari itu, budaya kerap diandaikan sebagai wacana dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film Jawara Kidul berusaha untuk membangun mitos kesaktian dan kejantanan yang menunjukkan adanya wacana dominasi laki-laki. Film ini membangun wacana Jawara yang laki-laki, jantan, sakti sekaligus relijius. Sedangkan film Tinuk berusaha membangun mitos kelas sosial, yang menyajikan wacana kelas sosial bawah dan kelas sosial atas. Masyarakat kelas sosial bawah kemudian tak sanggup untuk membeli barang kelas menengah atas. Terakhir yakni film KTP, yang berusaha untuk membangun mitos negara. Dalam film tersebut, negara diwacanakan sebagai pihak pengayom yang berusaha membantu persoalan masyarakat, khususnya kelas sosial bawah. Negara juga diwacanakan ikut terlibat aktif dalam bermusyawarah bersama warga masyarakat.
Masalah pariwisata di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan salah satunya terkait dengan menurunnya kepedulian dalam pengembangan objek wisata. Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan mengusung tema “Pengelolaan Pariwisata sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat” yang tersebar di berbagai kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tema tersebut merupakan sikap taktis yang diambil UAD dalam menyikapi program pemerintah, yaitu Wonderful Indonesia—sebuah program kerja berbasis pariwisata. Setiap unit maupun divisi wajib membantu mendorong ekonomi masyarakat berbasis pariwisata melalui Program Kerja individu maupun bersama mereka. Untuk mencapai tujuan tema besar tersebut, beragam metode yang dilakukan, seperti berdiskusi dengan pengelola pariwisata, menulis jurnal pariwisata, pelatihan tourguide, dan pelatihan membuat video pariwisata. Melalui serangkaian metode tersebut, masyarakat secara signifikan dapat mempromosikan pariwisata melalui media sosial Blogspot, Facebook, Whatsapp, Intagram, dan sebagainya. Dampak nyata dari metode-metode tersebut adalah bertambahnya wisatawan lokal dan mancanegara yang berdatangan. Otomatis, tidak hanya masyarakat yang menjadikan pariwisata sebagai pekerjaan pokoknya yang mendapatkan keuntungan, namun pedagang, penganyam, dan peladang jagung pun mendapatkan keuntungan dari bertambahnya wisatawan lokal maupun mancanegara yang berdatangan setiap harinya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.