Penelitian ini dilatarbelakangi atas kurangnya kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) perbedaan kemampuan awal siswa;(2) kemampuan berpikir kritis yang diberikan model Snowball Throwing (3)pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa;(4) motivasi belajar siswa setelah diberikan model pembelajaran Snowball Throwing. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan angket. Analisis data dilakukan dengan uji prasyarat, uji hipotesis, Effect Size dan persentase angket. Berdasarkan perhitungan:(1)uji-t data awal menunjukkan nilai sig yaitu 0,145 0,05;(2) uji- data akhir diperoleh nilai sig yaitu 0,00 0,05 ;(3)hasil uji Effect Size diperoleh nilai Cohen’s d =3,361;(4)hasil persentase angket motivasi sebesar 74%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: (1)tidak terdapat perbedaan kemampuan awal (2)kemampuan berpikir kritis siswa yang diberikan model Snowball Throwing lebih baik daripada konvensional;(3)pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan berpikir kritis tergolong sangat tinggi;(4)motivasi belajar siswa setelah diberikan model pembelajaran Snowball Throwing tergolong kriteria baik. Kata Kunci: Snowball Throwing, Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar
Melasma adalah salah satu masalah kosmetik yang banyak ditemukan terutama pada wanita usia produktif. Faktor utama yang mencetuskan melasma adalah faktor genetik, paparan sinar UV kronis dan penggunaan kontrasepsi hormonal. Meski terapi topikal merupakan modalitas utama untuk mengatasi melasma, namun dengan lambatnya tingkat penyembuhan dan munculnya beberapa efek samping seperti eritema dan reaksi alergi, memicu para klinisi untuk menggunakan alternatif lain seperti laser dan intense pulsed light. Intense pulsed light adalah suatu modalitas yang memanfaatkan flashlamp untuk menyalurkan energi ke kulit dan dapat membidik berbagai macam chromophore dengan memanfaatkan rentang panjang gelombang yang lebar yakni antara 420 nm sampai 1400 nm. Pada kasus ini dilaporkan seorang wanita usia 41 tahun dengan keluhan bercak kecoklatan di area pipi kanan dan kiri sejak sekitar dua tahun yang lalu. Pasien terdiagnosa mengalami melasma tipe epidermal. Penggunaan terapi topikal sebelumnya didapatkan hanya memberikan kepuasan minimal. Pasien memiliki tipe kulit Fitzpatrick V. Pasien mendapatkan terapi intense pulsed light sebanyak satu kali dengan fluence 16.0 J/cm 2 dan filter 590 nm. Fluence yang rendah diperlukan untuk menghindari risiko hiperpigmentasi yang lebih tinggi pada pasien dengan tipe kulit gelap. Penggunaan filter 590 nm dipilih untuk menghindari epidermal burn akibat terlepasnya gelombang cahaya yang tidak diperlukan. Hasil evaluasi tiga hari pasca tindakan menunjukkan penurunan skor modified Melasma Area and Severity Index (mMASI) dari 40,5 menjadi 36. Kata kunci: epidermal, intense pulsed light, melasma.
This research is motivated by the low mathematical problem solving ability of students. It is known based on the results of interviews that students experience difficulties when solving questions.This study aims to: 1) find out whether there are differences in the initial abilities of the experimental class and control class students at MTS Ashhabul Maimanah; 2) whether the problem solving ability of students given discovery model learning is better than the conventional model; 3) How is the effect of discovery learning model on students' mathematical problem solving abilities in class VIII. This research is an experimental quantitative research. Data collection techniques using a problem-solving ability test which amounts to five questions in the form of a description. And the data analysis technique was carried out by normality test, homogeneity test, average difference test, and effect size test. Based on the results of the study, it was found that the problem-solving ability was the average value of the experimental class 78.75 while the control class was obtained by 65 and for t_count = 3,431 > t_table = 1,685 so that was rejected and was accepted. In this study, it can be concluded that: 1) there are differences in the initial abilities of the experimental class and control class students at MTS Ashhabul Maimanah; 2) students' mathematical problem solving ability given the discovery learning model is better than the conventional learning model; 3) the effect of the use of discovery learning models on the mathematical problem solving ability of class VIII students at MTS Ashhabul Maimanah is said to be high
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.