Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui berbagai konflik yang dialami oleh remaja di era digital bers. Pokok permasalahan yang terjadi pada remaja di era digital ialah meningkatnya penggunaan smartphone di kalangan remaja sehingga menimbulkan berbagai konflik yang mempengaruhi psikologi perkembangan afektif remaja serta memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber kajian adalah buku dan artikel jurnal yang terpercaya. Hasil yang ditemukan dalam artikel adanya kecanduan dalam menggunakan internet, game online, terlibat dalam penyebaran berita hoax dan sara, dan adanya perubahan sikap, sehingga hal ini berakibat pada perkembangan psikologi secara afektif kepada anak remaja. Dengan demikian perkembangan psikologi afektif remaja sangat terpengaruh oleh penggunaan smartphone yang tidak tepat, bahkan mental menjadi rusak. Oleh karena itu perhatian dan edukasi dari keluarga sangat penting.
At the age of 5-11 years, of course, learning assistance must be provided so that children better understand and live a healthy life, especially for children on Lingka Island. Children aged 5-11 years on the island still don't quite understand how to live a healthy life, such as there are still children who are lazy to take a bath when they go to school or still don't like cleaning the home environment. This Community Service activity is carried out as a form of concern for children aged 5-11 years. Lingka Island provides reinforcement for their cognitive through coloring pictures and singing and providing stationery as an encouragement for them to continue learning. Activities are carried out using the method of coloring pictures and providing explanations for children when they color pictures. Through coloring the picture, children will be easier to understand and more excited when learning. Observations made by the PkM team found that the children were very enthusiastic in participating in learning from beginning to end. After doing this activity, the children showed their coloring results and understood more about healthy living.Keywords: healthy living; cognitive; lingka island; coloring pictures AbstrakPada usia anak umur 5-11 tahun tentunya harus diberikan pendampingan pembelajaran agar anak-anak lebih mengerti dan menghidupi hidup sehat tersebut khususnya bagi anak-anak yang berada di Pulau Lingka. Anak-anak yang berusia 5-11 tahun di Pulau tersebut masih kurang begitu mengerti mengenai bagaimana hidup sehat, seperti masih ada anak yang malas untuk mandi saat berangkat sekolah ataupun masih kurang suka dalam membersihkan lingkungan rumah. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak usia 5-11 tahun. Pulau Lingka memberikan Penguatan bagi kognitif mereka melalui mewarnai gambar dan bernyanyi serta memberikan alat tulis sebagai penyemangat mereka untuk terus belajar. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan metode mewarnai gambar dan memberikan penjelasan bagi anak-anak ketika mereka mewarnai gambar. Melalui mewarnai gambar tersebut, anak-anak akan lebih mudah untuk memahami dan lebih bersemangat Ketika belajar. Pengamatan yang dilakukan oleh tim PkM ditemukan bahwa anak-anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Setelah melakukan kegiatan ini anak-anak menunjukkan hasil mewarnai mereka dan lebih mengerti mengenai hidup sehat.Kata Kunci: hidup sehat; kognitif; pulau lingka; mewarnai gambar
The purpose of writing this article is to provide knowledge about the role of Christian theological perspectives in the issue of religious pluralism through the attitude of tolerance as an initial foundation for mutual life in the utterance of the existing society and religion. Problems that occur in the plural of religion often Christian theological interventions such as allowing things that really should be able to contribute solutions to problems in the values of Christian theology are not given as a sense of tolerance, so that the word tolerance is only a known literacy without action (allowing ). The method used in this study is a descriptive qualitative method. The source used is a trusted book and journal article. The results found in this article are that Christian theology does not look at tolerance as ignorance, causing omission to other religions. The factors seen in the intervention of Christian theology as a perspective of religious pluralism tolerance include: intolerant, dogmatic, opportunist, and apathetic.Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk memberikan kajian mengenai keterlibatan Teologis Kristen yang mampu menjadi jawaban dunia khususnya dalam permasalahan pluralisme agama melalui sikap toleransi sebagai landasan awal untuk saling hidup dalam kemajemukkan masyarakat dan agama yang ada. Permasalahan yang terjadi pada pluralitas agama kerap kali intervensi teologis Kristen seperti membiarkan hal yang memang seharusnya dapat memberikan sumbangsi solusi permasalah dalam nilai-nilai teologis kekristenan tidak diberikan sebagai rasa toleransi, sehingga kata toleransi tersebut hanya menjadi literasi yang diketahui tanpa adanya aksi (membiarkan). Metode yang digunakan dalam kajian ini ialah metode kualitatif deskriptif. Sumber yang digunakan ialah buku, artikel jurnal, studi kasus, dan tinjauan teologis mengenai kajian yang dilakukan. Adapun hasil yang ditemukan dalam kajian artikel ini ialah teologis Kristen saat ini masih memandang toleransi sebagai suatu hal yang kurang memberikan kepedulian, menimbulkan pembiaran terhadap agama lain. Faktor yang dilihat dalam intervensi teologis Kristen sebagai perspektif toleransi pluralisme agama, antara lain: intoleran, dogmatik, oportunis, dan apatis.Kata kunci: intervensi; perspektif; pluralisme agama; toleransi; teologi Kristen
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.