The purpose of this study is to verify IFRS contribution by examining the presence of Accrual Earnings Management (AEM) and Real Earnings Management (REM) in the period pre- and post- IFRS implementation in manufacturing companies in Indonesia. AEM is measured by absolute value of discretionary accrual, while REM is proxied by three measurements of REM, they are abnormal cash flow operation, abnormal production and abnormal discretionary expenses. The sample is taken from Indonesia stock exchange in 2009-2011 and 2013-2015. 2012 is Indonesia adoption period and it is excluded from the sample, because it is considerated as transitory year. This study uses regression analysis and Paired t-test to compare the presence of AEM and REM preceding and following IFRS implementation. The findings reveal that IFRS adoption has significantly negative effect towards AEM and REM. It indicates that the following IFRS implementation, AEM and REM are decrease. Therefore, IFRS is able to reduce earnings management practices in manufacturing companies in Indonesia both for AEM and REM.

Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan profesi akuntan terhadap calon mahasiswa. Profesi akuntan menjadi salah satu bidang ilmu yang mengalami pergeseran akibat adanya revolusi industri 4.0. Salah satunya pekerjaan akuntan akan bisa digantikan membuat laporan keuangan banyak program-program yang bisa digunakan tidak harus akuntan yang menggunakan. Perkembangan teknologi mengakibatkan profesi akuntan underestimate terkait dampak teknologi terhadap bidang pekerjaan akuntan. Disisi lain banyak asumsi dilapangan akuntan sebatas memeberikan laporan keuangan padahal banyak aspek keahlian yang dihasilkan akuntan, menganalisis laporan keuangan, administrasi pajak, auditing dan lainnya. Akuntan juga bisa bekerja di berbagai sektor baik sektor pemerintahan, public, dan privat. Oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi yang lebih gencar terkait profesi akuntansi. Pengabdian ini dilakukan dengan cara membuat video pengenalan profesi akuntansi. Pembuatan video ini ditujukan untuk calon mahasiswa akuntansi untuk meyakinkan mereka bahwa akuntan merupakan suatu profesi yang sangat banyak peluangnya. Setelah menampilkan video disebarkan kuesioner respon responden. Hasil kuesioner menunjukan bahwa banyak responden yang tertarik untuk menjadi akuntan. Informasi yang didapatkan terkait profesi akuntan berasal dari berbagai sumber salah satunya media social.

No abstract

Masalah literasi keuangan adalah kebutuhan pokok bagi setiap individu, terutama bagi orang yang akan memulai bisnis sendiri supaya dapat menghindari masalah keuangan di masa depan. Wawasan pendanaan dapat ditingkatkan salah satunya dengan mengikuti sosialisasi dan pelatihan. Webinar Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait wawasan pendanaan. Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi literasi keuangan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan strategi pendanaan bagi masyarakat umum, mahasiswa, UMKM terutama usaha rintisan. Metode pengabdian dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan inti berupa webinar dilaksanakan secara daring melalui platform zoom. Hasil dari kegiatan pengabdian ini peserta mengetahui wawasan pendanaan usaha dalam mempertahankan keberlangsungan bisnisnya tidak hanya dari pendanaan internal saja melainkan juga dari eksternal. Strategi pendanaan berbasis fintech yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM baik yang sudah berdiri maupun yang startup adalah P2L (peer-to-peer lending) dan crowdfunding. Platform untuk kedua jenis pendanaan berbasis fintech ini telah diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan dilindungi secara legal dengan ketentuan berlaku sehingga aman untuk pelaku UMKM. Selain persyaratan administratif, ada hal penting lain yang harus diketahui oleh calon kreditur yaitu mengenai lembaga debitur yang terdaftar dan berizin di OJK.