Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik perekat alami dengan variasi agen crosslinker yang digunakan. Jenis agen crosslinker tersebut adalah asam sitrat dan asam oksalat yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan perekat tepung tapioka-PVA. Proses sintesis dari perekat dilakukan melalui tahapan gelatinisasi, hidrolisis, oksidasi, dan polimerisasi. Reaksi dijalankan dengan menggunakan labu leher tiga dan pengaduk merkuri pada suhu operasi 70 °C dan tekanan 1 atm. Karakteristik dari perekat seperti viskositas, kuat tarik kering dan basah, kandungan padatan, umur perekat, dan morfologi dianalisis dengan menggunakan standar yang telah ditentukkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan agen crosslinker berupa asam sitrat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas dari perekat. Asam sitrat dapat meningkatkan viskositas serta memperkuat kuat tarik kering maupun basah dari perekat. Nilai kuat tarik kering dan basah dari perekat ini adalah 1,0173 dan 0,7039 MPa. Penambahan asam sitrat berdampak terhadap peningkatan kekentalan perekat di setiap periode. Analisis morfologi menunjukkan bahwa penggunaan agen crosslinker berdampak terhadap tingkat homogenitas dari perekat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asam sitrat dengan persentase penambahan sebesar 2% dari berat tepung tapioka merupakan jenis agen crosslinker yang dapat meningkatkan kualitas dari perekat tepung tapioka-PVA.
The development of the quality of bioadhesive is an interesting subject to be studied. This study aims to improve the quality of starch-based bioadhesive using olive oil. The high content of phenolic functional groups makes an opportunity for olive oil to be used as an additive for adhesive. The bioadhesive was made by hydrolysis, oxidation, polymerization, and olive oil addition. The viscosity measurement, solid content measurement, dry and wet shear strength analysis were carried out to determine the quality of bioadhesive. The result showed that the viscosity of PA25% has increased compared to the viscosity of PA0%. The solid content and dry shear strength of the adhesive decreased along with the increase of olive oil. Polymerization reaction between MMA monomer and cassava starch as well as olive oil addition did not provide satisfactory adhesion strength.
The development of the quality of bioadhesive is an interesting subject to be studied. This study aims to improve the quality of starch-based bioadhesive using olive oil. The high content of phenolic functional groups makes an opportunity for olive oil to be used as an additive for adhesive. The bioadhesive was made by hydrolysis, oxidation, polymerization, and olive oil addition. The viscosity measurement, solid content measurement, dry and wet shear strength analysis were carried out to determine the quality of bioadhesive. The result showed that the viscosity of PA25% has increased compared to the viscosity of PA0%. The solid content and dry shear strength of the adhesive decreased along with the increase of olive oil. Polymerization reaction between MMA monomer and cassava starch as well as olive oil addition did not provide satisfactory adhesion strength.
Penulis Koresponden ABSTRAKPermintaan bahan perekat kayu semakin meningkat seiring dengan berkembangnya industri perkayuan. Di sisi lain, perekat sintetis yang dihasilkan dari turunan minyak bumi sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia. Polimerisasi kitosan-asam adipat merupakan salah satu bahan alam untuk menghasilkan bioadhesive. Penelitian ini membahas mengenai analisis pengaruh asam P-Toluenasulfonat (PTSA) sebagai katalis terhadap karakteristik perekat sehingga dapat diperoleh perekat alami yang optimal melalui reaksi polimerisasi kitosan dan asam adipat. Polimerisasi cross linking digunakan dalam penelitian ini sehingga didapatkan struktur rantai poliamida. Sampel dirancang dengan komposisi kitosan dan asam adipat 1:13,3 (mol/mol) dan penambahan 0,1 mol minyak sawit/mol kitosan. Kondisi reaksi dikontrol pada suhu 70°C dan 1 atm selama 90 menit. Jumlah asam P-Toluensulfonat (PTSA) divariasikan menjadi 0; 1.5; 2; 2.5; 3; dan 3,5 mol PTSA/mol kitosan. Perekat poliamida diawetkan selama tujuh dan 14 hari sebelum diaplikasikan pada papan kayu. Kekuatan tarik perekat dianalisis menggunakan Universal Testing Machine. Kuat tarik terbaik adalah 409 kPa yang diperoleh sampel tanpa penambahan minyak sawit dengan waktu pemeraman tujuh hari. Viskositas dan FTIR dilakukan untuk mengetahui karakteristik perekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam P-Toluensulfonat meningkatkan pembentukan air dan menurunkan kekuatan rekat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.