Pada pembelajaran khususnya bahasa Indonesia, lingkungan dapat mempengaruhikualitas belajar siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis lingkungan diketahui dapatmengurangi kejenuhan yang dialami siswa ketika kegiatan belajar-mengajar. Saat siswamengalami hal ini, pendidik atau guru dapat mengajak siswa buat memanfaatkan lingkungansekitarnya sebagai asal serta media pembelajaran yang menyenangkan. Basis pembelajaranini pula bisa menaikkan korelasi sosial peserta didik yang mencakup nilai serta tata cara. Halini membantu siswa memikirkan kembali hubungan manusia menggunakan lingkungan sertamenyadari dan mempertimbangkan masalah di lingkungan sekitarnya.

In learning especially Indonesian, the environment can affect the quality of studentlearning. Environmental-based Indonesian language learning is known to reduce the boredomexperienced by students during teaching and learning activities. When students experiencethis, educators or teachers can invite students to take advantage of the surroundingenvironment as a source and a fun learning medium. This learning base can also increasestudents' social relationships which include values and procedures. This helps studentsrethink human relationships using the environment and be aware of and consider problems inthe surrounding environment.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dalam novel Rindu Yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa tindak tutur ekspresif dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik pencatatan berupa inventarisasi data dengan menggunakan format. Penelitian ini menemukan enam bentuk tindak tutur ekspresif dan empat strategi bertutur ekspresif. Bentuk tindak tutur ekspresif yang ditemukan yaitu memuji 20 tuturan, mengucapkan terima kasih 14 tuturan, mengkritik 8 tuturan, mengeluh 12 tuturan, menyalahkan 5 tuturan, dan mengucapkan selamat 3 tuturan. Strategi bertutur yang ditemukan berupa bertutur tanpa basa-basi 27 tuturan, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif 15 tuturan, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif 18 tuturan, dan bertutur samar-samar 2 tuturan. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII untuk materi Teks Novel KD 3.9 dan 4.9.