Hipertensi adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan terhambatnya suplai oksigen dan zat gizi ke jaringan tubuh. Angka kasus hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Plus Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan pada tahun 2017 ada 236 kasus dengan usia dewasa muda (usia produktif) yaitu 20-40 tahun (122 orang atau 51,7%) tidak berbeda jauh dari pada penderita usia >40 tahun (114 orang atau 48,3%). Penelitian menggunakan Mixed Metodh dengan pendekatan kuantitatif ke kualitatif. Sampel kasus berjumlah 76 orang dan sampel control 76 orang, sehingga total seluruh sampel 152. Analisis data menggunakan uji Chi Square (bivariat), dan uji regresi logistic berganda. Penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara faktor resiko genetik dengan kejadian hipertensi p= 0,014, faktor resiko kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi p=0,009, faktor resiko konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi p=0.013, faktor resiko pengetahuan dengan kejadian hipertensi p=0,001 dan adanya hubungan faktor resiko sikap dengan kejadian hipertensi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor resiko genetik mempunyai pengaruh lebih besar terhadap kejadian hipertensi p(0,010) dengan keeratan hubungan Exp (B)= 2,608. Hasil penelitian ini bahwa adanya pengaruh faktor resiko genetik,kebiasaan olahraga,mengonsumsi alkohol,pengetahuan dan sikap terhadap kejadian hipertensi. Dari hasil penelitian ini disarankan UPTD Puskesmas Perawatan Plus Teluk Dalam untuk melaksanakan program tensi gratis bagi pendertita hipertensi
Pendahuluan; Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tumbuhan herbal tahunan yang berasal dari keluarga Malvaceae. Hampir seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan, terutama pengobatan alternatif. Diketahui kandungan senyawa yang terdapat pada bunga, daun dan akar rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga, daun dan akar rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode; Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksperimental. Bunga, daun dan akar rosella diekstraksi dengan etanol 70% secara maserasi. Ekstrak etanol bunga, daun dan akar rosella diuji aktivitas antibakterinya dengan menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi yang digunakan masing-masing adalah 10%, 20%, dan 30%, kontrol positif Chloramphenicol 250 mg dan kontrol negatif DMSO. Hasil; Hasil analisis data dengan menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) terdapat perbedaan yang signifikan pada diameter setiap kelompok (P0,05). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa daya hambat antibakteri ekstrak etanol bunga rosella pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 10% (17,43 mm), konsentasi 20% (21,6 mm), dan konsentrasi 30% (24,23 mm). Daya hambat antibakteri ekstrak daun rosella pada konsentrasi 10% (12,4 mm), konsentrasi 20% ( 16,73 mm) dan konsentrasi 30% ( 21,86 mm). Daya hambat antibakteri ekstrak akar rosella pada konsentrasi 10% (10,48 mm), konsentrasi 20% ( 13,2 mm) dan konsentrasi 30% ( 13,73 mm). Kesimpulan; Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa zona hambat terbesar terhadap Staphylococcus aureus ditunjukkan oleh ekstrak etanol bunga (24,23 mm), diikuti ekstrak daun (21,86) dan akar (13,73 mm).
Pendahuluan: Lotion sebagai pelembab sangat dibutuhkan untuk perawatan kulit. Saat ini dipasaran banyak beredar lotion pelembab kulit yang terbuat dari bahan kimiasintesis. Namun, sering terdapat masalah kesehatan bagi pemakai. Maka perlu dicari bahan alam untuk pelembab kulit yang terbuat dari bahan alam yang kemungkinan efek samping yang . Salah satu yang berpotensi untuk itu adalah putih kulit semangka karena mengandung vitamin A, B2, B6, E, C, dan putih kulit semangka juga mempunyai kadar anti oksidan yang tinggi. Tujuan: untuk membuktikan kulit putih semangka dapat diformulasikan dalam sediaan lotion. Metode: yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan membuat ekstrak dari kulit putih buah semangka sebagai sediaan lotion dengan kombinasi konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan adalah pemeriksaan mutu fisik yang meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH dan uji ititasi terhadap sukarelawan. Hasil: pengujian menunjukkan bahwa ekstrak kulit putih semangka dapat di formulasikan menjadi sediaan lotion. Sediaan lotion yang dihasilkan semuanya homogen, dengan warna cream dan coklat muda, pH sediaan pada konsentrasi 3% memiliki pH 5,9, pada konsentrasi 5% memiliki pH 5,8 dan pada konsentrasi 7% memiliki pH 5,7 dan uji iritasi menunjukkan tidak adanya tanda-tanda iritasi pada kulit. Kesimpulan: dari penelitian ini ekstrak kulit putih semangka dapat di formulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan variasi konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan uji antibakteri pada sediaan lotion ekstrak kulit putih semangka dan memformulasikannya dalam sediaan lain dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan tumbuhan yang sama.
This study aims to formulate ethanol extract of pandan wangi leaves into a cream body scrub preparation and examining the effectiveness of body scrub in smoothing the skin by analyzing the moisture and evenness of volunteers' skin. This research was carried out by sample processing, extract making, formulating cream body scrub preparation by evaluating its consistency, color and odor (organoleptic), homogeneity, pH of preparation, spreadability, emulsion type, irritation test, stability and effectiveness test using skin analyzer. Cream scrub preparations were made with several concentrations, namely 1%, 2% and 3%. The results of the study showed that the ethanol extract of pandan wangi leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) could be formulated in cream scrub preparations which show homogeneous preparations, pH ranging from 5.4-6.0, met the requirements for spreadability, was an oil in water emulsion type, did not irritate the skin and the preparations were stable during the accelerated stability test with cycling test method. Furthermore, the cream scrub preparations of Pandan wangi leaf extract can increase moisture and improve skin smoothness until 31.48% and show a significant different with another group test (p<0.05).
Pendahuluan: Kekeringan kulit merupakan masalah bagi jutaan orang dan sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan stres psikologis. Gejala klinis kulit kering di antaranya permukaan kulit terasa kencang dan kaku, kasar, kusam, bersisik, gatal, kemerahan bahkan nyeri oleh sebab itu sangat dibutuhkannya sabun untuk perawatan kulit kering. Sabun cair merupakan sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang terbuat dari bahan sabun dengan penambahan bahan-bahan yang diinginkan. Tujuan: Untuk memelihara kulit, salah satu bahan yang di percaya dapat melembabkan kulit wajah adalah ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium, meliputi, penyiapan bahan uji, identifikasi/determinasi bahan uji, pengambilan ekstrak daun pegagan, uji daya hambat ekstrak dari daun pegagan, uji daya hambat ekstrak daun pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) sebagai sabun wajah cair. Hasil: Hasil dari penelitiaan terhadap pemeriksaan pH sediaan masih memenuhi syarat untuk pH kulit yang berkisar antara 4,5-6,5. Hasil pemeriksaan organoleptis pada sediaan F1 berbentuk cair, warna putih dan berbau mawar,pada sediaan F2 berbentuk cair, warna hijau muda dan berbau khas ekstrak, sediaan F3 berbentuk cair, warna hijau tua dan berbau khas ekstrak dan pada sediaan F4 berbentuk cair, warna hijau pekat dan berbau khas ekstak. Hasil dari uji iritasi menunjukan tidak terjadi reaksi iritasi. Hasil uji homogenitas diketahui semua formula homogen. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) dapat diformulasikan sebagai sediaan sabun cair untuk melembabkan wajah. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian kelembapan pada sediaan sabun wajah cair.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.