Objectives: The purpose of this study was to determine antiinflammatory activity of pagoda flower (Clerodendrum paniculatum L.) ethanolic extract Design: This study uses an experimental laboratory design. This research uses paw edema method by inducing carrageenin in the legs of male white rats as an induction of inflammation. Interventions: The sample used was pagoda flower ethanol extract in various dosages of 25, 50 and 100 mg / kg. As a comparison, acetosal dose 33 mg / kg was used. Na CMC suspension was used as a negative control. Main outcome measure: The results in this study are the difference in the volume of edema volume from rat feet per unit time. The measurement of the rat's leg volume was measured at 30, 60, 120, 180, 240 and 300 minutes. Conclusion: Pagoda flower ethanol extract does not have good anti-inflammatory activity. there were no significant differences between groups except at dose 100 and positive control at minute 300 of negative control.
This study aims to formulate ethanol extract of pandan wangi leaves into a cream body scrub preparation and examining the effectiveness of body scrub in smoothing the skin by analyzing the moisture and evenness of volunteers' skin. This research was carried out by sample processing, extract making, formulating cream body scrub preparation by evaluating its consistency, color and odor (organoleptic), homogeneity, pH of preparation, spreadability, emulsion type, irritation test, stability and effectiveness test using skin analyzer. Cream scrub preparations were made with several concentrations, namely 1%, 2% and 3%. The results of the study showed that the ethanol extract of pandan wangi leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) could be formulated in cream scrub preparations which show homogeneous preparations, pH ranging from 5.4-6.0, met the requirements for spreadability, was an oil in water emulsion type, did not irritate the skin and the preparations were stable during the accelerated stability test with cycling test method. Furthermore, the cream scrub preparations of Pandan wangi leaf extract can increase moisture and improve skin smoothness until 31.48% and show a significant different with another group test (p<0.05).
Pendahuluan: Kentang kuning (Solanum tuberosum L.) diketahui mengandung vitamin C dan flavonoid antosianin sebagai sumber antioksidan alami. Kandungan senyawa ini dalam masker clay dapat mencegah paparan sinar UV sebagai penyebab terbentuknya radikal bebas yang ditandai dengan kulit kerut/keriput, kering, kasar dan bercak hitam. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah masker clay ekstrak etanol kentang kuning (Solanum tuberosum L.) efektif sebagai anti-aging untuk mencegah penuaan dini pada kulit Metode: Penelitian eksperimental laboratorium dengan melihat persentase perubahan peningkatan kadar air, pengecilan ukuran pori-pori, peningkatan kehalusan, berkurangnya noda dan berkurangnya keriput. Hasil: Penggunaan masker clay dengan ekstrak kentang 10% selama 4 minggu menunjukkan perubahan kondisi kulit menjadi lebih baik dengan peningkatan kadar air (45,2%), pori-pori semakin mengecil (8%), peningkatan kehalusan (31,9%), pengurangan jumlah noda (57,37%) serta keriput yang semakin berkurang (41,8%). Kesimpulan: Ekstrak etanol kentang kuning (Solanum tuberosum L.) dalam masker clay efektif sebagai pencegah penuaan dini pada kulit.
Aktifitas fisik dapat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas yang menyebabkan terjadi stress oksidatif akibat jumlah radikal bebas melebihi jumlah antioksidan tubuh. Stres oksidatif dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Jumlah leukosit perifer dapat menjadi sumber informasi untuk diagnosa dan prognosa serta gambaran kerusakan organ dan pemulihan setelah olahraga. Radikal bebas dapat dicegah atau dikurangi dengan pemberian antioksidan. Telah diketahui buah jambu biji merah mengandung antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap jumlah leukosit pada aktifitas fisik maksimal. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian randomized control group pretest-postest design. Sampel penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan sebanyak 30 orang yang memenuhi kriteria. Selanjutnya sampel dibagi atas 3 kelompok (P1=10, P2=10, dan P3=10). Selama menjalani program latihan kelompok P1 diberi Jus Buah Jambu Biji Merah 1x1 hari, P2 diberi 3x1 hari, dan P3 sebagai kontrol. Pengukuran jumlah leukosit dilakukan sebelum latihan dan setelah melakukan aktifitas fisik maksimal. Berdasarkan analisis statistik, terdapat perbedaan jumlah leukosit dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah melakukan aktifitas fisik maksimal (p<0,05). Hasil penelitian menyimpulkan pemberian jus buah jambu biji merah selama latihan dapat menngurangi peningkatan jumlah leukosit yang disebabkan oleh aktivitas fisik maksimal. Kata kunci: Jus jambu biji merah, Aktifitas fisik maksimal, Jumlah leukosit
Pendahuluan: Masker wajah adalah salah satu kosmetika perawatan kulit yang memiliki banyak kelebihan tergantung pada bahan formulasinya: membersihkan, melembutkan, mengecilkan pori-pori, melembabkan dan menutrisi kulit. Masker diaplikasikan pada wajah berbentuk layer yang relatif tebal dan kemudian dilepaskan setelah beberapa waktu, biasa 15 sampai 30 menit. Kulit pisang kepok mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan, sehingga baik diformulasikan menjadi sediaan masker wajah gel peel off. Tujuan: Untuk membuat formulasi maskergel peel off yang terbuat dari buah kulit pisang (Musa paradisiaca L.). Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental formulasi sediaan masker gel peel off yang terdiri dari komponen diantaranya seperti kulit pisang, Polivinil alkohol, HPMC, Gliserin, Kalium sorbat, Etanol 70%, Aquades dengan kosentrasi 0%, 1%, 3%, 5%. Pembuatan serbuk kulit pisang kepok dengan cara pengupasan, pencucian, pemotongan, pengeringan, dan penghalusan. Pengujian terhadap sediaan masker wajah yang dibuat meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya mengering, uji kesukaan, uji iritasi terhadap kulit dengan menggunakan 6 orang sukarelawan, dan uji viskositas. Hasil: Formulasi sediaan masker gel peel off menggunakan serbuk kulit pisang kepok sebagai bahan aktif dibuat cukup stabil, pH berkisaran 6,0-6,5 sehingga aman digunakan. Kesimpulan: dari penelitian serbuk kulit pisang kepok dapat digunakan sebagai bahan aktif tambahan pada sediaaan masker gel peel off dengan konsentrasi 0%, 1%, 3%, 5%. Saran dari peneliti untuk memformulasikan kulit pisang kepok dalam formula yang berbeda dan menggunakan bahan alami selain pisang kepok.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.