Penggunaan public figure asal Korea sebagai brand ambassador sedang ramai digunakan sebagai strategi komunikasi pemasaran oleh perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce. Salah satunya adalah Tokopedia, perusahaan teknologi Indonesia yang didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Tokopedia telah bekerjasama dengan BTS sejak September 2019 dan memperpanjang kontrak kembali pada 25 Januari 2021. Harus disadari bahwa, respon konsumen merupakan hal penting bagi perusahaan, karena pada dasarnya respon konsumen mempengaruhi keputusan pembelian dan menjadi salah satu tolak ukur bagi komunikasi pemasaran yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level respon ARMY (fans BTS) terhadap BTS sebagai brand ambassador Tokopedia menggunakan AISAS Model yang terdiri dari Attention, Interest, Search Action dan Share. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap 12 partisipan penggemar BTS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para partisipan menaruh attention dan interest serta search yang cukup tinggi terhadap BTS sebagai brand ambassador Tokopedia. Para partisipan juga telah melalui tahapan AISAS hingga pada tahap share meski ada satu partisipan yang tidak mencapai pada tahap share dan baru sebagian partisipan yang melakukan pembelian pada tahap action. Dengan ini, adanya kredibilitas serta karakteristik BTS sebagai brand ambassador Tokopedia mampu menarik perhatian para konsumen, sehingga Tokopedia selalu masuk ke dalam trending topic atau viral dan menjadi e-commerce paling banyak dikunjungi. Selain itu penggunaan BTS sebagai brand ambassador berperan dalam membangun brand awareness akan brand Tokopedia.
The purpose of this article is to observe a comparative study of animal tales of Cherokee, one of Native American tribes and Sumbawa, an Indonesia tribe, especially to describe the similarities and the differences in delivering moral values between the three pairs of tales, to explore the cultural values in Cherokee and Sumbawa animal folktales, and to elucidate the representation of the characters in those animal folktales. The animal tales of Cherokee are How the Terrapin Beat the Rabbit, The Rabbit and The Possum Seek a Wife, and How the Deer Got His Horns. While, the animal tales of Sumbawa are: The Tales of The Monkey, The Turtle and The Snail, The Tales of The Monkey And The Flamingo and The Cocky Monkey (Sruduk Team). The animal characters in these tales are to represent human being, their characteristics, moral and cultural values. Their main characters in most of animal tales are different; Cherokee is represented by the character of Rabbit, whereas Sumbawa is represented by the character of Monkey. The animal tales of Cherokee and Sumbawa is very much alive and imbued with power to create identity and community.Keywords: Comparative study, Folklore, Folktales, Animal tales, Moral values, Cultural values.
United States is a nation that composite of many peoples and consists of various ethnic groups whose origin came from many different parts of the world. Their folklores enrich and contribute the American experience. Indonesia is also a nation that composite of many peoples and consists of various ethnic groups whose origin lives in Indonesian archipelago. Therefore this thesis carries out a comparative study of animal tales of Cherokee, one of Native American tribes and Sumbawa, an Indonesia tribe. The objectives of the study are to explain the similarities and the differences in delivering moral values between the three pairs of tales, to explore the cultural values in Cherokee and Sumbawa animal folktales, and to elucidate the representation of the characters in those animal folktales.This research employs multidisciplinary theories under American Studies, they are “structuralism” by Alan Dundes and “micro to macro” by Leo Marx. By conducting qualitative research, it is acknowledged that the cultural product (microcosm) that is folktales in form of animal tales is a reflection of the empirical life (realities) of the society that gives birth to it (microcosm). These three pairs of animal tales reflected the realities of Cherokee and Sumbawa society.The animal tales of Cherokee are How The Terrapin Beat The Rabbit, The Rabbit and The Possum Seek A Wife, and How The Deer Got His Horns. While the animal tales of Sumbawa are: The Tales of The Monkey, The Turtle and The Snail, The Tales of The Monkey And The Flamingo and The Cocky Monkey (Sruduk Team). Animal tales in both tribes are using animal characters to represent human being, their characteristics, moral and cultural values. Their main characters in most of animal tales are different; Cherokee is represented by the character of Rabbit, whereas Sumbawa is represented by the character of Monkey. The animal tales of Cherokee and Sumbawa is very much alive and imbued with power to create identity and community.
Kata Kunci: budaya, folklore, permainan, digital ABSTRAK Samawa sebagai salah satu suku terbesar di provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki adat-istiadat yang kaya akan makna dan fungsi sosial budaya. Pesatnya perkembangan teknologi, saat ini budaya folklore mulai tersisihkan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri keberadaan folklore dalam masyarakat Sumbawa terutama pada anak-anak sebagai generasi penerus. Sejauh mana anak-anak yang lahir dan tumbuh pada era digital mengetahui atau memahami beberapa tradisi adat-istiadat para leluhur terutama yang terkandung dalam folklore Sumbawa. Diharapkan dengan adanya penelitian mengenai keberadaan folklore di masyarakat Sumbawa khususnya anak-anak pada jaman digital ini, maka akan ada usaha, aksi atau kegiatan berkelanjutan untuk semakin menjaga, memelihara serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menumbuhkan kembali nilai-nilai moral yang terdapat melalui folklore Sumbawa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, para siswa Sekolah Dasar lebih mengenal permainan digital daripada permainan tradisional. Bagi siswa permainan tradisional kurang menarik dari permainan digital. Minat para siswa dalam memainkan permainan tradisional Sumbawa lebih rendah dari permainan digital. Informasi mengenai permainan tradisional lebih sedikit dibandingkan informasi mengenai permainan digital. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei dan penyebaran questioner. PENDAHULUANSamawa merupakan salah satu dari tiga suku besar di provinsi Nusa Tenggara Barat yang mendiami bagian barat pulau Sumbawa. Mereka menyebut diri mereka sebagai orang Sumbawa atau "Tau Samawa" dan menggunakan "Basa Samawa" sebagai bahasa sehari-hari. Suku Samawa sangat kaya akan budaya dan adat istiadat, termasuk budaya folklore.Folklore, merupakan bagian dari budaya rakyat, terdiri dari dua kata "folk" dan "lore". Folk adalah istilah yang mengacu pada suatu kelompok masyarakat yang saling membagi tradisi dan karakteristik yang sama. Biasanya mengacu pada cara hidup tradisional suatu kelompok masyarakat (Watts, 2007). Menurut Allan Dundes, term "Folk" merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan karakter fisik, sosial, dan budaya, yang bisa dibagi menjadi kelompok sosial dan budaya (Dananjaja, 1984). Masih menurut Danandjaja, istilah "lore" merupakan bagian dari budaya, yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya disampaikan secara lisan atau melalui sebuah contoh tanda, lambang atau berdasarkan daya ingat (Danandjaja, 1984).Budaya folklore terbagi dalam tiga bagian berdasarkan keberadaannya, yakni Verbal (Lisan), Non-Verbal (Non-Lisan) dan Partly-Verbal (Sebagian Lisan) (Brunvand, 1968). Yang termasuk dalam budaya Lisan (Verbal) yaitu cerita rakyat dan lagu daerah, sedangkan Sebagian Lisan (Partly-Verbal) terdiri dari kesenian rakyat berupa seni pahat dan seni ukir, kemudian Non-Lisan (Non-Verbal) terdiri dari permainan, tebak-tebakan, dan takhayul/mitos. Dal...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.