Electrical vehicle is a vehicle that uses one or more electric motors or traction motors as its driving force. Electric vehicles first appeared in the mid-19th century, when electricity was chosen as the propulsion in vehicles. At that time, electric vehicles offered greater comfort and easier operation than gasoline-powered cars. However, since the advancement of the internal combustion engine, the existence of this technology has been less competitive. The decline in the use of vehicles with electric power at that time was due to the quite expensive price, but on the other hand EV has the advantage of a very good level of environmental friendliness, because there is no exhaust gas coming out of the engine. To get a power source, EV uses electrical energy stored in the battery, because it is necessary to charge the battery embedded in the vehicle before using it. Without realizing it, the use of motorbikes has negative things including incomplete combustion results, resulting in air pollution and on the other hand the materials to operate it are also running out and running out. The electric motor can be the answer to various problems that exist today and even in the future, because the electric motor has better efficiency than the combustion motor. The disadvantage of an electric motor is that the price is quite high when compared to a combustion motor, but on the other hand, such as the maintenance and efficiency of the energy source of an electric motor, it is far superior. In addition, with the electric motor, it can overcome the problem of natural resource fuel, which is increasingly shrinking.
Abstrak Dampak Covid-19 telah melanda Indonesia tidak terkecuali pelaku UMKM serta masyarakat kecil lainnya yang juga bergerak dalam Industri Rumah Tangga (iRT). Salah satu masyarakat terdampak adalah Jumini selaku mitra program PkM yang sedang diusulkan ini. Bergerak dalam bidang jajanan khas Trenggalek, Jumini Telah menggeluti usaha di bidang uni cukup lama. Karena keterbatasan peralatan terlebih dampak Covid-19, usaha mitra masih dalam tahap jalan di tempat. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam program PkM ini adalah mitra dapat tumbuh dan berkembang menjadi UMKM yang sukses. Oleh karena itu, karena mitra dirasa mempunyai kapabilitas untuk berkembang dan dikembangkan, pada kesempatan ini tim pengusul memilih mitra sebagai sasaran program. Target awal yang ingin dicapai dalam program ini adalah mitra mendapatkan perajang aneka keripik yang memadai serta peningkatan kemampuan manajemen usaha. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan mitra akan dapat berkembang, dan jika memungkinkan, akan dapat bekerja sama lagi di kesempatan berikutnya, sehingga tujuan jangka panjang yang dicanangkan dapat sama-sama diwujudkan. Untuk merealisasikan hal tersebut, tim pengusul menggunakan metode pendekatan instrumental, dengan langkah awal adalah FGD dan survey di tempat mitra dengan hasil ditemukan permasalahan prioritas mitra serta solusi penyelesaiannya. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan teknologi tepat guna perajang aneka keripik yang disertai dengan pelatihan pengoperasian alat serta daily maintenance. Program pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil menyelesaikan beberapa permasalahan yang dialami mitra khususnya dalam aspek produksi bahan baku. Penggunaan TTG perajang aneka keripik dapat meningkatkan efisiensi proses perajangan bahan baku sampai dengan 80%. Selain itu kualitas hasil perajangan juga lebih baik. Selain beberapa faktor produksi, pemahaman mitra terkait teknologi tepat guna perajang aneka keripik juga meningkat. Mitra sudah dapat mengoperasikan TTG perajang aneka keripik meningkat dengan baik. Mitra juga dapat melakukan daily maintenance sendiri. Disamping itu, berjalannya program pengabdian kepada masyarakat ini juga berhasil peningkatan pengetahuan manajemen usaha dan manajemen produksi mitra.
Traffic light merupakan lampu lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan dan mempermudah pergerakan kendaraan serta untuk memberikan keselamatan pada pengendara. Traffic light pada saat ini masih meggunakan daya dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Photovoltaic atau penel surya adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Maximum power point tracking (MPPT) adalah sistem enektronik yang dioperasikan pada sebuah Photovoltaic atau panel surya sehingga panel surya bisa menghasilkan power atau daya maksimum. Pada peneilitian ini dirancang solar charger controle MPPT dengan metode PD control untuk battery charging pada prototipe traffic light untuk menstabilkan tegangan luaran solar cell. Sistem solar charge controlle MPPT menggunakan microcontroller sebagai kendali untuk menaikkan dan menurunkan tegangan solar cell secara otomatis pada prototipe traffic light. Hasil dari pengujian MPPT dapat digunakan mengisi baterai 12 volt dengan tegangan charger 14 volt, yang diperoleh dari sistem converter buck-boost yang diatur menggunakan PD Controle, Pada level tegangan solar panel 13 sampai 14 volt, tegangan output mencapai 12,36-13,40 volt. Pada level tegangan luar solar panel lebih dari 14 volt, tegangan output rata-rata 13,6 volt, arus output rata-rata 1,2 A, dan Sistem charger baterai terputus ketika luaran panel kurang dari 7,5 volt atau pada keadaan arus charging kurang dari 0,2 A
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.