This study aims to determine interest in learning as a result of using online games. This research is a descriptive qualitative research. The data in this research are; 1) person (people), namely grade VI students of SD 5 Gondangmanis; 2) paper (paper), namely data derived from questionnaires, interviews, and observations; and 3) place, namely the place where activities related to this research took place, namely at SD 5 Gondangmanis. Data collection techniques in this study were interviews with research instruments in the form of interview guidelines, questionnaires with research instruments in the form of questionnaire guidelines, observation with research instruments in the form of observation guidelines. Data analysis in this study includes data collection, data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the study show that children's learning interest depends on the category of children in the intensity of time they play online games. Children with high time intensity and who are addicted to online games have low interest in learning and children who have low intensity time playing online games and receive supervision, attention and direction from parents have good interest in learning.

Penelitian ini berawal dari keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar yang rendah khususnya dalam pembelajaran IPA. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan model PBL dengan mind mapping dan siswa yang belajar menggunakan metode ceramah interaktif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bentuk eksperimen semu dan desain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Populasi terdiri dari 6 sekolah, kemudian diambil sampel dengan cara purposive sampling terpilih SDN 4 Puyoh dan SDN 5 Puyoh, kemudian dilakukan pengacakan untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Terpilihlah SDN 5 Puyoh sebagai kelompok eksperimen dan SDN 4 Puyoh sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian ini adalah; (1) terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; dan (2) terdapat peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SD di kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan pembelajaran PBL dengan mind mapping dibanding dengan siswa di kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah interaktif.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh pemberian Reward and Punishment terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas IV SDN 5 Gondangmanis.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dalam bentuk Quasy Experimental Design (eksperimen semu). Desain yang digunakan dalam penelitian ini one group pretest-posttest design, dalam penelitian ini hanya terdapat kelas eksperimen tanpa menggunakan kelas pembanding. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari kelas IV di gugus Pattimura. Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 18 orang siswa secara random/ acak. Teknik pengumpulan data prestasi belajar matematika siswa berupa tes tertulis. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar siswa matematika adalah soal tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan uji normalitas dan uji paired sample t-test. Pembelajran dengan pemberian Reward and Punishment memberikan pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini dibuktikan dengan uji t hasil posttest bahwa nilai signifikansi menunjukan angka 0,00 < 0,05, ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh Pemberian Reward and Punishment (X1) terhadap prestasi belajar matematika siswa (Y1).