ABSTRACT The presence of excess level of protein in pregnant women’s urine is one of the cause of preeclampsia, besides hypertension and edema. Some disease that can discover protein in pregnant women’s urine are renal diseases (glomerulus or tubular disease) and non-renal diseases (heart disease, liver disease, fever, stress, diabetes militus, hypertenssion). This study aims at describing the result of proteinuria level based on the examination from pregnant women’s urine of second and third trimester in Puskesmas II Denpasar Barat. This research applied a descriptive survey and the amount of samples was taken by using non-probability sampling method with insidental sampling technique, the data were collected from 39 respondents during the period of February to May 2016.The sample were examined semi-quantitatively by using dipstick test. Results of the examination to 39 samples indicates that 29 urine samples (74,36%) was negative, seven urine samples (17,95%) positive 1 (+), two urine samples (5,13%) positive 2 (++) and one urine samples (2,56%) positive 3 (+++). keywords: pregnant woment; protein urine level; second trimester; third trimester
Abstract Background: Snakefruit’s bark that only so far as waste, can be processed into a functional beverage is good for health. Snakefruit’s bark contains phenolic compounds which are natural antioxidants in fruits. Objective: The purpose of this study is to determine the total phenol levels and sensory value of stew salak bali sibetan karangasem’s bark in various formulations as functional beverage. Methods: Analysis of total used spectrophotometric method with Folin-Ciocalteu phenol reagent and gallic acid standard. It also performed the water content analysis used thermogravimetry method. Result: Salak Bali Sibetan’s bark have average water content 24.1872±0.036%wb. The results of total phenol analysis showed that 2, 10, 20, 30, 40 gram of Salak Bali’s bark with 200 ml water are: 10,84±0,587; 13,79±0,756; 12,19±0,205; 12,02±0,268; 10,57±0,389 mg/L GAE respectirely. Conclusions: The highest total phenol content is (10g/200ml) formulation, and also supported by a sensory test showed that a majority of panelist also prefer that formulation because has good colour, flavor and smell. Keywords : Salak Bali’s Sibetan bark, total phenol, Folin-Ciocalteu.
Problem ekosistem semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya eksploitasi oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian tentang problem ekositem secara ilmiah perlu dilakukan dengan terencana dan sistimatis agar permasalahan yang terjadi pada ekosistem dapat diatasi. Informasi yang tepat terhadap kondisi ekosistem yang diperoleh melalui hasil penelitian yang bersifat ilmiah lebih akurat permasalahan lingkungan yang bersifat ekologis dapat diatasi secara cepat dan tepat. Tim pengabdian pada msyarakat dari Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Unram melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan Pengabdian ditujukkan untuk siswa dan guru Biologi pada MAN 2 Mataram.ÃÂ Guru dan siswa ini merupakan bagian dari generasi muda yang akan mengelola ekosistem pada masa mendatang. Oleh sebab itu, melalui kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pelatihan tentang teknik melakukan penelitian tentang ekologi terhadap siswa dan guru biologi di MAN 2 Mataram. Pemahaman terhadap kerusakan ekosistem belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh generasi muda belum memadai dan kurangnya perhatian dari semua pihak terhadap kerusakan ekosistem. Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan siswa dan guru Biologi pada MAN 2 dapat merencanakan dan melakukan penelitian ekologi dengan baik. Penerapan teknik penetian ekosistem yang benar akan membantu mengungkapkan permasalah yang terjadi dalam suatu ekosistem sehingga permasalahan itu dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan di Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Masalah utama yang dihadapi mitra adalah: (1) mitra belum menemukan alternatif pemecahan masalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan peternakan, (2) mitra tidak memiliki pengetahuan tentang teknik pemupukan tanaman dalam budidaya tanaman organik. Solusi untuk mengatasi masalah petama adalah dengan mengolah sampah peternakan menjadi pupuk organik bokashi. Bokashi adalah kompos yang dihasilkan melaui fermentasi dengan pemberian Effective Microorganism 4 (EM4). Untuk mengatasi masalah kedua maka tim melakukan pendampingan kepada mitra dalam pemupukan tanaman khususnya dalam budidaya tanaman organik. Tanaman organik yang dibudidayakan mitra adalah cabai rawit, jagung manis dan kacang panjang. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan pendampingan. Setelah berakhirnya kegiatan ini, mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengolahan sampah organik menjadi bokashi. Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pemupukan tanaman menggunakan bokashi dalam budidaya tanaman organik. Mitra kegiatan ini memiliki respons yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan Kata Kunci: Pengolahan sampah peternakan, mengembangkan pertanian organic.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.