Prasiaga merupakan kegiatan awal kepramukaan yang semula hanya terdapat 4 tingkatan, yaitu siaga, penggalang, penegak dan Pembina. Diperkenalkan di Indonesia tahun 2010 oleh kwartir nasional dengan target utama anak usia dini dan taman kanak-kanak. Namun tidak hanya dukungan pemerintah, agar materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik, dalam pengenalan prasiaga kepada anak usia dini memerlukan metode yang menarik. Penelitian ini dilakukan untuk mendekripsikan pembuatan sabun cuci tangan dalam meningkatkan kreatifitas dan kemandirian anak usia dini dalam kegiatan prasiaga. Penelitian ini dilakukan di TKIT Bina Bangsa Islamic School dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan tekhnik sampling, tekhnik sampling yang kan dipilih Peneliti adalah purposive sampling. Penelitian ini dioptimalkan dengan kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan kepramukaan dimulai dengan pemahaman tentang menjaga kebersihan, pembuatan sabun cuci tangan sendiri dan mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Berdasarkan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pembuatan sabun cuci tangan membawa pengaruh positif terhadap kreatifitas dan kemandirian di PAUD.
Ketepatan artikulasi dalam berkomunikasi sangat penting agar pesan dari penyampai pesan dipahami oleh penerima pesan. Artikulasi yang tidak jelas dari sender menyebabkan komunikasi tidak lancar atau bisa menyebabkan salah interprestasi. Misalnya saat anak minta “ma, mau topi”. Kemudian ibunya memberi topi, namun ternyata yang dimaksud anak adalah kopi karena anak mengucapkan fonem “t” untuk fonem “k”. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di KB Inklusi Harapan Yasti Pekanbaru terdapat beberapa anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan artikulasi, sehingga perlu metode dan latihan untuk perbaikan artikulasi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Desain penelitian yang digunakan adalah model spiral oleh Kemmis dan Taggart dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasilnya penggunaan kartu huruf dan latihan mimik wajah menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perbaikan artikulasi anak. Pada siklus 1 nilai ketercapaian anak hanya 40% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 80%. Anak lebih percaya diri, ekspresif dan pengucapan lebih tepat setelah menerapkan perbaikan artikulasi menggunakan kartu sikuen dan latihan mimik wajah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.