Abstrak Melihat situasi di Indonesia saat ini, dimana kasus konfirmasi COVID-19 dan kematian terus bertambah maka menjadi penting menambah pengetahuan mengenai faktor risiko COVID-19 sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi agar tidak semakin bertambah dan meluas. Ada tiga faktor risiko utama yang harus diketahui dapat dinilai yaitu faktor virus itu sendiri, faktor host, dan faktor lingkungan. faktor virus terutama mengetahui bagaimana cara penularan dan pencegahannya. Untuk faktor host apa yang dapat mempengaruhi keparahan penyakit. Dan faktor lingkungan bagaimana yang membuat virus semakin menyebar luas dan hidup lebih lama. Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman mengenai faktor risiko dari virus SARS CoV-2 maka angka kasus konfirmasi dan kematian dapat dikendalikan. Untuk memutus mata rantai penularan penyakit infeksi hanya melalui tindakkan pencegahan. Hal ini dapat dilakukan jika mengetahui ilmu yang mendasarinya. Untuk itu, tujuan tulisan ini untuk menambah wawasan faktor resiko COVID-19 sebagai dasar untuk pencegahan dan pengendalian infeksi. Kata kunci: Faktor resiko; COVID-19; Pencegahan infeksi; Pengendalian infeksi Abstract Seeing the current situation in Indonesia, where confirmed cases of COVID-19 and deaths continue to increase, it is important to increase knowledge about the risk factors for COVID-19 to prevent and control infection so that it does not increase and spread. We must know three main risk factors to assess: the virus itself, host factors, and environmental factors. First, viral factors, especially knowing how to transmit and prevent it. For what host factors can influence disease severity. And what environmental factors make the virus more widespread and live longer. It is hoped that increased knowledge and understanding of the risk factors of the SARS CoV-2 virus, can control the number of confirmed cases and deaths. Furthermore, to break the chain of transmission of infectious diseases only through preventive measures. Furthermore, can do this if you know the underlying science. The purpose of this paper is to add insight into the risk factors for COVID-19 as a basis for infection prevention and control. Keywords: risk factors; COVID-19; infection prevention; infection control
Abstrak Diperkirakan 40–70% alat-alat medis di negara-negara miskin dan berkembang mengalami kerusakan, tidak dapat digunakan atau tidak digunakan sesuai tujuannya dan akan memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan masih kurangnya kualitas peralatan di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang memengaruhi jaminan kualitas alat-alat medis dan nonmedis yang ada di Puskesmas. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari penelitian “Pengembangan Indeks Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas” pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 200 puskesmas terpilih sebagai sampel penelitian. Analisis univariat dilakukan untuk menilai karakteristik responden. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-square untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan. Variabel yang dianalisis yaitu dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan nonmedis (p209); ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan (p255); dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur (p820); terdapat bukti dokumentasi dilakukannya kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku (p821); ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya (p868) terbukti mempunyai hubungan secara bermakna dan variabel “dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur” berpeluang sebesar 27,681 kali mempunyai jaminan kualitas yang baik terhadap peralatan di tempat pelayanan dibandingkan dengan Puskesmas yang tidak melakukannya. Kata Kunci : Alat kesehatan, sterilisasi, kalibrasi Abstract An estimated 40–70% of medical equipment in poor and developing countries are damaged, unusable or unused under its purpose and will affect the quality of health services. Several studies have shown that there is still a lack of equipment quality in Puskesmas. The purpose of this study is to assess the factors that affect the quality assurance of medical and non-medical devices in Puskesmas. This study is an in-depth analysis of the “The Development of Puskesmas Health Service Quality Index” in 2017. A cross-sectional design is used with 200 Puskesmas as the research sample. Univariate analysis and Chi-square test were conducted to assess the characteristics of the respondents and the factors associated with quality assurance of equipment at the service center. The analyzed variables are monitoring of medical and non-medical equipment maintenance (p209); storage area/warehouse that meets the requirements (p255); instruments / measuring instruments calibration or validation is carried out on time by competent parties according to procedures (p820); there is still valid documentary evidence of calibration or validation (p821); there is established policies and procedures to use clean and dirty tools, tools requiring sterilization, further treatment and special requirements for their placement (p868) proved to be significant. instruments / measuring instruments calibration or validation is carried out on time by competent parties according to procedures had a 27,681 times chance of having a good quality assurance of equipment in the service place compared to Puskesmas that did not do so. Keywords: health devices, sterilization, calibration
Treatment services for people with mental disorders at the community health care center (CHC) still have problems even though supporting policies are available. The purpose of this study was to provide recommendations on policies related to the treatment for people with mental disorders in CHC. This study was conducted in 2018. Data collection was carried out through the review of relevant regulatory documents and in-depth interviews with eleven informants. The results of the study showed that the type of mental disorders diagnosis was less appropriate to the needs. Moreover, the doctors prioritized services than the content of regulations. Problems also occurred on the unavailability of mental disorders medicine because of the insignifi cant number of cases and poor medicine needs planning. There was no sanction when the policy was not implemented. In conclusion, revision of the Minister of Health (MOH) decree number 514 is needed on the aspect of mental disorders diagnosis and competency level of the general practitioner. Dissemination of policies on mental health is needed for general practitioners. Abstrak Pelayanan pengobatan penderita gangguan jiwa di Puskesmas masih mengalami berbagai masalah meskipun kebijakan yang mendukung telah tersedia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan rekomendasi kebijakan tentang pengobatan penderita gangguan jiwa di Puskesmas. Kajian dilaksanakan pada tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen peraturan yang relevan serta wawancara mendalam terhadap sebelas informan. Hasil kajian menunjukkan jenis diagnosis gangguan jiwa yang kurang sesuai kebutuhan. Hal-hal lain yaitu dokter lebih mengutamakan pelayanan dibandingkan isi peraturan, ada masalah ketidaktersediaan obat gangguan jiwa karena kasusnya kecil dan perencanaan kurang baik. Tidak ada sanksi bila kebijakan tidak dijalankan. Kesimpulannya bahwa diperlukan perbaikan tentang jenis gangguan jiwa, tingkat kompetensi dokter umum pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor 514 tahun 2015 dan diperlukan sosialisasi bagi dokter tentang kebijakan kesehatan yang berlaku.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.