Pandemi Covid-19 memberikan hikmah keseriusan, tantangan yang luar biasa pada semua sektor kehidupan, agar semua berjalan seperti biasa. Penyediaan kebutuhan pangan menjadi penting, seiring dengan protokol kesehatan yang ketat untuk selalu hidup bersih dan menjaga jarak. Hal ini belum pernah dipikirkan sebelumnya, terutama dalam jangkauan industri kecil tentang pemesanan olahan pangan sistem on line jarak jauh, take way untuk rumah makan-kafe. Industri Rumah Tangga (IRT), UKM, mempresepsikan masa pandemi ini sebagai tantangan untuk memperbaiki kualitas produksinya agar lebih diterima masyarakat yang saat ini lebih selektif memilih makanan sehat, tanpa resiko penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus. IRT berlabel sate manis balut kacang SIDOSEMI menerapkan produk pangan sehat , aman tanpa pengawet dan bahan tambahan pangan lainnya Produk sate manis dalam kemasan telah diproduksi rata-rata 400 tusuk/hari, dengan kualitas empuk, rasa eksotik rempah nusantara yang melegenda. Upaya yang telah dilakukan IRT SIDOSEMI dengan mengikuti berbagai pelatihan olahan pangan , masih belum mampu diimplementasikan untuk menjadi produk yang unggul. Permasalahan yang dihadapi oleh IRT adalah produk sate manis tidak dapat bertahan lebih dari 24 jam pendistribusian. Kemasan sate yang digunakan adalah plastik yang telah divakum, saat pengiriman diberi es dimasukkan ke styroform. Hasil penelitian di laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) , ditemukan timbulnya jamur, setelah sate manis dibiarkan pada suhu kamar, selama waktu 2 x 24 jam. Hal ini menyebabkan jangkauan distribusinya terbatas hanya di sekitar Malang Raya. Proses produksi, terdiri penggilingan bahan baku daging, bumbu rempah, kacang; pencetakan; pembakaran; pengemasan. Ada 5 (lima) permasalahan dalam pengelolaan IRT SIDOSEMI yaitu i) proses produksi masih manual, kemasan plastik tidak kedap udara-cahaya, ii) manajemen pemasaran on line masih standart, iii) aspek kewirausahaan, belum adanya inovasi produk yang daya bersaing ,iv)administrasi keuangan masih sederhana,v) manajemen mutu dan kesehatan masih rendah, belum memperhatikan aspek standart mutu dan higienitas produk. Aspek permasalahan produksi, kemasan, mutu dan kesehatan menjadi titik kritis karena berhubungan potensi besar kontaminasi, karena dilakukan secara manual dengan waktu lama tanpa kendali standart mutu. Sedang permasalahan lainnya sebagai pendukung perlu dioptimalisasi. Solusi yang ditawarkan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM), diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah pendeknya waktu distribusi ke konsumen dengan memutus kontaminasi akibat mata rantai jamur,bakteri patogen sehingga produk olahan ini menjadi lebih awet.
The portable generator is a type of power supply system that contains a battery to maintain power to provide power to electronics in the event of a power surge or outage. This paper presents energy management system for a portable generator uninterruptible power supply using LiFePO4 battery and smart Battery Management System. The portable generator potential to replace the petrol generator that noisy and not environmentally friendly. The designed of a portable generator consist of: LiFePO4 battery, 2000watt inverter, 5V 2Ampere DC-DC converter, ob board charging system, and android app. Portable generators have been applied to household electronic equipment.
Site survey in the potential site of the Nuclear Power Plant (NPP) construction is an essential preliminary activity. Site survey has a crucial role in successful NPP construction. Several factors are contributing to a successful site evaluation. One of them is the Site Evaluation Management System (SEMS). Indonesia National Nuclear Regulatory Body (BAPETEN) had stipulated Head of BAPETEN Decree No. 4 the Year 2010, about Management System for Activities and Facilities. A site survey activity needs to adhere to the requirements in the regulation above, consisting of the management system, management’s responsibility, resources management, implementation process, monitoring, measurement, evaluation, and correction. The implementation of SEMS is conducted with the methods of a plan, do, check, and action and applied to these site survey phases: survey planning, survey implementation, survey audit, and survey review. It found that the SEMS implementation with the preliminary risk assessment significantly improves the safety of the site survey activity. The risk assessment result is categorized as follows: acceptable risk, tolerable risk, intolerable risk, and unacceptable risk. The risk assessment was conducted by following site survey activities: seismic, volcanic, meteorologic, hydrologic, geotechnical and foundation, human-induced events, and population distribution and density. It found that the implementation of SEMS with preliminary risk assessments supports the Indonesia energy security, which includes 4A: Availability (the availability of the energy kind), Accessibility (the accessibility to utilize the energy), Affordability, and Acceptability (public’s acceptance to the energy utilization). Site survey activities that meet the Availability criteria are from these aspects: seismic, volcanic, meteorologic, hydrologic, geotechnical, and foundation; while the site survey activities that meet the acceptability criteria are from these aspects: human-induced events, and population distribution and density. The implementation of SEMS has a better impact on the site survey activity when a series of risk assessments is conducted beforehand. It also found that the implementation of SEMS with preliminary risk assessments fulfills the 4A of Indonesia Energy Security: availability, accessibility, affordability, acceptability.
Ketika anak terdiagnosis menderita kanker maka orangtua akan merasakan hal ini sebagai sesuatu yang mengejutkan dan pukulan yang berat, terutama bagi sang ibu, yang telah melahirkan dan umumnya menjadi pengasuh utama anak. Melalui penelitian ini, penulis membahas secara mendalam mengenai emosi-emosi yang dirasakan oleh ibu ditinjau dari teori Colin Murray Parkes. Parkes membagi emosi ke dalam empat fase yaitu: (a) shock, numbness, and disbelief; (b) acute distress, anger, and protest; (c) depression and despair; dan (d) acceptance and resolution. Dari penelitian didapatkan bahwa fase-fase tersebut timbul secara tidak berurutan dan berbeda untuk setiap individu. Perbedaan individu dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain kepribadian subyek, dukungan sosial, kondisi fisik anak, dan prediksi yang dilakukan individu. Selain itu, reiigiusitas juga terbukti menjadi faktor penting untuk membantu ibu menerima kenyataan yang harus dihadapi.Kata kunci: ibu, anak penderita kanker, emosi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.