Pelajar adalah pemuda penerus bangsa, namun apa yang terjad iapabila rendahnya budayamalu yang dimiliki oleh para pelajar. Banyak pelanggaran yang dilakukan oleh siswa seperti terlambat datang ke sekolah, membuang sampah sembarangan, tidak hormat kepada guru, berpakaian tidak rapi, berbicara kotor dan yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa rendahnya budaya malu para pelajar saat ini. Hal tersebut menjadi perhatian karena ini berarti pendidikan karakter yang belum sepenuhnya terserap oleh para pelajar. Pendidikan karakter kepada peserta didik. Karena sejatinya Pendidikan berkarakter saat ini diharapkan mampu membentu kwatak, kebiasaan, dan tingkah laku para pelajar kearah yang lebih baik. Tulisan ini membahas tentang penggunaan infografis sebagai media soaialisasi budaya malu sebagai bentuk pendidikan karakter. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan budaya malu siswa dan terbentuknya karakter yang lebih baik. Tulisan in imenggunakan metode yang kualitatif dengan cara observasi dan menyelenggarakan FGD (focus group discussion) yang melibatkan kepala sekolah, wakil, staff kesiswaan, guru bimbingan konseling, dan beberapa guru. Hal tersebut dilakukan untuk member gambaran tentang perilaku siswa SMPN 64 Jakarta, dan merumuskan materi yang gunakan pada infografis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara kepada staff kesiswaandan guru BK. Selanjutnya infografis tersebut pajang di depan sekolah sebagai media sosialisasi budaya malu. Hasil dari penggunaan media selama 1 bulan ini berdampak positif, yaitu dengan ditunjukan berkurangnya peserta didik yang terlambat, berpakaian tidak rapi, membuang sampah sembarangan, berbicara kotor, dan tidak sopan dengan guru. Hal ini menunjukan media sosialisasi budaya malu berupa infografis berhasil membentuk karakter para siswa ke arah yang lebih baik.
Indonesia telah mengalami bencana virus covid 19 atau corona yang hingga saat ini tahun 2021 tak kunjung diketahui kapan akan mereda. Penyebaran virus ini sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan dari semua jenjang pendidikan. Salah satunya adalah TKIT Namira Bogor yang tidak dapat secara maksimal melakukan kegiatan belajar mengajar akibat virus corona ini. Pembelajaran online dirasa kurang maksimal untuk memberikan materi karena anak tidak berinteraksi dan berkegiatan secara langsung. Anak usia 2 sampai 7 tahun pada tahap ini secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik (Jean Piaget dalam Nurmawati 2015). Tim abdimas Universitas Indraprasta PGRI berupaya memberikan solusi melalui pelatihan pembuatan pembuatan media pembelajaran boneka tangan kepada guru dan orang tua murid di TKIT Namira Bogor. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan ketrampilan guru dan orang tua murid membuat inovasi pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data berupa survei ke lokasi mitra, wawancara, dan pelatihan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini berupa ketrampilan membuat boneka tangan sebagai media story telling kepada anak usia TK di TKIT Namira Bogor yang dapat dipraktikkan sendiri dirumah oleh orang tua secara langsung. Kata Kunci : Inovasi, Media Pembelajaran, Boneka Tangan Abstract Indonesia has experienced the COVID-19 or corona virus disaster, which until now in 2021 it is not known when it will subside. The spread of this virus is very influential on the world of education from all levels of education. One of them is TKIT Namira Bogor which cannot optimally carry out teaching and learning activities due to this corona virus. Online learning is considered less than optimal for providing material because children do not interact and engage in activities directly. Children aged 2 to 7 years at this stage can mentally represent events and objects (semiotic functions or signs), and engage in symbolic games (Jean Piaget in Nurmawati 2008: 2). The PGRI Indraprasta University service team tried to provide solutions through training in making hand puppet learning media for teachers and parents at TKIT Namira Bogor. The purpose of this community service activity is to improve the skills of teachers and parents to make learning innovations that are more interesting and not boring. The research method used is a qualitative method, namely by collecting data in the form of surveys to partner locations, interviews, and training. The results of this community service are in the form of skills in making hand puppets as a medium for story telling to kindergarten age children at TKIT Namira Bogor which can be practiced at home by parents directly. Keywords: Innovation, Learning Media, Hand Puppet Correspondence author: Martha Tisna, marthatisna91@gmail.com, Jakarta, Indonesia
Bahasa Inggris dalam era globalisasi seperti sekarang ini menjadi bahasa yang sudah tidak asing lagi bagi anak -anak masa kini. Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar yang sering digunakan dalam berbagai kegiatan. Begitupula dengan gawai, terkadang alat ini mampu menggantikan kebiasaan yang sering dilakukan orang tua dengan anak, contohnya : dahulu anak menunggu orang tua untuk dibacakan dongeng atau cerita sebelum tidur dengan buku buku bacaan mereka, sekarang ini mereka bisa mendengarkan dongeng melalui gawai dalam pelbagai bahasa tanpa harus menunggu orang tua bercerita kepada mereka. Dalam hal ini membuat interaksi orang tua dan anak menurun, hal demikian membuat kemampuan motorik dan kecakapan hidup tidak terlatih sejak dini, dan akhirnya membuat life skills seorang anak tidak berkembang. Tujuan kegiatan memperkenalkan Bahasa Inggris serta life skill kepada anak melalui pelatihan kegiatan bercerita untuk orang tua wali murid. Kegiatan ini dilakukan Pada 7 November 2018 di sebuah TK dan melibatkan guru dan orang tua wali murid dengan cara memberikan sosialisasi kepada guru dan orang tua murid. Hasil dari kegiatan ini orang tua wali murid mampu melakukan kegiatan bercerita untuk anak mereka. 10 dari 30 peserta didik menunjukan kharakter yang lebih baik seperti buang sampah sendiri, mampu makan sendiri, dan berbicara lebih sopan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.