Di Indonesia, menurut Departemen Kesehatan RI pada tahun 2014 terdapat 43,3% kasus baru dengan persentase kematian sebesar 12,9%. Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Untuk Provinsi Lampung, dari data Rumah Sakit Urip Sumoharjo dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek menemukan bahwa jumlah pasien kanker payudara rawat inap mencapai 2.602 pasien pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketepatan hasil pemeriksaan USG dan Mammograf pada neoplasma mammae di Instalasi Radiologi di RSUD Dr.H. Abdul Moelek Tahun 2017-2018. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional, dimana penelitian ini membandingkan data hasil pemeriksaan terhadap neoplasma mammae menggunakan USG dan Mammograf yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan patologi anatomi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji fisher test dengan tabel 2X2 dilakukan tabulasi silang dan koding. Analisa data menggunakan rumus untuk menghitung validitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemeriksaan USG mammae terhadap neoplasma mammae memberikan hasil seperti sensitifitas : 84%, spesifitas : 81%, NPP : 88%, NPN : 75%, LLR+ : 4.42 dan LLR- : 0.19 dan hasil validitas pemeriksaan mammografi terhadap neoplasma mammae memberikan hasil sensitifitas : 73.3%, spesifitas : 80%, NPP : 78%, NPN : 75%, LLR+ : 3.66 dan LLR - : 0.33). Secara umum ultrasonografi dan mammografi memiliki ketepatan yang hampir sama unggul untuk mendiagnosis neoplasma mammae (jinak/ganas).
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal karena kanker payudara (15% dari semua kematian akibat kanker di kalangan wanita). Prevalensi penyakit ini, di Indonesia tahun 2018 sebanyak 137.514 kasus dengan jumlah kematian 18.279 kasus tiap tahunnya. Parameter dalam menentukan prognosis kanker payudara dapat diketahui melalui survival life kanker payudara yang merupakan perkiraan persentase pasien yang akan bertahan hidup dari kanker mereka untuk jangka waktu tertentu setelah didiagnosis. Untuk menganalisis survival life penderita kanker payudara ditentukan dari profil imunohistokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase survival life penderita kanker payudara wanita berdasarkan profil imunohistokimia di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian retrospektif. Populasi adalah seluruh penderita kanker payudara yang terdiagnosa tahun 2015. Setelah diikuti selama lima tahun (2019), didapat 35 sampel yang memenuhi kriteria. Analisis data menggunakan analisis survival metode Kaplan-Meier. Survival life 5 tahun dengan profil imunohistokimia luminal A: 80%; luminal B: 50%. Survival life 4 tahun HER2-enriched: 37,5%. Untuk triple negative/basal like, survival life 3 tahun sebesar 44%. Survival life tertinggi adalah penderita dengan luminal A, diikuti penderita dengan luminal B, HER2-enriched, triple negative/basal like.
Di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit dengan persentase kasus baru yang paling tinggi dengan persentase 16.7 % dan kasus kematian dengan persentase 11.0 % menempati posisi pertama pada kasus kematian akibat kanker pada wanita Grading dan kemoterapi merupakan faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup pada penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kelangsungan hidup (survival life) wanita penderita kanker payudara pada wanita berdasarkan grading dan kemoterapi di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015-2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan retrospektif. Jumlah populasi 72 dan sampel 48. Data dianalisis menggunakan analisis survival metode Kaplan Meier. Grading pada penderita kanker payudara di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung terbanyak pada grade 3 (54.2%) dan terendah pada grade 1 (8.3%). Penderita kanker yang menjalani kemoterapi (72.9%) dan yang tidak menjalani kemoterapi (27.1). Survival life selama 5 tahun penderita grade 1 adalah 100%, grade 2 adalah 89%, dan grade 3 adalah 20%. Survival life selama 5 tahun kelompok melakukan kemoterapi kelangsungan hidupnya adalah 65%. Berdasarkan grading, survival life selama 5 tahun lebih tinggi pada grade 1 Berdasarkan kemoterapi Survival life selama 5 tahun lebih tinggi pada kelompok yang menjalankan kemoterapi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.