Kondisi sumber daya ikan di WPP 712 saat ini berada dalam kondisi kurang baik. Hal tersebut didukung oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan yang menyatakan bahwa potensi perikanan di WPP 712 saat ini memiliki nilai pemanfaatan yang melebihi angka yang artinya upaya penangkapan di WPP 712 sudah mencapai kategori fully-exploited. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengurangan dalam upaya penangkapan ikan di WPP 712. Salah satu penyebab terjadinya upaya penangkapan berlebih karena tekanan penangkapan yang terjadi di WPP 712 didominasi oleh kegiatan perikanan tangkap skala kecil. Untuk dapat mengatasi tingginya upaya penangkapan yang dilakukan pertama-tama perlu dilakukan analisis terhadap sebaran unit penangkapan yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sebaran kapal penangkap ikan di WPP 712 dan menentukan estimasi jumlah kapal penangkap ikan optimal di WPP 712 berdasarkan potensi sumber daya ikan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan melakukan pengolahan data sekunder yang telah diperoleh dari Kementerian Kelautan Perikanan. Hasil yang telah diperoleh bahwa dalam delapan tahun terakhir jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi di WPP 712 mengalami perubahan secara fluktuatif. Total jumlah kapal tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu dengan jumlah 98.828 unit kapal penangkap ikan dari berbagai ukuran. Hingga saat ini kategori kapal yang digunakan adalah dengan mengelompokkan kapal berdasarkan nilai GT kapal. Jumlah kapal penangkap ikan optimal berdasarkan nilai potensi sumber daya ikan saat ini untuk zona tangkap daerah sebesar 30.723 unit kapal dengan ukuran <5 GT hingga 21-30 GT dan 13.521 unit kapal berukuran 31-50 GT hingga kapal >200 GT. Kata kunci: kapal penangkap ikan, potensial, WPP 712, zona tangkap
Pemerintah melalui Instruksi Presiden No. 01 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Nasional tahun 2010 dan Peraturan Presiden No. 10 tahun 2011 membantu nelayan dalam pelaksanaan percepatan pembangunan di tahun 2010. Salah satu program yang dilakukan yaitu dengan memberikan bantuan 1000 kapal bagi nelayan. Hingga tahun 2013 sudah dibangun 208 kapal Inka Mina yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kerja bagi kelompok nelayan dalam mengoperasikan kapal bantuan dan mengetahui pemanfaatan kapal bantuan pemerintah bagi nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal dan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Kota Madya Cilacap, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan survei di Tegal dan Cilacap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kapal Inka Mina yang diberikan kepada nelayan di PPP Tegalsari dan PPS Cilacap sudah dapat dimanfaatkan oleh nelayan dengan perubahan terhadap beberapa bagian kapal seperti melaminasi ulang dek kapal, meninggikan sheer, memperbaiki tutup dan bagian dinding palka, mengatur ulang sistem pendingin, menghilangkan bagian atas dek kapal yang dianggap kurang berfungsi, membuat ruang alat tangkap, menambahkan bilge keel, memperbaiki instalasi lampu sebagai alat bantu penangkapan. Perubahan alat tangkap dilakukan oleh nelayan di Cilacap, alat tangkap yang semula adalah longline diubah menjadi gillnet.Kata kunci : Cilacap, Inka Mina, Kapal, Tegal
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.