Penerapan sistem irigasi mikro untuk tanaman bernilai ekonomis tinggi dapat menjadi alternatif dalam peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi. Hal ini dikarenakan penerapan irigasi mikro menggunakan jaringan perpipaan dalam pemberian air irigasinya mempunyai nilai efisiensi sangat tinggi, sehingga dapat mengoptimalisasi pemanfaatan air irigasi serta mendukung peningkatan ketahanan pangan dan air. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu desain jaringan irigasi mikro berbasis multi komoditas dan mengetahui kinerja jaringannya. Metode dalam penelitian ini adalah pengujian di lapangan menggunakan model fisik irigasi mikro yang berlokasi di Sumedang. Jaringan irigasi mikro berbasis multi komoditas diterapkan menggunakan tenaga gravitasi dengan memanfaatkan sumber mata air yang mempunyai perbedaan tinggi sebesar 50 meter. Berdasarkan hasil penelitian kinerja jaringan, didapatkan nilai keseragaman rata-rata untuk irigasi mikro di Sumedang, dengan emitter drip pipe adalah sebesar 91,04%, sedangkan untuk emitter micro sprayer sebesar 80,79%. Dalam penerapan jaringan irigasi mikro perlu diperhatikan bahwa arah guludan pada lahan dengan bentuk persegi panjang agar searah panjang lahan.
Pipeline irrigation is an alternative in application of irrigation technology that theoretically has a higher efficiency than open channel irrigation. In application, a highly irrigation efficiency ABSTRAKIrigasi pipa merupakan salah satu alternatif teknologi aplikasi irigasi yang secara teoritis mempunyai efisiensi lebih tinggi dibanding irigasi dengan saluran terbuka. Dalam penerapan di lapangan, efisiensi irigasi yang tinggi dapat dicapai apabila jaringan irigasi pipa dirancang dengan benar dan dioperasikan secara tepat. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan untuk melarutkan sedimen dalam pipa kecepatan aliran disarankan minimal 0,5 m/detik. Hasil penerapan jaringan irigasi pipa skala hamparan petani secara gravitasi yang diterapkan di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang menunjukkan bahwa rancangan jaringan irigasi pipa di lapangan khususnya pada skala hamparan petani, perlu memperhatikan : (i) bangunan pengumpul yang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu bangunan pengendap, bangunan pengambilan, dan bangunan pengaman (saringan dan pelimpah) (ii) debit pengambilan, kualitas air, dan sistem operasi jaringan, (iii) saluran pipa yang terdiri dari pipa primer, sekunder, dan tersier harus memperhitungkan penanaman pipa, sambungan pipa, dan bangunan penguat, (iv) komponen pelengkap pada sistem jaringan irigasi pipa bertujuan menjaga sistem jaringan agar tetap berfungsi dengan baik. Komponen pelengkap terdiri dari katup pengatur dan katup penguras, pelepas udara, pengukur tekanan, meteran air, dan bangunan pelepas tekan.Kata Kunci: laboratorium, sedimen, jaringan irigasi pipa, gravitasi
Gedebage Reservoir is built as retention ponds, in the future it will be developed into an integrated religious tourism area, so that the quality of water reservoir must suitable for tourism. Constructed floating wetland with mooring system, besides being used as water quality improvement technology, it will also add aesthetic value. The purpose of this study was to identify the possibility of applying the constructed floating wetland in the Gedebage Reservoir area. This study uses secondary data to determine the design parameters and characteristics of water sources, design parameters are used for location recommendations, while the characteristics of water sources are to determine the accuracy of the technology used. The result shows that the placement of a floating wetland technology with mooring system in Gedebage reservoir has meets the requirements of design parameters than in a biological filter channel. The characteristics of the Gedebage Reservoir water source that have not met requirements consist of several parameters, namely: Ammonia, Chlorine, Mn, DO, Sulfide, Detergent, Oil and Fat, Cd, Pb, DO, BOD, COD, Fecal Coliform and Total Coliform. Whereas, based on the ratio of BOD5 / COD in the dry season that ranged from 0.25 indicating that the water had been toxin, so that it would disrupt the development of biofilms, so in addition to wetland, a pre-treatment was needed before entering the reservoir.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.