Pendahuluan: Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi masyakat, terlihat dengan tingginya prevalensi karies pada anak usia 1‒4 tahun (10,4%), dan pada anak usia 5‒9 tahun adalah 28,9%. Karies yang terjadi pada anak disebut Early Childhood Caries (ECC) atau karies dini yang terjadi pada anak usia 71 bulan atau lebih muda. Anak memperoleh perilaku kebersihan mulut dan kebiasaan kesehatan rongga mulut dari ibu sehingga peran ibu sangat mempengaruhi keadaan rongga mulut anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan tinggi dan perilaku ibu terhadap indeks def-t pada anak usia 4‒5 tahun di TK Santa Maria Kota Cirebon. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia 4‒5 tahun di TK Santa Maria Kota Cirebon. Sampel penelitian berjumlah 74 orang dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Hasil: Analisis statistik penelitian dilakukan dengan menggunakan model regresi Tobit. Simpulan: Terdapat pengaruh tingkat pendidikan tinggi dan perilaku ibu terhadap indeks def-t pada anak usia 4‒5 tahun di TK Santa Maria Kota Cirebon.Kata kunci: Tingkat pendidikan, perilaku ibu, indeks def-t, anak usia 4-5 tahun ABSTRACTIntroduction: Dental caries is a major problem in the dental health of the community, reflected by the high prevalence of caries in children aged 1‒4 years old (10.4%), and in children aged 5‒9 years old (28.9%). Caries that occur in children is called Early Childhood Caries (ECC), or early caries that occurs in children aged 71 months or younger. Children get their oral hygiene behaviour and oral health habits from their mothers; thus, the mother's role profoundly affects the children's oral cavity condition. This study was aimed to determine the influence of higher education level and maternal behaviour on the def-t index in children aged 4‒5 years old at Santa Maria Kindergarten in the city of Cirebon. Methods: This study was using an observational analytic method with a cross-sectional research design. The study population was children aged 4‒5 years old at Santa Maria Kindergarten in the city of Cirebon. The research sample was 74 people taken with stratified random sampling technique. Results: Statistical analysis of the study was conducted using the Tobit regression model. Conclusion: There is an influence of higher education level and maternal behaviour on the def-t index in children aged 4‒5 years old at Santa Maria Kindergarten in the city of Cirebon.Keywords: Education level, maternal behaviour, def-t index, 4-5-years old children
Hubungan index massa tubuh/umur (IMT/U) dengan crowding anterior pada anak usia [10][11][12] Tahun (Roesianto A, dkk.) Padjadjaran J Dent Res Student. Oktober 2018;2(2)95-100 LAPORAN PENELITIAN Padjadjaran J Dent Res Student. Oktober 2018;2(2)95-100 ABSTRAK Pendahuluan: Gizi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, namun gizi masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Kekurangan gizi terhadap seseorang memiliki dampak terhadap rongga mulutnya yaitu pertumbuhan dan perkembangan rahang yang terhambat sehingga dapat menyebabkan crowding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) dengan terjadinya crowding anterior pada anak usia 10-12 tahun pada SD Mulia Wacana Bandung. Metode: Jenis penelitian observasional-analitik dengan rancangan penelitian berupa crosssectional. Subjek penelitian berjumlah 74 anak di SD Mulia Wacana Bandung, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang dikumpulkan berupa status gizi anak berdasarkan Index Massa tubuh / Umur (IMT/U) dan keadaan susunan gigi (crowding). Analisis data menggunakan Fisher Exact Test. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Hasil: Terdapat 8,8% anak kategori obesitas (14%) terdapat crowding anterior, 1,8% anak kategori overweight (12,3%) terdapat crowding anterior, 21,1% anak kategori normal (36,8%) terdapat crowding anterior, dan 24,6% anak kategori kurus (36,8%) terdapat crowding anterior dan didapatkan nilai p untuk Fisher Exact Test sebesar 0,108. Simpulan: tidak terdapat hubungan status gizi dengan Crowding Anterior. ABSTRACT Introduction: Nutrition has an important role in the growth and development of the body, but nutrition remains a major public health problem in Indonesia. Lack of nutrition has an impact on the oral cavity of growth and development of the jaw that is inhibited so that it can cause crowding. The purpose of this study to determine the relationship of Body Mass Index for Age (BMI/A) with the occurrence of anterior crowding in children aged 10-12 years on SD Mulia Wacana Bandung. Method: This research is an observational-analytic research with crosssectional design. Subjects were 74 children in SD Mulia Wacana Bandung, and the sample was selected by using purposive sampling technique which is based on inclusion and exclusion criteria. The collected data consisted of nutritional status of children based on Body Mass Index for Age (BMI/A) and the state of the arrangement of teeth (crowding). Data analysis using Fisher Exact Test. Data processing using SPSS program. Results: there were 8.8% of obese children (14%), anterior crowding, 1.8% overweight children (12.3%), anterior crowding, 21.1% normal category (36.8% there was anterior crowding, and 24.6% children of thin category (36.8%) had anterior crowding and obtained p value for Fisher Exact Test of 0.108. Conclusions: show no relationship of nutritional status with Anterior Crowding.
ABSTRAKPendahuluan: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan yang semakin banyak dipakai sebagai alat ukur yang dipercaya untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang tersedia dalam bidang kesehatan gigi dan mulut adalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut. RSGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, gawat darurat, pelayanan medik dan pelayanan penunjang, salah satunya adalah pelayanan radiologi kedokteran gigi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat memberikan data yang akurat tentang kepuasan pasien radiografi panoramik di instalasi radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha dan memberikan hasil penelitian pada pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang optimal dan meningkatkan jumlah kunjungan pasien. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik survei. Semua data diperoleh menggunakan uji statistik oneway anova yang diolah menggunakan program komputer SPSS. Hasil: Sebagian besar responden menyatakan puas pada dimensi Reliability (kehandalan) dengan skor 95,25 %, Assurance (jaminan/keyakinan) dengan skor 94,6%, Tangibles (penampilan) dengan skor 100%, Empathy (perhatian) dengan skor 100% Responsiveness (ketanggapan) yaitu memiliki skor 100%. Simpulan: Pelayanan pemeriksaan radiografi panoramik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha pada periode 18 Juli -18 Agustus 2017 sangat baik, dengan tingkat kepuasan yang tinggi pada dimensi kualitas pelayanan reliability (kehandalan), assurance (jaminan/keyakinan), tangibles (penampilan), empathy (perhatian) dan responsiveness (ketanggapan). ABSTRACT Introduction:Patient satisfaction is one indicator of the success of health services are widely used as a measuring tool that is believed to assess the successful implementation of good health services and ultimately can improve public health. One of the health service facilities available in the field of oral health is RSGM. RSGM is a health service facility that provides outpatient services, emergency room, medical service and support services, one of them is radiology service of dentistry. The purpose of this research is to be able to provide accurate data about patient satisfaction of panoramic radiography at radiology instalation of RSGM Maranatha Bandung and to give result of research at hospital side in order to improve optimal service quality and increase the number of patient visits. Method: The research method used in this research is descriptive analytic with survey technique. All data were obtained using oneway anova statistical test which was processed using SPSS computer program. Result: Most of respondents stated that they are satisfied on Reliability dimension with 95,25% score, Assurance dimension with score 94,6%, Tangibles dimension with 100% score, Empathy dimension with 100% score, Responsiveness dimension with 100% score. Conclusion: the service of ...
Menstruation is the release of the endometrium with bleeding every month, except during pregnancy. Before or during menstruation, a woman may experience stiffness or abdominal cramps, mood fluctuations and other physical and psychological disorders, which is termed as premenstrual syndrome (PMS). The aim of this research is to observe and value the effect of dark chocolate on clinical symptoms of PMS. This research is an experimental prospective, using experimental design with one group pre and post test. Subjects were 30 women aged 18-22 years. Every day for 2 weeks before menstruation period, subjects took 20 gram of dark chocolate, then were asked to answer questionaire. The data measured is the score as well as individual PMS symptoms before and after eating dark chocolate, was analyzed using a nonparametric Wilcoxon test, followed by McNemar chi square with α=0.05. A highly significant decrease was found in anxiety symptoms, whereas statistically significant reduction was found in fatigue or feeling tired, cramps abdominal, bloating, diarrhea, headache, back pain, change in appetite, muscle or joint pain, and problems in concentration. But the symptom of acne complaint was increased from 73.3% to 76.7%. Consumption of dark chocolate reduces premenstrual syndrome scores on women aged 18-22 years. Keywords: dark chocolate, premenstrual syndrome
Karies gigi adalah masalah utama bagi kesehatan gigi dan rongga mulut di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah mikroorganisme, yaitu Streptococcus mutans. Oleh karena itu diperlukan agen antibakteri untuk mencegah perkembangannya. Belakangan ini beberapa bahan alam telah dikaji dan telah terbukti memiliki aktifitas antibakteri, diantaranya yaitu tanaman sereh (Cymbopogon citratus) dan sirih hijau (Piper betle L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri kedua tanaman tersebut. Pengukuran Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) menggunakan metode mikrodilusi. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun sereh (Cymbopogon citratus). Ekstrak daun sereh tidak dapat menghambat dan membunuh bakteri, sedangkan ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 250 ppm sampai konsentrasi 2000 ppm dapat menghambat bakteri., dengan nilai KBM pada konsentrasi 500 ppm. Daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik daripada daun sereh dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan Streptococcus mutans.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.