No abstract

No abstract

Tinjauan teoritis ini bertujuan untuk membangun solusi untuk menjadikan akad salam sebagai salah satu produk pembiayaan yang applicable, bankable, serta marketable untuk diterapkan di industri perbankan syariah. Hasil dari tinjauan teoritis ini menunjukan bahwa masalah tidak diterapkannya akad salam diperbankan syariah diantaranya adalah; (1) Kekhawatiran pihak bank atas kecurangan atau gagal panen petani; (2) Resiko yang melekat pada akad salam cukup besar; (3) Kurangnya sosialisasi mengenai akad salam terhadap petani. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya membangun solusi untuk menjadikan akad salam sebagai salah satu produk pembiayaan yang applicable, bankable, serta marketable untuk diterapkan di industri perbankan syariah. Dengan melakukan modifikasi yang diharapkan dapat mengeliminasi permasalahan yang melekat pada akad salam yaitu; (1) Mendirikan bank pertanian; (2) Memberikan sosialisasi dan edukasi kepada petani; (3) Sistem pembayaran akad salam dengan pilihan sistem tunai atau diangsur; (4) Besarnya piutang petani bukan sebagai dasar harga perolehan hasil panen Dengan beberapa solusi yang dibangun tersebut dalam memodifikasi akad salam, maka implikasi terhadap perlakuan akuntansi yaitu; Akuntansi untuk pembeli; Pengakuan piutang salam diakui pada saat modal dibayarkan kepada penjual, namun besarnya piutang bukan sebagai dasar besarnya harga beli pihak bank, tapi sebagai pembayaran uang muka. Harga perolehan ditentukan setelah diketahui hasil panen pihak petani.

The principle of accounting conservatism is still considered a controversial principle on the one hand accounting conservatism is considered as an obstacle that will affect the accounting conservatism as the dependent variable, then managerial ownership quality of financial statements, on the other hand accounting conservatism is useful to avoid managers' opportunistic behavior with regard to contracts used by financial statements as contract media. used in this research is, public ownership, debt governance, grow opportunities and capital intensity are used as factors that can influence conservatism as well as being an independent variable. The sample of this research is manufacturing companies listed on the Indonesian stock exchange (IDX). Samples are selected using the purposive sampling method. The number of companies taken as samples are 5 companies from 14 companies in 2014-2018. The results of research from research this is that from the five variables namely managerial ownership, public ownership, debt covenant, growth opportunities and capital intensity, there are three variables that have a significant influence on accounting conservatism.

No abstract