Packed Red cells (PRC) merupakan sediaan produk darah yang tercacat paling banyak digunakan pada transfusi darah. Indikasi penggunaan PRC adalah untuk menaikan kadar hemoglobin pada pasein. 1 unit PRC dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %. Peran vital pemberian PRC dalam menaikkan kadar hemoglobin tidak terlepas dari fakta bahwa PRC terus mengalami penurunan kualitas selama masa penyimpanan. Hal ini disebabkan sel-sel darah mengalami lisis, sehingga berpengaruh secara langsung pada morfologi sel, kadar hemoglobin, pH darah, dan kadar ion-ion darah. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan kadar Hemoglobin pada sediaan PRC selama masa simpan 20 hari menggunakan metode Rapid test. Sampel penelitian sejumlah 3 kantong darah PRC bergolongan darah O rhesus positif. Hasil pengamatan kadar Hemoglobin pada sampel PRC menunjukkan terjadi penurunan kadar PRC pada masa simpan 20 hari yang berkisar antara 7,8- 11,2%.
Blood transfusion is currently one of the most important health care treatments. Unfortunately, the prevalence of transfusion reactions caused by the use of blood products is still quite high although blood products have been tested in terms of infectious diseases using 4 parameters, namely hepatitis B, hepatitis C, HIV and syphilis. The results of the analysis of blood products produced by UTD (Blood Transfusion Unit) Surabaya showed bacterial contamination of blood products, starting from normal skin flora to pathogens. Bacterial contamination is also believed to be one of the causes of transfusion reactions. Therefore, it is necessary to make efforts to prevent bacterial contamination of blood products. One of the efforts is to find chemical compounds that have good antibacterial activity. In this study, the antibacterial activity of 2 ˈ -hydroxy-4 ˈ ,6 ˈ ,4-trimethoxychalcone and 4-methoxychalcone was tested against gram positive and gram negative bacteria. The test method was agar diffusion at various concentrations of chalcone, namely 0.625; 1.25; 2.5 and 5.0%. The results showed that both chalcones had good antibacterial activity against gram-positive and gram-negative bacteria.
Kalkon merupakan senyawa flavanoid rantai terbuka yang memiliki beragam aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamatori dan antikanker. Senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker yang sangat baik dan bersifat selektif, yaitu hanya aktif mematikan sel kanker namun tidak mematikan sel normal. Aktivitas senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon yang baik terhadap sel kanker diharapkan juga bekerja pada bakteri. Penggunaan alkohol sebagai desinfektan pada proses aftap memberi resiko lisis darah, sehingga diperlukan senyawa kimia yang efektif sebagai antibakteri namun minim resiko melisiskan darah. Aktivitas antibakteri senyawa kalkon diuji menggunakan metode difusi agar dengan sumuran, zona bening yang terbentuk disekitar sumuran menunjukan aktivitas senyawa kalkon dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini seluruh larutan kalkon dalam variasi konsentrasi 2; 4; 8; 10; dan 20 % tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri, sedangkan pada sumuran yang diisi padatan kristal kalkon menunjukkan zona bening sekitar 1 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon tidak memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.