Course review horay is one type of cooperative learning. This learning is a test of the understanding of students who use boxes that meet the questions and are numbered to answer them. Students who get the right sign at the earliest immediately shout horror or other yells. The purpose of this study was to study the effect of the course horay review model on the learning outcomes. This study was a pre-experimental with one group pretest-posttest design. The sample of this study was the students of Motorcycle Business (TBSM) which 28 students. The results of the parametric hypothesis test using the t test two correlated samples obtained the value of t count > t table (4,44 > 2,01). Because t count = 4.44 is greater than t table = 2.06, this means that H 0 is rejected and H 1 is accepted, which means that it relates to the learning model influencing the course review horay model on student learning outcomes.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kualitas pembelajaran praktikum berdasarkan persepsi dan kepentingan yang diberikan responden. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test, nilai Z adalah -2,666 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,008 yaitu apabila kurang dari batas kritis penelitian 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara persepsi dan kepentingan. Pemetaan dengan diagram kartesius untuk menggambarkan posisi faktor-faktor yang menjadi keinginan responden dan mencari prioritas penting untuk dilakukan perbaikan. Indikator mutu “respon yang cepat terhadap program yang baru”, menjadi prioritas utama perbaikan terdapat pada kuadaran A. Responden merasakan atribut tersebut sangat penting dan mempunyai harapan tinggi, tetapi responden belum merasakan kinerja yang maksimal. Pada usulan prioritas perbaikan, akan berimplikasi manajerialnya secara keseluruhan pada kuadran A, dan B sehingga tidak terjadi penilaian secara subjektif, yang keterkaitan antara hasil penelitian sesuai analisis kesenjangan, kesesuaian, dan uji beda secara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar pada mata pelajaran mesin frais. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental dengan bentuk posttest-only control design. Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling yaitu sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi dipilih sebagai anggota sampel. Jumlah sampel adalah 58 orang yang terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan 26 siswa kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rerata hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Uji statistik menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 3,6 > 2,003, dengan demikian H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran sistem bahan bakar bensin konvensional dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya Dasar Pada Kelas XI TKRO SMK Negeri 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriktip dengan pendekatan kuantitatif bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes berupa soal pilihan ganda.Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pembelajaran produktif menggunakan model tutor sebaya (peer teaching) pada materi sistem bahan bakar bensin konvensional, dapat disimpulkan bahwa Ketuntasan belajar siswa pada materi sistem bahan bakar dengan model pembelajaran tutor sebaya memperoleh hasil Ketuntasan individu Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara individu diperoleh 36 siswaatau90% siswa yang tuntas, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang siswa atau 10%.Secara klasikal pembelajaran dengan model tutor sebaya (peer teaching) pada kegiatan pembelajaran produktif dikatakan tuntas karena diperoleh 90% siswa tuntas.Tujuan pembelajaran khusus (TPK) kognitif yang tuntas sebanyak 25 TPK atau (62,5%), dan yang tidak tuntas sebanyak 15 TPK atau (37,5%). Respon siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model tutor sebaya, menyatakan terhadap materi pembelajaran yang disampaikan: 75% dan siswa yang tidak menjawab bermanfaat 25%.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran explicit instruction pada materi Pengelasan Pelat siswa kelas XI Teknik Pengelasan, SMK Negeri 1 Banama Tingang. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Teknik Pengelasan, SMK Negeri 1 Banama Tingang berjumlah 16 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes yang terdiri dari pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh 88% siswa dengan kriteria baik. Model pembelajaran explicit instruction terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil posttest, 16 siswa memenuhi nilai minimum 70, dengan rerata nilai posttest adalah 78,5. Dibandingkan dengan hasil pretest, hanya 43% (7 siswa) dari 16 siswa yang memenuhi nilai minimum, dengan rerata nilai 59,1.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.