Maternal Mortality Rate in Indonesia in 2012 that there were 359. In 2007 the Minister of Health planned a delivery planning and complication prevention program (P4K) as an effort to accelerate the decline in MMR in Indonesia. Health workers have a role in carrying out labor preparation and preparation for pregnant women. This program is one of the effective strategies to reduce the number of maternal deaths, besides childbirth assisted by trained midwives also plays a role in reducing maternal morbidity and mortality. Program Implementation Planning Childbirth Complications and Prevention (P4K) on Reducing Maternal Mortality Rate (MMR) Methods phenomenological design, using descriptive data involving informants. The collection of data with verification, data presentation and verification. Results In this study Generally P4K implementation is good enough. Services and cooperation of midwives, as well as the role of all the informant was quite good, facilities are adequate, but there are some activities that still has not been implemented because some of the barriers that exist so that the implementation is not optimal. Conclusions Implementation P4K program is likely to have contributed in helping pregnant women prepare for childbirth, and to reduce maternal mortality (MMR) should be reconsidered from various aspects
Labor is a normal process characterized by uterine contractions that cause significant cervical dilatation accompanied by expulsion of the fetus and placenta from the woman's body. The progress of labor in the first stage is the most tiring, strenuous, and most mothers begin to feel pain or pain, in this phase most mothers feel severe pain because uterine activities begin to be more active. The active phase of the first stage of labor involves a lot of energy, so the nutritional needs of the first stage need special attention from the labor manager. One of the fruits that contain considerable energy is the date palm which contains fructose and glucose, all of which are energy sources that are easily absorbed by the body. Dates contain lots of carbohydrates, affect the progress and spontaneity of labor and reduce postpartum hemorrhage. Dates contain saturated and unsaturated fatty acids such as oleic, linoleic, and linolenic acids. Fatty acids in addition to providing and ordering energy, contribute to the delivery of prostaglandins. Therefore, dates can help in saving energy and strengthening the uterine muscles.
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam kesehatan bayi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pola penyakit penyebab kematian neonatal adalah infeksi (32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-lain (5%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu primigravida terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir di Puskesmas Gerung Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan metode pengambilan sampel accidental sampling, dengan besar sampel sebanyak 84 orang. Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas ibu berumur antara 21-29 tahun yaitu sebanyak 67 orang (79,8%), pendidikan ibu terbanyak SMA yaitu sebanyak 34 orang (40,5%), pekerjaan ibu terbanyak sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 51 orang (60,7%). Berdasarkan pengetahuan ibu primigravida mayoritas berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 37 orang (44,0%). Berdasarkan sikap, sebagian besar ibu primigravida bersikap positif terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu sebanyak 81 orang (96,4%). Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang baik antar tim petugas kesehatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
Pelayanan antenatal adalah prosedur yang secara rutin dilakukan oleh petugas kesehatan dalam membina hubungan yang baik didalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk deteksi dini, pengawasan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Salah satu faktor yang kurang dimanfaatkan dalam pelayanan antenatal care antara lain rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil. Kepatuhan dalam kunjungan ANC bertujuan untuk memantau keadaan ibu dan janin, untuk mendeteksi masalah secara dini dan memberikan tindakan atau intervensi yang tepat, dan mengetahui jika ada komplikasi pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini komplikasi pada ibu hamil. Metode yang digunakan yaitu studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi (research gate, pubmed, google cendekia) digunakan untuk mencari hasil publikasi dengan pembatasan pada desain penelitian cross sectional. Berdasarkan 6 artikel yang dianalisis menunjukan bahwa ada hubungan kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini kehamilan pada ibu hamil. Semakin tinggi tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care maka semakin baik perilaku ibu hamil dalam mendeteksi dini komplikasi Ibu hamil yang patuh melakukan kunjungan Antenatal care mempunyai sikap yang positif terhadap deteksi dini komplikasi kehamilan maka ibu akan lebih peka terhadap cara atau berperilaku dalam mencegah,karena infeksi menular.
WHO menyebutkan salah satu penyebab perdarahan setelah melahirkan ialah retensio placenta. Retensio plasenta merupakan komplikasi persalinan di negara berkembang sebesar 2-3% pada persalinan pervaginam. Faktor predisposisi lain yang turut memengaruhi terjadinya retensio plasenta adalah umur, paritas, uterus terlalu besar, jarak kehamilan yang pendek, dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorumur dan paritas dengan kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi seluruh ibu bersalin dengan kejadian retensio plasenta sebanyak 37 orang berdasarkan catatan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dari bulan Oktober tahun 2019 sampai dengan Januari tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan total population. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara usia ibu dengan kejadian retensio placenta (p value 0,458) meskipun secara teoritis mengatkan bahwa kejadian retensio placenta berkaitan dengan usia ibu. Untuk variabel paritas, hasil uji bivariat antara variabel paritas dengan kejadian retensio plasenta diperoleh p value 0,458 yang memiliki arti bahwa secara statistik tidak ditemukannya hubungan antara kedua variabel tersebut. Kesimpulan dari penilitian ini adalah karaktristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: dari 37 orang responden mayoritas berumur antara 20 sampai 35 tahun dan mayoritas tidak paritas kurang dari 3 kali. Tidak ada hubungan faktor usia dan paritas terhadap kejadian retensio plasenta dengan p value = 0,458. Dari penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk selalu memberikan edukasi dalam mencegah terjadinya retensio plasenta terutama pada pasien yang beresiko.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.