Intisari -Aplikasi Google meet dan Google form sedang banyak dipelajari dan di pakai oleh oleh banyak guru dan pelajar pada masa pandemi sekarang. Pada saat ini semua Negara-negara di dunia sedang mengalami krisis bersama dengan masuknya virus Corona/Covit'19 yang sudah banyak menelan korban meninggal bahkan masih banyak yang di rawat dengan penanganan khusus di rumah sakit. Seluruh dunia sedang berjuang untuk memberantas virus yang sedang berkembang saat ini. Dengan adanya virus ini, sehingga Negara-negara di seluruh dunia menerapkan untuk tinggal di rumah guna menghindarkan kerumunan agar bisa menekan virus ini untuk tidak berkembang. Banyak Negara yang me-Lock Down tempat nya agar bisa menekan berkembangnya virus ini. Indonesia salah satu Negara yang juga menerapkan Lock Down tapi dengan istilah lain yaitu PSBB artinya Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dimana Pemerintah menganjurkan seluruh kegaiatan di lakukan di rumah, salah satu nya di bidang Pedidikan yaitu Sekolah, dimana murid hanya bisa menerima pembelajaran dari rumah dan guru juga dari rumah. Di sinilah di butuhkan pemamfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Saat ini seluruh guru guru di sekolah harus bisa memfaatkan teknologi inormasi dan komunikasi yang sedang maju untuk mengajar nara didiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sejauhmana guru guru di sekolah dalam menggunakan atau memamfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang dengan menggunakan internet dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, penelitian yang berfokus pada pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

XYZ University is a college that annually accepts large numbers of students and has tens of thousands of students. This organizations have an obligation to maintain information and maintain the existence of information against various risks of accidents, whether intentional or unintentional. With the possibility of a risk in the form of a disaster which is a threatening and disruptive event, a disaster can cause loss of organizational data so that risk management is needed that can control it. The progress of information technology development has made technology a means to assist disaster recovery plans in tertiary institutions. The Disaster Recovery Plan is a strategic step to restore the system due to the impact of disasters, both natural and non-natural disasters. Disaster Recovery Plan (DRP) is a set of documents that defines every activity, action, and procedure that must be carried out related to disaster recovery, continuing delayed business processes in a short time and can save existing assets. The research was conducted using the ISO / IEC 24763: 2008 standard. The results obtained are in the form of Risk Recapitulation Based on Literature, then the severity and detection levels are obtained through FMEA analysis which is assessed at levels 1-10, and with business impact analysis the RTO and RPO results are obtained.

Perpustakaan Sekolah harus mampu memahami konsep-konsep Knowledge Management dan membuat analisis SWOT. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan implementasi knowledge management dan analisis SWOT di Perpustakaan Sekolah. Metode yang digunakan dengan pengumpulan data dengan cara pengamatan / observasi dan menggunakan sumber internet, bahan matapelajaran dan karya tulis. Hasil penulisan ini menemukan bahwa untuk tercapainya implementasi knowledge management dan analisis SWOT, maka (1) Perpustakaan Sekolah diharapkan: (a) Memahami konsep Knowledge Management (penciptaan, perekaman dan organisasi, penyebaran, akses dan pengunaan, dan dilanjutkan dengan penciptaan kembali pengetahuan, dan seterusnya), (b) Menjadi mitra bagi pengguna, (c) Melayani individu atau kelompok sebagai anggota jaringan, (d) Menyediakan fasilitas Knowledge Management.