This research was motivated by the still limited learning of mathematics as a means of supporting learning in the 2013 Curriculum. The purpose of this study was to produce some products in the form of learning devices (syllabus, RPP and LKPD) on the material for the flat side building of VIII Middle School with discovery learning models that meet valid, practical, and effective criteria for improving students mathematical critical thinking skills. Learning tools are developed using the 4-D model, which are define, design, develop and assess. The research instrument used was an instrument of validity in the form of a validation sheet to assess the feasibility of the syllabus, RPP and LKPD as well as a practical instrument in the form of a teacher observation sheet activity in applying the discovery learning model and student questionnaire responses to assess the practicality of LKPD. The results of the validation of the experts stated that the product developed reached a valid category with an average rating of 76.67% for syllabus, 76.67% for RPP and 88.04% for LKPD. Learning devices are considered very practical in small group trials with an average response of 96.44% students and large group trials from the observation sheet of teacher activity 93.71% and the average response of students 87.77%. The learning tools have been proved to improve students mathematical critical thinking skills in terms of an average N-gain of 0.53 in the medium category.
Artikel ini bertujuan untuk mengemukakan hasil analisis kebutuhan bahan ajar fungsi trigonometri berbasis TI. Data dalam artikel ini dikumpulkan melalui penyebaran angket melalui bantuan google form yang diisi oleh tiga orang guru matematika dan 20 orang siswa kelas X SMA IT Al-bayyinah semester genap tahun ajaran 2017/2018, lalu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Objek kajian dalam artikel ini mencakup: 1) kesesuain KI dan KD, 2) bahan ajar yang digunakan guru, dan 3) kebutuhan guru dan siswa terkait bahan ajar berbasis TI. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Semua materi pada bahan ajar sudah sesuai dengan KI dan KD 3.11; 2) Guru dan siswa menggunakan bahan lain selain buku dari sekolah untuk membantu dalam memahami suatu materi; dan 3) Guru dan siswa membutuhkan bahan ajar berbasis IT yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep fungsi trigonometri, karena sejalan dengan perkembangan informasi dan teknologi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bahan ajar berbasis IT diperlukan.
This article is based on the low ability of mathematical literacy and learning independence of learners. This article aims to describe the role of the PBL model of mathematical literacy and learning independence. The type of research used in this article is quantitative descriptive research conducted on students of class VIII MTs Darul Wasi'ah Simalinyang through interviews with learners and teachers, observation, and literature review analyzed descriptively.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar peserta didik yang masih rendah dalam menyelesaikan masalah matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik SMK pada materi program linear dua variabel. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yang dilakukan pada kelas X Farmasi Klinis dan Komunitas dengan 31 orang peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kemandirian belajar dan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis korelasi product moment untuk mengukur hubungan antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 0,764 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Jika kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik tinggi, maka kemampuan pemecahan masalah peserta didik baik, namun jika kemandirian belajar peserta didik rendah, maka kemampuan pemecahan masalahnya kurang baik
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan instrument soal HOTS yang valid untuk dapat mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model tessmer dengan tahapan analisis, perancangan, pengembangan, formatively evaluate, Summatevely Evaluate. Instrumen yang digunakan adalah angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan software anates. Hasil dari penelitian ini adalah instrumen soal yang valid dari aspek materi dengan nilai 3,1, konstruksi dengan nilai 3,3 dan bahasa dengan nilai 3,3.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.