BACKGROUND: Decreased Natrium iodide symporter (NIS) expression levels or diminished NIS targeting thyroid cancer cells’ plasma membrane leads to radioiodine-refractory disease. AIM: The aim of this study was to analyze the NIS expression in thyroid tumors. MATERIALS AND METHODS: The samples were thyroid tissues of patients who underwent surgery for a thyroid tumor. The tissues were processed for NIS protein expressions by immunohistochemistry (IHC) and Western blot (WB). Graves’ disease samples were used as positive controls. The samples were incubated without the primary antibody, and they were used as negative controls for IHC examination. Na+/K+ ATPase was a plasma membrane protein marker in the WB procedure. RESULTS: Twenty-nine samples were assessed for NIS protein. All of them showed the expression in the cytoplasm with intensity 1+ to 3+ with Allred score 3-8. Fourteen out of 29 cases (48.2%) showed NIS cytoplasm staining intensity ≥2+ consist of 10 papillary thyroid cancer (PTC), three follicular thyroid cancer, and one adenoma. Membrane staining was found in 2 samples of PTC (6.9%). Six samples (adenoma 1 sample, PTC 5 samples) showed NIS expression at membrane very weak (1+); they were considered as negative. NIS protein has several bands of ~ 80 kDa, ~ 62 kDa, and ~ 49 kDa. CONCLUSION: NIS expression in thyroid cancer mostly expresses in the cytoplasm instead of the membrane. NIS will play a functional role in the membrane to bring iodine across the membrane against the concentration. It can be the main reason for the lack of response of radioiodine in some differentiated thyroid cancers.
Kanker kepala dan leher berada diurutan ke tujuh dari seluruh kanker yang paling sering ditemukan di dunia. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) berasal dari berbagai subsite di daerah kepala dan leher serta merupakan kanker terbanyak yang ditemukan pada daerah kepala dan leher. Tujuan: Mengetahui profil klinikopatologi KSS kepala dan leher berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, lokasi tumor, stadium, derajat diferensiasi dan Invasi Perineural (IPN).Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif terhadap 133 kasus KSS kepala dan leher di RSUP Dr M Djamil Padang periode 2016 sampai 2018. Sampel diperoleh dari blok parafin yang berasal dari jaringan hasil biopsi kemudian dilakukan reevaluasi terhadap derajat histopatologi dan IPN berdasarkan klasifikasi The World Health Organization (WHO). Hasil: Kasus KSS kepala dan leher pada penelitian ditemukan pada usia 51-60 tahun (30%), dengan lokasi hipofaring dan laring (50,4%), laki-laki (71,4%), stadium IV (64%), sebagian besar dengan KSS berdiferensiasi baik (42,8%) dan IPN hanya ditemukan sebanyak 10,5% kasus. Simpulan: Profil klinikopatologi KSS kepala dan leher di RSUP Dr. M. Djamil Padang sebagian besar didapatkan pada usia dekade ke-5, lokasi di hipofaring dan laring, laki-laki, sebagian besar pada stadium lanjut, derajat histopatologi baik dan sebagian kecil mengandung IPN. Invasi perineural ditemukan terbanyak pada stadium lanjut, derajat diferensiasi sedang dan lokasi terbanyak pada lokasi hipofaring dan laring.Kata kunci: karsinoma sel skuamosa, kepala dan leher, klinikopatologi
AbstrakAdenokarsinoma prostat merupakan keganasan kedua terbanyak pada laki-laki dan menjadi penyebab kematian kelima akibat keganasan pada laki-laki di dunia. Tujuan: Mengetahui profil histopatologik adenokarsinoma prostat berdasarkan kelompok usia, grade-group, derajat histopatologik dan invasi perineural. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif terhadap 106 kasus adenokarsinoma prostat di lima laboratorium Patologi Anatomi di Sumatera Barat periode Januari 2015 sampai Desember 2017. Sampel diperoleh dari blok parafin jaringan hasil operasi Transuretral Resection of Prostat (TURP) dan prostatektomi, kemudian dilakukan reevaluasi terhadap derajat histopatologik dan invasi perineura berdasarkan ISUP 2014/WHO 2016. Hasil: Kasus adenokarsinoma prostat paling banyak ditemukan pada kelompok usia 70-80 tahun. Grade-group tersering adalah grade group 5 (51,89%) dan semua grade-group paling banyak pada kelompok umur 71-80 tahun, derajat histopatologis terbanyak yaitu poorly differentiated (66,04%), invasi perineural ditemukan pada 31 kasus (29,24%) dan paling banyak ditemukan pada grade group 5. Simpulan: adenokarsinoma prostat paling banyak ditemukan pada usia tua dengan grade-group yang tinggi dan derajat histopatologik yang buruk. Invasi perineural hanya ditemukan pada sepertiga kasus namun invasi perineural positif paling banyak ditemukan grade group 5.
Infection is the most common disease in Indonesia. Infection diseases are caused by microorganisms such as the Staphylococcus aureus. While in fact, many plants can be used as traditional medicine, one of those is the leaves of belimbing wuluh tree (Averrhoa bilimbi L.) This study aims to determine the inhibitory power of leaves of Cucumber tree (Averrhoa bilimbi L.) on growth of Staphylococcus aureus in vitro. This study used an experimental method. The technique used to measure antibiotic activity is the method of disk diffusion and continued by Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney test. Leaves of belimbing wuluh tree (Averrhoa bilimbi L.) at concentrations of 40%, 60%, 80%, 100%, amoksisilin, and aquabidest resulted in average diameter of clear zone. leaves of belimbing wuluh tree (Averrhoa bilimbi L.) have an inhibitory power against Staphylococcus aureus.
Karsinoma mammae merupakan salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di seluruh dunia. Karsinoma ini memiliki prognosis, respon pengobatan serta perilaku klinis yang berbeda yang disebabkan oleh karakteristik molekuler yang berbeda. Berbagai faktor prognostik telah menjadi dasar dalam pemberian terapi adjuvan (dan kelangsungan hidup). Salah satu molekul yang memiliki peran sebagai faktor prognostik adalah survivin. Tujuan penelitian adalah menentukan hubungan ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif. Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel adalah 40 kasus dari sediaan blok parafin karsinoma mammae invasif yang didiagnosis histopatologi di Sentra Diagnostik Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatera Barat periode Januari 2014-Desember 2017 serta reevaluasi subtipe molekuler yang telah diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia ER, PR, Her-2 dan Ki-67. Ekspresi survivin dinilai secara imunohistokimia ditandai dengan warna coklat pada inti dan sitoplasma sel tumor. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-square. Ekspresi survivin positif ditemukan pada 27 kasus dengan 9 sampel (33,3%) subtipe luminal, 8 sampel (29,6%) subtipe Her-2, dan 10 sampel (37%) subtipe Triple-negative. Karsinoma mammae invasif paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50-59 tahun serta subtipe molekuler terbanyak adalah subtipe Triple-negative. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif (p=0,770).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.