The number of people suffering from HIV/AIDS increases from year to year in Padang City. The two main causes are free sex and drug use. One of the most frequent subpopulations of free sex and drug use is a day-pay worker in Teluk Bayur Seaport. They have their own lingual behaviors, patterns, and symbols for the sexual transaction and drug use. These are the aspects discussed in this paper. A qualitative study with a trans-sectional non-experimental design was applied. Data were collected through interviews, existing documents, and social networks. A thematic content analysis is used to analyze. The results proved the opportunity to commit free sex and drug use in Teluk Bayur Seaport is in the waiting period of the ship arrival. The most frequently used locations are on boats, on trucks, and wild lodges around the seaport. Types of drugs with the use of hypodermic needles are thought of to be potentially high in HIV infection. Research has also proven that day-pay workers at Teluk Bayur Seaport use lingual symbols and numeric symbols in sexual transactions and drug use.
SDN 10 Timpeh merupakan salah satu sekolah yang berada di daerah 3T yang terletak di Sungai Bulian Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya dengan jarak tempuh 197 km dari Kota Padang. SDN 10 Timpeh telah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) namun tidak aktif dan ruangannya di alih fungsikan sebagai gudang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali fungsi UKS di SDN 10 Timpeh. Metode pendekatan yang dilakukan pertama melalui kegiatan pelatihan kepada 10 orang siswa yang dipilih menjadi kader dokter kecil dari kelas 3,4, dan 5. Metode kedua dilakukan dengan ceramah, diskusi tentang Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) kepada seluruh siswa. Pemantapan teori juga diiringi dengan stimulasi ranah afektif dan psikomotorik siswa melalui pelaksanaan praktiknya yakni mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memberikan siswa buah dan susu, serta praktik pelaksanaan penanganan siswa yang mengalami kecelakaan di Sekolah oleh kader Dokter kecil yang sebelumnya dipilih. Evaluasi program ini dilakukan melalui pre-test dan post-test. Setelah dilakukan pelatihan dan pembinaan, terdapat peningkatan signifikan pengetahuan siswa mengenai materi dokter kecil sebesar 10 poin dan hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada pengaruh peningkatan pengetahuan siswa (p=0,025). Siswa SDN 10 Timpeh antusias dengan kegiatan ini dan hasil advokasi kepada pengelola diperkuat dengan dikeluarkan surat keputusan Kepala sekolah tentang pengelolaan UKS dan menunjuk guru pembimbing UKS serta penjelasan uraian tugasnya. Diharapkan kepada pihak Puskesmas, sekolah, dan pembina UKS untuk tetap menjalankan kegiatan UKS ini secara terjadwal dan evaluasi secara berkala.
Indonesia is one of the countries with the highest disaster risk. Disaster could affect all aspects of human life including reproductive health. The study aims to evaluate reproductive health programs during disasters. The study was conducted with a qualitative study regarding the system approach. There were 19 informants from health centers, disaster management agencies, and social institutions in the South of West Sumatra Province. Data was collected through in-depth interviews, focus group discussions, and document reviews. Data analysis used content analysis. In the input component, there has been no policy for reproductive health, double responsibility on human resources, and the budget from disaster management for existing facilities. In the process component, a plan for the reproductive health programs does not exist yet and no specific team of health reproductive. The implementation of reproductive health services was data collection, assessment of needs, reproductive health care, and monitoring will be done after a disaster. In the output component, the coverage of indicators for women of childbearing age has been well-served, but not for young women. Management of reproductive health programs is not optimal yet. It is recommended to improve the management of reproductive health programs before, during, and after disasters.
ABSTRAKMenurut WHO yang menyatakan di dalam Guideline 20 November 2020 berjudul Therapeutics and COVID-19 membagi keparahan penyakit menjadi yaitu tidak parah, parah, dan kritis. Terdapat berbagai faktor risiko berupa karakteristik dan komorbid dari penyakit. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan merokok dan penyakit penyerta dengan keparahan COVID-19 menggunakan systematic review dan meta analisis Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor risiko merokok tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan COVID-19 dengan p-value 0,12 (OR 1,44 95% CI 0,91-2,28). Komorbid diabetes mellitus memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan dengan p-value 0,00001 (OR 3,21 95% CI 2,23-4,63). Hipertensi memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan dengan p-value 0,0001 (OR 2.80 95% CI 1.29-6,09). Kardiovaskular memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan dengan p-value 0,00001 dan 0,005 (OR 2,46 95% CI 1,16-5,25). PPOK tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan dengan p-value 0,07 (OR 1,91 95% CI 0,94-3,85). Faktor risiko merokok dan PPOK tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan. Komorbid diabetes mellitus, hipertensi, kardiovaskular memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan COVID-19. Kata kunci: COVID-19, Keaparahan, Komorbid, Faktor Risiko
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Remaja sebagai kelompok umur yang aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi merupakan kelompok yang sedang mencari identitas diri, mencoba hal-hal yang baru sehingga mudah dipengaruhi oleh teman sebaya dan orang lain di lingkungan sekitarnya. Salah satu permasalahan pada remaja adalah penyalahgunaan Napza. Tujuan masyarakat ini adalah mencegah terjadinya penyalahgunaan Napza melalui edukasi dan penyebaran informasi kepada remaja dan kaderisasi remaja menjadi agen perubahan di lingkungannya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas pada tanggal 19 Agustus 2021 di Posyandu Anggun Nan Tongga, Kelurahan Kampung Jawa I Kota Pariaman yang merupakan posyandu remaja yang diinisiasi oleh masyarakat serta didukung oleh pemerintahan setempat dengan menghadirkan 20 orang remaja, kader, serta petugas puskesmas. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan interaktif kemudian dilanjutkan dengan pembinaan serta evaluasi kegiatan. Dapat disimpulkan bahwa peserta membutuhkan bimbingan terarah dan dukungan dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar agar tidak terhanyut dalam pola pikirnya sendiri dan tidak terjerumus pada sikap dan perilaku yang tidak benar sehingga mempengaruhi derajat kesehatannya. Posyandu remaja merupakan salah satu wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada remaja dan upaya preventif serta promotif bidang kesehatan. Kegiatan masyarakat ini disambut baik oleh para peserta dan pemerintah setempat dan diharapkan kegiatan pendampingan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.