Pengeringan kakao secara tradisional biasanya melalui penjemuran di bawah sinar matahari beralaskan lantai, tikar dan jalan aspal. Alat pengering dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun, alat pengering biji kakao sekarang ini masih banyak yang memanfaatkan kayu bakar atau bahan bakar minyak yang meninggalkan residu. Metode algoritma logika fuzzy mamdani digunakan untuk menstabilkan suhu pengeringan sesuai dengan besarnya suhu yang dikehendaki dengan setpoint suhu 55 °C. Proses dilakukan dengan cara mengatur sudut pemicuan dengan output pemanas (heater) dan kipas (fan/blower). Alat ini juga dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembaban DHT22 untuk membaca suhu dan kelembaban yang ada di dalam ruang pengering.Penerapan fuzzy logic controller saat suhu setpoint 55°C didapatkan kurva respon suhu yang yang memiliki delay time = 4,8 menit, rise time = 27,6 menit, maximum overshoot = 10,18 %, dan peak time = 27,8 menit dengan suhu 55,1 °C. Dengan menguji biji kakao melalui setpoint suhu 55°C didapatkan waktu proses pengeringan selama 11 jam dengan kapasitas berat 2,5 kg. pengujian biji kakao basah dengan kapasitas 2,5 kg membutuhkan waktu selama 11 jam untuk mendapatkan biji kakao seberat 1,07 kg dengan hasil kadar air akhir 7,5%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.