Musi Rawas Regency is a potential land with its biodiversity as the main factor in the development of food crop sector. The diversity of the land includes irrigation, lebak, rainfed and dry land. Well-planned and well-developed sustainable food crop programs have a positive impact on joint policy and commitment in appointing Musi Rawas Regency as a "food barn". Therefore, a system is needed to facilitate the government of Musi Rawas Regency to determine what kind of food crops are suitable to be cultivated each region. This research aims to develop a Decision Support System as an alternative in the selection of existing food crops in Musi Rawas Regency by using Multi Factor Evaluation Process Method. This method gives subjective consideration of factors that are considered important. In this research, several factors were taking into consideration, such as the characteristics of land, environment, rain-fed and nursery. The result of this research is a ranking that will be used as a reference by the decision makers in selecting the suitable food crops. Keywords: Decision Support System, Crops, Multi Factor Evaluation Process Method AbstrakKabupaten Musi Rawas memiliki potensi lahan yang luas dengan keanekaragaman hayati yang merupakan modal utama dalam pengembangan sektor tanaman pangan. Keanekaragaman lahan tersebut meliputi lahan irigasi, lebak, tadah hujan dan lahan kering. Program tanaman pangan yang terencana dengan baik dan berkelanjutan berdampak positif terhadap kebijakan dan komitmen bersama dalam mengangkat Kabupaten Musi Rawas sebagai "lumbung pangan". Oleh karena itu, dibutuhkan sistem untuk memudahkan pemerintah Kabupaten Musi Rawas dalam menentukan pilihan tanaman pangan yang cocok untuk dibudidayakan di setiap daerah. Dalam penelitian ini dikembangkan Sistem Pendukung Keputusan sebagai alternatif dalam pemilihan tanaman pangan yang ada di Kabupaten Musi Rawas dengan menggunakan metode Multi Factor Evaluation Process. Metode ini memberikan pertimbangan yang subyektif terhadap faktor yang dianggap penting. Dalam penelitian ini, faktor yang menjadi pertimbangan adalah karakteristik lahan, lingkungan, tadah hujan dan pembibitan. Hasil dari penelitian ini berupa perangkingan yang nantinya akan menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan terkait pemilihan tanaman pangan yang cocok di Kabupaten Musi Rawas.
Tidak stabilnya kelulusan mahasiswa program studi Sistem Informasi pada STMIK Bina Nusantara JayaLubuklinggau menjadi tugas yang berat bagi Program Studi. Bertambahnya mahasiswa tiap tahunnya menyebabkan penumpukan data mahasiswa. Prediksi ketepatan kelulusan mahasiswa dirancang untuk mendukung prodi untuk membimbing mahasiswa agar kelulusan tepat waktu. Dengan mengetahui prediksi status kelulusan mahasiswa berjalannya perkuliahan, maka dari itu prodi di bantu pembimbing akademik dapat memberi perhatian khusus terhadap mahasiswa yang di prediksi tidak lulus tepat waktu (terlambat) sehingga mahasiswa tersebut dapat memperbaiki indeks prestasinya tiap semester agar dapat lulus tepat waktu. Dalam penelitian ini untuk memprediksi kelulusan mahasiswa menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor. K-Nearest Neighbor merupakan metode klasifikasi, dimana kelas yang paling banyak muncul (mayoritas) yang akan menjadi kelas hasil klasifikasi. Penelitian ini mengambil sample data mahasiswa semester V STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau, menggunakan 9 data training dan 1 data testing. Dengan menggunakan k=5 yang diterapkan menggunakan metode K-Nearest Neighbor untuk prediksi kelulusan mahasiswa.
AbstrakIndihome merupakan salah satu produk dari PT.Telkom Indonesia yang berdedikasi untuk layanan akses internet bagi rumah tangga serta bisnis skala kecil dan menengah Pada PT. Telkom wilayah Lubuklinggau. PT.Telkom dalam menetapkan karyawan yang mendapakan bonus hanya menghitung dari banyaknya target pencapaian salesman tersebut, yang mana peneliti anggap kriteria tersebut kurang efisien dalam pengambilan keputusan. Untuk mendukung efisiensi dalam menentukan kriteria, peneliti melakukan quisioner dalam menentukan kriteria yang akan di gunakan dalam pengambilan keputusan . Hasil dari kuisioner dengan melakukan uji validitas didapatkan 4 kriteria yang valid yaitu, Absensi, Pencapaian Target, Kerja Sama Tim dan Perilaku. Sistem pendukung keputusan untuk pemberian bonus adalah sebuah alternatif untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses pemberian bonus untuk salesman tiap periodenya. Untuk membantu pengambilan keputusan dalam proses pemberian bonus maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk perangkingan seleksi, salah satu metode yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan adalah metode VIKOR. Hasil yang didapatkan menggunakan metode Vikor ini adalah berupa perangkingan, Perangkingan pertama didapatkan oleh salesman bernama Sugiono dengan hasil Qi = 0 Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Seleksi, Bonus, Vikor AbstractIndihome is one of the products from PT Telkom Indonesia that is dedicated to internet access services for households and small and medium scale businesses at PT. Telkom Lubuklinggau region. PT.Telkom in determining employees who get bonuses only counts from the number of achievement targets of the salaesman, which researchers consider these criteria to be less efficient in decision making. To support efficiency in determining criteria, researchers conduct a questionnaire in determining the criteria that will be used in decision making. The results of the questionnaire by testing the validity obtained 4 valid criteria, namely, Attendance, Achievement of Targets, Teamwork and Behavior. Decision support system for giving bonuses is an alternative to assist decision making in the process of giving bonuses to salesmen each period. To help make decisions in the bonus process, a decision support system is needed for ranking selection, one of the methods used for decision support systems is the VIKOR method. The results obtained using this Vikor method are in the form of ranking, the first ranking obtained by salaesman named Sugiono with the result Qi = 0.
Rumah tidak layak huni murapakan kondisi yang tidak ideal dimana bangunan tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk dihuni. Kenyataannya rumah tidak layak huni sangat berhubungan dengan pemukiaman kumuh karena pada dasarnya didaerah permukiman kumuh tergambar kemiskinan masyarakat. Program Rehabilitasi atau bedah rumah tidak layak huni merupakan program yang diterapkan Pemerintah Kota Lubuklinggau untuk upaya meningkatkan rumah warga yang tidak layak huni yang ada di Kota Lubuklinggau menjadi layak huni. Permasalahan yang sering terjadi adalah proses penyeleksiaan masih bersifat subjektif, yang mana penyeleksian dilakukan dengan presepsi dari masing-masing anggota Dinas Sosial, belum juga mengingat banyaknya calon penerima yang akan menerima bantuan rehabilitasi rumah yang akan diseleksi dalam daerah tersebut, sehingga penyeleksi sangat merasa kesulitan dalam mengadakan penyeleksian bantuan ini. Dari permasalahan tersebut Sistem Pendukung Keputusan merupakan alternatif untuk membantu Pemerintah Kota dalam penyeleksian penerimaan bantuan bedah rumah tidak layak huni. Dari data kandidat penerima bantuan beda rumah tidak layak huni yang sudah di kumpulkan oleh Dinas Sosial ini akan di seleksi ulang di tambah kriteria-kriteria yang menjadi pendukung. Kriteria-kriteria seperti penghasilan,dinding rumah, lantai, jenis rumah, luas bangunan dan atap rumah ini digunakan untuk mendukung penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan penggabungan metode MEC dan AHP. Metode MEC digunakan untuk menentukan kriteria yang berpengaruh seperti penghasilan, dinding rumah, lantai, jenis rumah, luas bangunan dan atap rumah. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot masing-masing kriteria.
Program beras miskin (Raskin) merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Penyaluran dan Pelaksanaan RASKIN bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga terutama rumah tangga miskin. Kelurahan Dempo Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau, mendapatkan kewajiban dan bertugas untuk menyalurkan beras rumah tangga miskin (Raskin) kepada masyarakat. Dengan melakukan observasi langsung, dalam upaya penyaluran raskin di Kelurahan Dempo mengalami beberapa kendala, seperti seleksi penerimaan bantuan raskin dilakukan dengan cara langsung memberi bantuan raskin kepada RTS ( Rumah Tanggan Sasaran) yang mana penulis anggap kurang tepat. Selain itu juga dalam penentuan kriteria yang masih di lihat dari beberapa aspek yang peneliti anggap masih kurang tepat sasaran. Dengan mengkaji ulang dalam penentuan kriteria penerimaan kelayakan raskin Setelah di dapatkan kriteria empat kriteria yang valid, dan dengan menggunakan 20 kepala keluarga sebagai simulasi penulis melakukan analisa sistem pendukung keputusan menggunakan metode Multi Attirbute Unility Theory (MAUT). Dari hasil perhitungan nilai evaluasi, sepuluh kepala keluarga dengan nilai tertinggi adalah yang berhak menerima bantuan raskin
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.