Abstrak; Cerita rakyat merupakan suatu bentuk karya sastra lisan dan suatu kebudayaan kolektif yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi satu ke generasi penerusnya. Cerita rakyat tersebut digunakan sebagai penanda atau ciri-ciri dalam setiap daerah. Didalam cerita rakyat terdapat sebuah pesan moral yang bisa diambil dan dijadikan pedoman untuk kehidupan bermasyarakat. Salah satu cerita rakyat yang menjadi salah satu kebudayaan kolektif di Kabupaten Nganjuk, yaitu Cerita Rakyat Prahalaya Sima Anjuk Ladang. Sebagian masyarakat yang berada di Kabupaten Nganjuk mengerti cerita rakyat ini. Didalam Cerita Rakyat Prahalaya Sima Anjuk Ladang terdapat pesan moral yang bisa dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian budaya yang menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggunakan kajian folklor lisan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu berupa dokumen hasil wawancara dan ovservasi. Hasil wawancara dan observasi tersebut kemudian diolah melalui proses transkripsi yang kemudian dianalisa. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana isi cerita, nilai budaya, kegunaan, dan pendapat masyarakat tentang Cerita Rakyat Prahalaya Sima Anjuk Ladang di Kabupaten Nganjuk.; Kata Kunci: Cerita Rakyat, Folklor, Prahalaya Sima Anjuk Ladang.
A directive speech acts covers an expression of requests, which is mostly used by people in communication. This study aims to reveal speech acts of requests conveyed by people in Tanjung Village, Trenggalek, Indonesia. This study used ethnography research design with an approach of Levinson's theory. Data were collected through a listening and speaking method. The obtained data were then analyzed using categorization and descriptive method, of which the significant data were presented using informal method. Results showed that there were three speech acts of requests in regard to the delivery method namely blaka langsung, blaka ora langsung, and ora blaka langsung. Another finding portrayed that there were four categories of speech acts of requests based on hearer's views namely katampa katindakake, katampa ora katindakake, katampik katindakake, and katampik ora katindakake. This study recommends the use of Javanese speech acts of requests to be taught for students to experience local values such as respecting others as a part of character education.
Tradhisi Kirab Budaya Dewi Sekar Tanjung (TKBDST) yaitu salah satu tradisi yang ada di Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Tradisi tersebut dilaksanakan sebagai wujud rasa hormat dan pengingat kepada leluhur Desa Tanjungan, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang menjadikan Desa Tanjungan mempunyai alam yang subur, juga sarana meningkatkan wisata waduk Tanjungan supaya lebih berkembang. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan: (1) Asal-usul TKBDST, (2) Prosesi pelaksanaan TKBDST, (3) Makna Uba rampe TKBDST, (4) Fungsi TKBDST, (5) Perubahan TKBDST. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori Folklor Djames Danandjaja. Makna dan simbol ditafsirkan menggunakan teori Teeuw, dan fungsi yang terkandung dalam tradisi menggunakan teori Bascom. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti, daftar pertanyaan, dan alat bantu. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fungsi yang terdapat dalam TKBDST yaitu 1. Sebagai alat pendidikan, 2. Sebagai alat bersosialisasi, 3. Sebagai alat sindiran, 4. Sebagai alat hiburan, 5. Sebagai alat kritik sosial. Kata kunci : Tradisi, Kirab Budaya Dewi Sekar Tanjung, Folklor.
ABSTRAK Tradisi Kupatan yang tinggal di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek (TKDNKDKT) merupakan salah satu acara rutin yang diadakan setahun sekali pada bulan Syawal. Acara tersebut diadakan untuk mempererat silaturahmi antar sesama warga, berisi pelajaran tentang sedekah dan menghormati tamu untuk mempererat tali silaturrahmi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) pembukaan TKDNKDKT, 2) praktik TKDNKDKT, 3) Ubarampe dan makna/maknanya dalam TKDNKDKT, 4) fungsi TKDNKDKT, dan 5) perubahan yang terjadi pada TKDNKDKT . Teori yang digunakan adalah folklor dan termasuk dalam kategori folklor semi lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara, Observasi, Dokumentasi. Sumber data penelitian menggunakan sumber primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan metode analisis data penelitian kualitatif / dapat menggunakan deskripsi deskriptif dan membuat teori perubahan budaya. Faktor penyebab terjadinya perubahan budaya Adat Kupatan terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Instrumen penelitian ini adalah peneliti, lembar observasi, daftar pertanyaan, alat bantu (kamera HP dan notebook. sejahtera, ketenangan lahir dan batin, diberikan kesehatan dan keselamatan. Kata Kunci : Tradhisi, Kupatan, Ngadisuko, Folklor
Mitos Situs Budaya Klampis Ireng Petilasan Eyang Ismaya merupakan cerita rakyat yang menceritakan adanya kelebihan dan kekuatan supranatural salah satu tempat yang biasa disebut dengan Klampis Ireng di Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Klampis Ireng dipercaya sebagai tempat petilasan Eyang Ismaya atau Semar sehingga masyarakat mempercayai sebagai tempat yang dapat memberikan keberkahan dan manfaat. Penelitian ini membahas mengenai mitos Klampis Ireng termasuk asal mulanya, apa saja mitosnya, bagaimana fungsinya, dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap mitos. Penelitian dengan subjek mitos yang termasuk hasil kebudayaan ini dikaji menggunakan kajian folklor serta metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terciptanya mitos didasari oleh kepercayaan masyarakat terhadap Klampis Ireng yang merupakan tempat persinggahan Eyang Ismaya sehingga mempunyai kelebihan dari segi kekuatan supranatural. Berdasarkan kepercayaan masyarakat maka muncul mitos seperti mitos pusat keraton besar tanah Jawa, mitos pesugihan, mitos ngalap berkah, dan mitos pelarisan. Mitos Klampis Ireng mempunyai fungsi sesuai konsep fungsi Bascom dan ditambah fungsi religi. Persepsi masyarakat terhadap mitos Klampis Ireng tergolong positif karena bisa menerima dan saling menghormati antar sesama walaupun tidak semua percaya terhadap mitos Klampis Ireng.; Kata Kunci: Mitos, Mitos Klampis Ireng, Folklor
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.