Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara resolusi konflik dan kebahagiaan pada pasangan suami istri di masa awal pernikahan di Kurai Limo Jorong Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subyek sejumlah 37 pasangan (74 orang suami dan istri) yang diperoleh dari teknik sampling incidental purposive, dengan kriteria subyek: suami dan istri, tinggal bersama, usia pernikahan di bawah 10 tahun, memiliki anak. Alat ukur yang digunakan yaitu skala resolusi konflik dan kebahagiaan yang dirancang oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukan kolerasi sebesar 0,632 dengan nilai p= 0,004 (p<0,05) dan berada pada kategori sedang. Hasil lain menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara resolusi konflik pada suami dan istri di masa awal pernikahan dengan nilai p= 0,425 (p>0,05), begitu juga tidak ada perbedaan signifikan antara kebahagiaan suami dan istri di masa awal pernikahan dengan nilai p=0,194 (p>0,05). Artinya sebagian besar pasangan suami istri di awal masa pernikahan di Kurai Limo Jorong ini pada beberapa situasi tertentu mampu mengelola konflik menjadi konflik yang konstruktif dan seiring itu merasakan kepuasan hidup dan afeksi positif yang meningkat, namun pada situasi lainnya mereka gagal mengelola konflik sehingga menjadi konflik yang destruktif dan mengurangi kebahagiaan dan meningkatkan afeksi negatif dalam diri mereka.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara attachment dengan kecerdasan emosi pada siswa SMA.� Metode penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif korelasional. Teknik sampel yang digunakan adalah cluster purposive sampling, dengan sampel sebanyak 130 siswa/i SMA di Bukittinggi. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan analisis produk momen pearson. Berdasarkan analisis produk momen pearson, ditemukan nilai r= 0,304 dan nilai P= 0,00 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan jika terdapat hubungan antara attachment dengan kecerdasan emosi pada siswa SMA.
Pandemic Covid-19 makes students have to do the learning process online. This study aims to find out what problems students feel during the online learning process so that students feel anxious and depressed. This study used qualitative method with a sample number of 47(male= 9, female= 38) Senior High School students as many as 39, Vocational High School students as many as 2, and Islamic Senior High School Students as many as 6in Tanah Datar-District. The sampling data of this study used Google Form that contain question to surveys about online learning and open question are structured to identify the causing problems are experianced on students anxiety in online learning and how to overcome that. The result of this study showed the factors are causing on student anxiety during online learning. That factors are following difficulty on internet network in online learning and student do not understand with material presented by teachers.
Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memahami perbedaan resolusi konflik pernikahan usia muda berdasarkan tahapan perkembangan keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan berjenis komparatif. Populasi pada penelitian ini adalah wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun yang berdomisili di Sumatera Barat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang ditentukan menggunakan teknik sampling insidental. Penelitian ini menggunakan skala ROCI-II (Rahim Organizational Conflict Inventory- II) yang mengukur kecenderungan gaya resolusi konflik dengan koefisien reliabilitas berkisar pada 0,65- 0,80. Teknik analisis data menggunakan teknik one-way ANOVA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gaya resolusi konflik pada gaya obligasi dan menghindar. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan gaya resolusi konflik pada gaya integrasi, dominasi, dan kompromi.resolusi konflik, pernikahan usia muda, tahap perkembangan keluarga
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.